Part 7

8K 1.1K 187
                                    




" Bagaimana? Menyenangkan bisa satu atap dengan kekasihmu itu?"




Jaemin menatap Jeno yang baru saja berbisik. Ia tersenyum kecil lalu mengangguk.




" Tentu saja. Ternyata sangat menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama selama 24 jam."





Jeno ikut tersenyum, seluruh matanya melengkung bak bulan sabit.




" Aku sudah merasakannya sejak lama."





Senyuman Jaemin luntur seketika. Wajahnya berubah masam.




" Tidak usah pamer."




Jeno masih mempertahankan senyumannya.





" Aku dan Haechan akan menginap. Bisakah?"





" Tentu sa----"




" Mr. Park, Mr. Lee? Keep your business outside. Get out of my class, now!"





Jaemin dan Jeno terperanjat mendengar bentakan dari depan kelas. Keduanya menunduk lalu serentak berdiri. Berjalan ke depan kelas. Perintah Mr. Seo selalu mutlak tanpa bisa di tawar-tawar.




" I'm so sorry Sir. We won't repeat it." Ujar Jaemin mewakili Jeno. Mr. Seo tanpa melirik sama sekali hanya mengibaskan tangannya agar kedua muridnya itu segera menyingkir dari hadapannya.




Jaemin dan Jeno saling pandang sebelum kembali meminta maaf lalu membungkuk sebelum keluar dari kelas di iringi tatapan geli teman sekelasnya yang tentu saja tidak berani tertawa. Mr. Seo sangat pemarah tentu saja.




" Take your book and do the task on this chalkboard outside."




Jaemin dan Jeno bergegas kembali ke meja mereka dan mengambil buku dan alat tulisnya. Memoto soal essay yang ada di papan tulis lalu membungkuk meminta izin keluar.




" Ini semua salahmu!"



Jeno hanya meringis menatap Jaemin yang terlihat sangat kesal. Lalu ikut mendudukkan dirinya di lantai di lorong depan kelas mereka.


*
*
*




Chenle membukakan pintu dan mempersilahkan kekasihnya, Jisung dan para hyungnya itu untuk masuk.




" Dimana Renjun dan Jaemin?" Tanya Jeno kepada Chenle.




Chenle yang berjalan di depan menoleh sekilas sebelum menjawab.





" Renjun ge sedang sibuk dengan laptopnya di kamar sambil menelpon, Jaemin hyung belum pulang dari berlatih basket."





" Lalu kenapa kau tidak berlatih juga Chenle-ya?" Tanya Haechan.





" Kalian duduk disini saja. Renjun ge melarangku membawa kalian kesana. Karna disana banyak potongan puzzle yang belum di rapikan." Ujar Chenle sembari menunjuk ke arah ruang utama.



Mereka semua mengangguk dan duduk di sofa ruang tamu yang tidak jauh dari ruang utama. Haechan Jeno dan Jisung menaruh backpack mereka di lantai.




" Aku sudah meminta izin. Badanku masih letih karna baru kembali dari Shanghai tadi malam." Chenle menjawab pertanyaan Haechan yang tertunda. Semuanya mengangguk.




Enemy | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang