Jaemin memapah Han yang kini terlihat seperti mayat hidup dengan mata membengkak itu ke arah lobi. Keadaannya pun tak lebih baik daripada pemuda Han itu sendiri. Jaemin merasa hidupnya telah berakhir hari ini.
" Bisa tinggalkan aku sendiri Jaem? Aku bisa sendiri."
Jaemin menoleh ke arah Han yang berada di dalam rengkuhannya itu. Hatinya teriris.
" Tidak. Aku akan mengantarmu pulang."
" Jaemin. Tolong. Aku ingin sendiri."
" Tidak."
" Jaemin! Cukup!"
" Han Jisung! Tolong! Kali ini saja dengarkan aku! Keadaanmu tidak baik-baik saja!"
" Gurrae! Aku memang tidak baik-baik saja! Jadi pergilah!"
" Han---"
" Aku tidak akan meminta pertanggung jawaban. Pergilah."
" Han---- ARGH SIAPA KALIAN!"
Saat Jaemin masih ingin membantah ucapan Han, beberapa orang bersetelan resmi dengan kacamata hitam memegangi mereka berdua dengan sangat erat dan mulai menarik mereka berdua.
" SIAPA KALIAN! --- TOLONG! SECURITY TOLONG!"
Jaemin berteriak saat ia merasa tubuhnya dan Han terseret dengan kasar. Jaemin berusaha melawan, tapi kedua tangannya di kunci dan badan orang-orang yang menyeretnya itu terlalu kuat dan tinggi tegap.
Sedangkan Han? Ia memilih untuk diam dan pasrah. Ia muak hidup, untuk apa melawan. Malah Han berharap orang-orang itu membunuhnya detik ini juga.
" HEY! KENAPA KALIAN TIDAK MENGHENTIKAN MEREKA! TOLONG KAMI SIALAN!"
Jaemin kembali berteriak ketika melihat security rumah sakit hanya melihatnya tanpa berniat membantu Jaemin. Bahkan beberapa orang yang hendak menolong Han dan Jaemin malah di halangi oleh petugas keamanan rumah sakit itu.
" SIAPA KALIAN--- ARGH!"
Jaemin berteriak keras ketika orang-orang itu meninju perutnya dengan sangat keras dan memaksanya dan Han untuk masuk ke dalam sebuah van yang terparkir di lobi rumah sakit itu.
" LEPASKAN! SIAPA KALIAN!"
Tak ada satupun yang menyahuti teriakan frustasi dari Jaemin itu.
*
*
*Jaemin kembali memberontak ketika tubuhnya dan Han di seret paksa untuk keluar dari van yang telah terparkir di parkiran basement sebuah hotel berbintang lima di daerah Gangnam.
Para bodyguard sewaan itu terus menyeretnya dengan kasar ke sebuah lift khusus yang hanya bisa di akses oleh kartu khusus pula.
" SIAPA YANG MEMERINTAHKAN KALIAN UNTUK MEMBAWA KAMI!"
DUAGH!
Jaemin kembali meringis ketika perutnya kembali di hantam tinju besar salah satu bodyguard itu.
" Apa Huang Zitao? Park Chanyeol?" Desisnya.
Tapi si bodyguard hanya diam dengan pandangan menusuk di balik kacamata hitamnya.
" Han? Gwenchana?" Tanya Jaemin ketika melihat Han yang sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda ingin memberontak. Wajah pucat dan sembabnya semakin mengkhawatirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy | Jaemren ✔
FanfictionWelcome to : 11th My Jaemren fanfict ' Musuh ' Keluarga Huang dan Keluarga Park yang saling bermusuhan dan anak keluarga itu, Park Jaemin dan Huang Renjun juga harus terlibat dalam dendam lama tersebut. Start : jum'at 29 mei 2020 Finish : 4 Agustus...