Part 4

10.8K 1.4K 112
                                    


" Lee Jeno! tunggu!"


Jeno yang sedang menuruni tangga itu menghentikan langkahnya dan menoleh ketika mendengar seseorang memanggilnya, disana terlihat Jaemin yang tergesa menuruni tangga berlari ke arahnya.



" Wae?"


" Aku ikut denganmu."


" Bukankah hari ini jadwal ekstra Taekwondo?"



Jaemin mengangguk, lalu menarik Jeno untuk kembali melanjutkan langkahnya menuruni tangga.



" Memang, tapi hari ini di liburkan, pelatihnya ada urusan."



" Kenapa bukan kau saja yang mengambil alih latihan? Kau sudah memegang sabuk hitam."


" Aku? Tidak. Aku malas."



Jeno mendecak sebal.



" Lagipula kenapa kau harus ikut ekstra itu? Kau tidak bosan dari umur 5 tahun belajar taekwondo? Aku saja yang mencoba ikut wushu selama setahun saja sudah merasa bosan."


" Hanya ingin pamer." Jawab Jaemin sembari menyeringai.



Jeno menggelengkan kepalanya tidak mengerti.



" Ingin sekali ku tendang pantat anak sombong sepertimu ini." Decak Jeno.

Jaemin tertawa mendengarnya.



" Atau aku harus cari ekskul baru? Tapi apa?"


" Photografi? Bukankah kau menyenanginya akhir-akhir ini?"


" Aku juga sudah memikirkannya semenjak seminggu yang lalu, tapi untuk apa? Aku juga sudah sangat ahli dalam hal itu.



Jeno ikut berfikir.



" Musik? Dance?"


" Musik? Kau ingin aku di hajar ayahku Lee? Disana ada Huang Renjun."



" Lalu kenapa kau ikut denganku? Aku akan ke ruangan ekskul musik."


Jaemin kembali menyeringai.



" Aku akan menunggu kalian di ruang dewan siswa. Kau mau ikut bersamaku? Ada Chenle dan Jisung. Aku yakin Renjun juga akan menyeret Haechan untuk ikut. Aku dan Renjun ingin memperlihatkan sesuatu kepada kalian."



" Tiba-tiba saja? Ada apa? Padahal Haechan tidak mengatakan apapun padaku." Kening Jeno berkerut.



" Setidaknya aku sudah mengajakmu sekarang."



" Jarang sekali kau mau mengajakku dan yang lainnya pergi dan berkumpul bersama Renjun. Ah bukan jarang, maksudku ini yang pertama kalinya bukan? Kadang aku berfikir kalau kalian sudah putus, dan kau gagal move on dengan menguntit Renjun setiap jam istirahat." Gurau Jeno membuat Jaemin jengkel.


Enemy | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang