3month later...
Renjun menutup pelan pintu ruangan itu. Tatapannya hampa, sekuat tenaga di halaunya rasa takut dan keinginan untuk menangisnya.
Masih dengan selembar kertas di tangan, Renjun memilih untuk menenangkan dirinya di salah satu kursi tunggu di depan ruangan yang baru saja di tinggalkannya itu.
Renjun menghembuskan nafasnya berulang kali, berusaha rileks dan terkadang ia berusaha tersenyum ketika beberapa orang yang lewat tidak sengaja bertatapan dengannya.
Renjun ingin menangis, tapi itu tidak akan di lakukannya karna dia adalah Huang Renjun yang sedari kecil di setting untuk menjadi orang yang kuat, tegar dan juga penurut. Apalagi satu jam dari sekarang ia ada janji temu dengan sang kekasih, dan ia tidak mau Jaemin melihat keadaannya yang kacau ini.
" Apa yang harus ku lakukan?" Lirihnya sepenuhnya terdengar seperti keluhan. Otak pintarnya segera membuat begitu banyak planning dan mengkalkulasi berbagai macam kemungkinan. Masih dengan fikiran yang kacau, Renjun berusaha untuk berfikir secara rasional.
Setelah begitu banyak fikiran yang simpang siur di otaknya, akhirnya Renjun meraih ponsel di kantung mantel tebalnya. Berselancar sebentar, lalu kemudian mendekatkan ponsel itu di telinganya.
" Halo Kun ge."
" Halo Tuan Muda. Apakah anda ingin saya jemput?"
" Ge. Berhentilah berbicara formal kepadaku."
" Tidak bisa Tuan Muda. Jadi ada apa?"
Renjun menghela nafas lelah.
" Apakah gege mempunyai rekening atm bank yang tidak di ketahui Dragon atau Huang Group?"
" Tentu saja, Tuan Muda. Untuk apa?"
" Bolehkah aku meminjamnya?"
" Tentu saja boleh, kebetulan aku mempunyai 2. Tapi untuk apa tuan?"
" Aku akan segera mentransfer seluruh tabunganku kesana. Dan kemungkinan aku juga akan menarik semua deposito. Jadi bisakah nanti sore gege menyerahkan kartu atm gege kepadaku?"
" Tapi--- ah baiklah, Tuan Muda. Sekarang tuan muda berada dimana?"
" Aku akan menutupnya ge. Berikan nomor rekening gege melalui pesan setelah aku menutup telpon ini."
" Baiklah Tuan muda."
Renjun menjauhkan ponsel itu dari telinganya lalu di iringi helaan nafas pelan, Renjun mengutak atik ponselnya untuk mengirim semua saldo tabungannya ke rekening Kun setelah sebuah pesan berisi nomor rekening sampai di ponselnya.
Renjun melipat kertas yang senantiasi ia pegang sedari tadi itu menjadi lipatan persegi lalu mengantonginya beserta ponselnya. Dengan sedikit mengeratkan genggaman tangannya, Renjun bangkit berdiri lalu dengan langkah pasti meninggalkan gedung rumah sakit itu.
*
*
*" Renjun-ah. Gwenchana? Kamu terlihat pucat."
Renjun menggeleng pelan. Jaemin memperbaiki syal yang menutupi leher Renjun dan mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang.
" Kamu yakin?" Tanya Jaemin lagi. Renjun mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy | Jaemren ✔
FanfictionWelcome to : 11th My Jaemren fanfict ' Musuh ' Keluarga Huang dan Keluarga Park yang saling bermusuhan dan anak keluarga itu, Park Jaemin dan Huang Renjun juga harus terlibat dalam dendam lama tersebut. Start : jum'at 29 mei 2020 Finish : 4 Agustus...