Renjun segera bangkit dari tidurnya ketika tidak menemukan Jaemin di sisinya. Di liriknya jam digital yang tergantung di dinding, menunjukkan jam 6 tepat.
" Dimana Jaemin?" Monolognya.
Renjun bangkit berdiri dan menuju bufet mini dan meraih remote control yang ada disana untuk mematikan lampu dan membuka gorden.
Gorden tebal itu terbuka dan menampilkan view gedung-gedung tinggi. Renjun melangkah perlahan ke dinding full kaca itu untuk merasakan hangatnya matahari pagi yang belum seberapa panasnya itu. Rambutnya yang kini berwarna perak di sugarnya ke belakang.
Setelah 2 menit menikmati pemandangan pagi. Renjun segera mencari Jaemin, mungkin suaminya itu tengah mandi. Karna jujur saja, Jaemin tidak pernah bangun pagi seperti ini kecuali Renjun yang selalu membangunkannya. Jaemin termasuk orang yang susah untuk di bangunkan.
Renjun membuka pintu kamar mandi. Melongok ke dalam, tapi tak menemukan Jaemin disana.
" Dimana Jaemin?" Pertanyaan yang sama kembali di ulangnya. Renjun kembali menutup pintu kamar mandinya sembari melangkah keluar hendak ke dapur untuk mengambil minuman sekalian mencari Jaemin.
Saat Renjun ke dapur, benar saja. Pemuda yang berpiyama couple dengannya itu kini tengah sibuk memotong sesuatu di tatakan. Beberapa bahan masakan juga ikut menumpuk di atas meja makan.
Renjun tersenyum lebar. Lalu berjalan mendekat ke arah suaminya itu.
" Tumben sekali?" Tegur Renjun.
Jaemin yang tengah sibuk memotong bawang itu terperanjat kaget. Pisaunya terlepas .
" Astaga. Renjunie." Decaknya. Renjun tertawa pelan.
" Kamu lagi apa?"
Jaemin mengambil kembali pisaunya.
" Memasak sarapan untuk istri dan para jagoan-jagoanku." Jawab Jaemin sembari tersenyum. Senyum pemuda itu bahkan jauh lebih hangat daripada matahari pagi yang tadi Renjun nikmati.
Renjun ikut tersenyum.
" Tumben sekali?"
Jaemin mengulum senyumnya.
" Hitung-hitung untuk meminta maaf." Jawab Jaemin.
" Begitukah? Gurrae. Boleh juga." Ujar Renjun. Jaemin tertawa gemas.
" Kemarilah."
Renjun menurut dan mendekat ke arah Jaemin.
" Ap--"
Cup!
" Morning kiss." Ujar Jaemin sembari tertawa geli melihat wajah Renjun yang merona.
Beberapa menit kemudian Jaemin tergelak ketika Renjun memukulinya.
" Dasar! Selalu saja membuatku kaget!" Seru Renjun sembari memukuli Jaemin.
" Astaga wajah Reonjeoni lucu sekali."
" Ya! Orang di pukuli itu menangis! Bukannya tertawa! Dasar aneh!"
Jaemin menaruh pisaunya lalu menangkup wajah Renjun dengan kedua tangannya lalu mulai mengecupi seluruh wajah sang istri dengan gemas.
" YA JAEMIN TANGANMU BAU BUMBU DAPUR!"
" Hahahah rasakan."
*
*
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy | Jaemren ✔
FanfictionWelcome to : 11th My Jaemren fanfict ' Musuh ' Keluarga Huang dan Keluarga Park yang saling bermusuhan dan anak keluarga itu, Park Jaemin dan Huang Renjun juga harus terlibat dalam dendam lama tersebut. Start : jum'at 29 mei 2020 Finish : 4 Agustus...