Seoul, 12 Agustus, 2006
Kim Jiyeon, gadis kecil itu berdiri di bawah wahana kuda sendirian. Ia menatap lurus ke arah orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Tempat ini ramai, tapi Jiyeon merasa kesepian.
Ini sudah hampir sore tapi dia masih belum pulang. Langit tampak mendung pertanda hujan akan turun sewaktu-waktu. Pasti ibunya sangat khawatir.
Jiyeon menghela nafas. Seandainya ayah dan ibunya tidak bertengkar setiap hari, pasti ia bisa seperti anak-anak yang lain. Pergi berlibur bersama di akhir pekan.
Jiyeon juga ingin hidup seperti anak-anak yang lain. Tertawa, membeli mainan, membeli es krim, naik wahana dan semacamnya.
Tapi nyatanya, hidupnya tidak seberuntung itu.
Seandainya....
Kata itu yang selalu terlintas di benaknya.
Gadis kecil itu memegangi pipinya yang terasa nyeri karena tamparan ayahnya tadi. Ya, bahkan ayah dan ibunya sempat bertengkar tadi.
Bayangkan, gadis sekecil dia sudah harus menderita karena keluarga yang tidak harmonis."Hey.."
Jiyeon mendongak saat mendengar panggilan seseorang. Matanya langsung tertuju pada anak laki-laki yang tengah berdiri tidak jauh darinya. Ia membawa sebuah kamera yang di kalungkan di lehernya.
"Kamu... Panggil aku?" tanya Jiyeon.
Anak laki-laki itu mengangguk, "iya. Kamu kaget ya? Maaf soalnya dari tadi aku liatin kamu diam terus."
Jiyeon hanya diam. Dari perkiraannya, anak itu seumuran dengannya tapi lebih tinggi sedikit.
"Orang tua mu kemana? Kenapa sendirian disini?" tanya anak laki-laki itu sok akrab.
"Aku pergi sendiri," jawab Jiyeon singkat.
Anak di depannya manggut-manggut lalu merogoh sesuatu dari saku jaketnya.
"Kamu mau? Ini enak loh," katanya sambil menyodorkan sebuah permen lolipop warna-warni.
"Tapi... Aku nggak punya uang," ucap Jiyeon.
"Ey, ini gratis kok buat kamu," anak laki-laki itu tersenyum lebar memperlihatkan gigi depannya yang besar.
Dengan ragu, Jiyeon mengambil pemberian anak itu, "terimakasih, kalau kita ketemu lagi pasti aku ganti."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] You Who Come To Me
Fanfiction❝Kim Jiyeon terpaksa menerima tawaran pekerjaan sebagai perawat disalah satu rumah sakit jiwa karena faktor keuangan. Namun setelah itu, ia bertemu dengan Na Jaemin, salah satu pasien rumah sakit jiwa yang harus Jiyeon rawat karena gangguan mental...