14. Difficult

1.3K 254 333
                                    

Jaemin sudah membaik.

Dua hari berlalu, dan Jaemin masih di opname di rumah sakit. Entah sampai kapan, aku juga tidak tahu.

Hari ini adalah hari rabu dan aku harus pergi kuliah. Bedanya, hari ini aku mengikuti kelas sore.

Belakangan ini aku lebih menghabiskan waktu di rumah sakit untuk menemani Jaemin.

Saat aku sampai di depan gedung fakultas ku, seorang laki-laki berpakaian serba hitam tiba-tiba menghadang langkah ku.
Tubuhnya tinggi dan juga tegap. Ia menatap ku dengan tatapan menyelidik.

"Nona Kim Jiyeon? Benar?" tanya nya.

"Benar, tapi maaf anda siapa?" aku balik bertanya.

"Bisa ikut saya sebentar? Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu," ucap laki-laki itu.

"Bertemu dengan saya? Siapa?" Aku mengernyit, menatap nya curiga.

Siapa yang ingin bertemu dengan ku? 

Sadar akan tatapan ku yang terlihat ragu, laki-laki di depan ku membuka suara. "Kamu tidak perlu takut. Saya bukan orang jahat," katanya.

"Baik, tapi saya nggak punya banyak waktu," cetus ku.

Laki-laki itu mengangguk, mengajak ku masuk ke mobilnya dan meninggalkan pelataran kampus ku.

Selama ini, aku adalah tipe orang yang sulit percaya percaya pada orang yang tidak ku kenal seperti sekarang. Namun karena rasa penasaran ku, akhirnya ku putuskan untuk ikut.

Dalam hati aku penasaran siapa sebenarnya yang ingin bertemu dengan ku?





***

Mobil yang kunaiki berhenti di depan salah satu restoran. Dari penampilan luarnya saja, aku dapat menebak kalau ini adalah tempat makan orang-orang kaya.

"Kita sudah sampai," ucap laki-laki itu.

Aku melepas seatbelt dan turun dari mobil.

"Mari saya antar, orang yang ingin bertemu sudah menunggu di dalam," ucap laki-laki itu.

Suaranya terlihat ramah. Beda sekali dengan tubuh bongsor nya yang mirip seperti preman.

Tanpa banyak bertanya, aku hanya mengikuti langkah nya dari belakang.
Perasaan ku mulai tidak enak.

Laki-laki di depan ku berhenti di salah satu meja. Lalu kudapati seorang laki-laki lain dengan setelan jas hitam sedang duduk dengan kaki bersilang. Dari perkiraan ku, umur nya sekitar empat puluh tahunan.

"Ini dia orangnya, tuan," laki-laki berbadan tegap itu mendunduk sopan.

"Baik, sekarang kamu boleh tunggu di luar."

Tanpa mengatakan sepatah katapun, laki-laki itu meninggalkan ku yang masih berdiri. Aku tidak mengerti.

Laki-laki di depan ku berdeham pelan, "Kim Jiyeon, silahkan duduk," ucapnya.

Aku menurut dan duduk menghadapnya.
"Maaf sebelumnya, kenapa anda ingin bertemu dengan saya?" tanyaku.

Alih-alih menjawab pertanyaan ku, laki-laki itu terkekeh pelan. "Ternyata kamu orang yang sangat to the point," katanya sambil menyeruput kopi nya.

Aku tidak menjawab, ku tatap laki-laki di depanku lekat-lekat.

"Saya Park Hansu," laki-laki itu mengulurkan tangannya padaku.

"Kim Jiyeon," aku balas menjabat tangannya dengan ragu.

"Kamu bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit jiwa? Benar?"

 [✔] You Who Come To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang