Aku tiba di rumah sakit saat matahari hampir tenggelam. Semua ini karena aku harus bertemu dengan laki-laki bernama Park Hansu kurang dari empat jam yang lalu.Saat aku sampai di kamar tempat Jaemin di rawat, ruangannya kosong. Jaemin tidak ada disana.
"Anda mencari pasien bernama Na Jaemin?" salah satu suster menghampiri ku.
Aku mengangguk cepat, "Ah--iya, kalau boleh tahu dia dimana sekarang?"
"Dia sedang di taman rumah sakit. Katanya dia bosan di kamarnya."
"Begitu? Baik terimakasih banyak," aku menunduk sopan.
Saat aku sampai di taman rumah sakit, ku lihat sosok Jaemin yang tengah duduk di salah satu kursi taman. Dengan selang infus yang ia bawa, Jaemin terlihat tengah menggambar sesuatu.
Perasaan ku menghangat saat melihat Jaemin.
Sadar akan kehilangan kehadiran ku, Jaemin mengangkat kepalanya menjadi menatap ku.
"Akhirnya nuna datang juga," Jaemin tersenyum lebar.
Aku terkekeh pelan dan duduk di sampingnya. Senang rasanya saat melihat kondisi Jaemin yang baik-baik saja.
"Kamu kenapa duduk di luar sendirian? Disini dingin kamu bisa masuk angin."
"Aku bosan sendirian di kamar," jawab Jaemin.
Tangan ku bergerak mengusap lembut rambut Jaemin, "Gimana tangan kamu? Masih sakit?"
Jaemin menggeleng. "Masih, tapi sedikit."
"Kalau gitu kenapa kamu malah gambar?" ku lirik buku sketsa yang tertutup di tangan Jaemin.
Padahal luka di tangannya masih belum sembuh dan masih di balut perban.
Aku sudah pernah bilang ini sebelumnya kalau Jaemin sangat suka menggambar.
"Tangan kanan ku nggak luka jadi masih bisa gambar," ucap Jaemin. "nuna mau lihat?"
Aku mengangguk antusias, "mau sini coba lihat."
Saat Jaemin menunjukkan hasil gambar yang ia buat, aku terkejut saat melihatnya.
Bukan, kali ini Jaemin tidak menggambar lukisan-lukisan abstrak yang menyeramkan seperti kemarin-kemarin.
Tapi Jaemin menggambar---wajah ku?"Cantik, kan?" kata Jaemin, laki-laki itu tersenyum sangat cerah.
"Itu---aku?" ku tatap Jaemin tidak percaya.
Jaemin mengangguk. "waktu itu nuna pernah bilang kalau aku harus gambar sesuatu yang aku suka, kan? Maka dari itu aku gambar wajah nuna."
"Ya----memang benar," aku menggigit bibir bawahku, "tapi kenapa malah gambar wajah ku?"
"Mwoya? Kan aku suka nuna."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] You Who Come To Me
Fanfiction❝Kim Jiyeon terpaksa menerima tawaran pekerjaan sebagai perawat disalah satu rumah sakit jiwa karena faktor keuangan. Namun setelah itu, ia bertemu dengan Na Jaemin, salah satu pasien rumah sakit jiwa yang harus Jiyeon rawat karena gangguan mental...