" Renjunah---"
Renjun segera terbangun ketika mendengar panggilan lirih yang memanggil namanya itu.
" Astaga Jaemin. Syukurlah kamu sudah sadar."
Renjun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya melihat Jaemin yang telah sadar setelah hampir 8 jam tidak sadarkan diri itu.
" Aku haus Inju-ah---" Lirih Jaemin membuat Renjun bergegas mengambil botol air mineral beserta sedotannya. Renjun membantu Jaemin untuk minum dengan mengangkat sedikit kepalanya dengan hati-hati.
" Bagaimana? Masih sakit? Atau ku panggilkan dokter sekarang."
Saat Renjun bersiap untuk menekan bell, Jaemin menahan tangannya.
" Tidak usah Renjun-ah. Aku baik-baik saja." Ujarnya sembari tersenyum. Renjun hanya menatap kekasihnya itu dengan tatapan miris. Bagaimana ia bisa mengatakan baik-baik saja jika tubuh dan wajahnya lebam dan terluka.
Seakan mengerti arti tatapan Renjun, Jaemin kembali tersenyum.
" Sakitnya masih bisa ku tahan. Jika memang sangat sakit, tidak masalah memanggil dokter untukku."
Renjun mengangguk mengalah.
" Sayang?"
" Ne? Kamu butuh sesuatu? Atau kamu lapar Jaemin-ah?"
Jaemin menggeleng.
" Benarkah?"
Renjun mengernyitkan keningnya tidak paham dengan pertanyaan Jaemin.
" Benarkah di dalam sana ada calon anak kita?" Lanjut Jaemin. Renjun tersentak, tidak menyangka akan di tanyakan hal itu.
Renjun mengangguk pelan, menatap Jaemin dengan was-was, takut jika kekasihnya itu bersikap diluar ekspektasinya.
" Apa kamu marah, Jaemin?"
Jaemin tersenyum membuat Renjun sedikit lega.
" Kenapa aku harus marah? Malah aku yang takut jika kamu marah. Kamu lebih pantas marah di banding aku Renjun-ah."
" Tidak. Aku tidak marah. Aku mengerti resiko yang akan kita hadapi karna setiap kita berhubungan, kita tidak pernah memakai pengaman."
Jaemin terdiam sejenak.
" Jadi berapa usia kandunganmu sekarang?" Tanya Jaemin pelan.
" Baru 3 minggu."
" Pantas saja selama 3 minggu ini kamu selalu menempel padaku. Ternyata keinginan anak kita."
Renjun mengulum senyumnya.
" Aku juga baru menyadari itu Jaemin-ah."
" Apakah anakku sehat di dalam sana?" Tanya Jaemin lagi. Renjun mengangguk.
" Anak kita sangat sehat."
Tiba-tiba wajah Jaemin berubah suram membuat Renjun kembali was-was.
" Ada apa Jaemin-ah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy | Jaemren ✔
FanficWelcome to : 11th My Jaemren fanfict ' Musuh ' Keluarga Huang dan Keluarga Park yang saling bermusuhan dan anak keluarga itu, Park Jaemin dan Huang Renjun juga harus terlibat dalam dendam lama tersebut. Start : jum'at 29 mei 2020 Finish : 4 Agustus...