Part 13

5.4K 839 46
                                    




" Kenapa memaksakan diri hm? Sudah merasa baikan?"

Renjun hanya tersenyum ketika Jaemin menyusupkan tangan dan  melingkarkan lengannya di perutnya. Tangannya masih sibuk mengiris kasar bawang bombay.

" Hey. Kamu pura-pura tidak mendengarku ya?" Seru Jaemin tidak terima dan mulai menggelitiki pinggang Renjun. Renjun tergelak. Setelah menaruh pisaunya, Renjun berbalik dan mendongak menatap Jaemin yang juga menatapnya dengan senyum mengembang.

" Aku baik-baik saja sekarang Jaemin-ah. Terimakasih telah menjaga anak-anak dan karna itu aku bisa beristirahat seharian."

Jaemin mengecup bibir Renjun, namun reflek menjauhkan bibirnya ketika mendengar pekikan kecil.

Di ambang pintu, Orion yang masih mengenakan piyama bermotif moomin tengah menutup matanya dengan jari mengembang, mata bulatnya dengan nakal mengintip di sela jari mungilnya.

Jaemin berdecak, sedangkan Renjun tertawa melihat tingkah menggemaskan anaknya itu. Dan setelah melepaskan diri dari kungkungan Jaemin, Renjun segera menghampiri anaknya itu.

" Tumben sekali tidak harus di bangunkan?" Ujar Renjun sembari menyingkirkan tangan mungil anaknya yang masih setia berpura-pura menutupi matanya. Setelah itu di tariknya sang anak ke dalam dekapannya.

" Rionie haus eomma." Jawabnya pelan. Mendengar itu Jaemin bergegas mencari gelas dan mengisinya dengan air hangat( Peraturan Renjun yang mewajibkan anggota keluarganya untuk tidak memakan atau meminum sesuatu yang dingin pada pagi hari) dan bergegas membawanya mendekati keduanya.

Renjun menerima uluran gelas itu dan membantu si Bungsu Orion untuk minum. Setelah itu.

" Bantu eomma untuk membangunkan hyungmu ya sayang?" Ujar Renjun sembari mencium pipi gembil anaknya itu. Orion menatapnya jengkel.

" Leo! Bukan hyung!"

Renjun dan Jaemin kembali tertawa melihat amarah anak bungsunya itu. Orion memang tidak akan pernah mau memanggil Leo dengan panggilan hyung karna menurutnya mereka itu seumuran.

" Arraseo. Tolong bantu eomma untuk membangunkan Leo."

Akhirnya Orion mengangguk lalu setelah terlepas dari dekapan Renjun, ia berlari dengan sandal rumahan lucunya menuju kamar si sulung.

" Orion terlalu hyperaktif." Gumam Jaemin sembari menatap pucuk kepala Renjun yang masih setia berjongkok di dekat pintu itu.

" Dia sepertimu." Balas Renjun sembari bangkit berdiri dan kembali menuju ke tempatnya semula bekerja.

" Bukannya sepertimu?"

" Aku tidak pernah secerewet itu."

*
*
*

Sepulang dari mengantar kembar, Renjun segera mengambil laptop lalu membukanya. Wajah serius dan mata rubahnya menyusuri satu persatu email masuk yang menumpuk karna kemarin saat sakit ia tidak bisa mengecek semua itu. Renjun bergumam tidak jelas, setelah itu mengetikkan balasan dan mengirim beberapa file.

Tak lama kemudian Renjun sudah berada dalam panggilan video.

" Bagaimana keadaanmu?"

Kata pertama yang Renjun dengar ketika panggilan videonya tersambung.

" Aku baik-baik saja kek. Sekarang sudah jauh lebih baik."


Ah, Pimpinan keluarga Dragon, Huang Zhoumi.


" Baguslah---" Zhoumi terdiam sesaat sebelum melanjutkan ucapannya.

Enemy | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang