Part 16

4.5K 691 110
                                    



Pagi yang sedikit tidak tenang di kediaman keluarga kecil Park.


" Jaemin?"


Jaemin yang sedang memakan sarapannya mengangkat kepalanya dan menatap Renjun yang berada di depannya. Sedangkan kedua anaknya sibuk tertawa, entah menertawakan apa di sebelah ibunya.


" Hm?" Jawab Jaemin sembari kembali menyuap nasi goreng kimchinya.



" Akhir-akhir ini kamu sering meninggalkan restoran. Kenapa?"



Jaemin menghentikan makannya dan kembali menatap Renjun yang menatapnya dengan tatapan serius.



" Ada urusan. Dan saat aku pergi ada Kun hyung yang menjaga resto. Tenang saja." Jawab Jaemin, masih dengan menatap Renjun, Jaemin memasukkan kembali sesendok nasi goreng ke mulutnya.



" Kemana?"



"  Apanya?"


" Kamu pergi kemana?"




Jaemin terdiam sesaat sebelum menjawab dengan agak ragu.

" Aku, menolong Han?" Jawabnya.



" Lagi? Dia di pukuli lagi?" Tanya Renjun. Jaemin menggeleng.


" Changbin dan Crist hyung meninggalkannya. Dia sangat terpuruk. Mereka sangat dekat seperti keluarga kandung. Jadi aku menghiburnya."



" Menghibur?" Renjun mengerutkan dahinya.



Jaemin mengelus tengkuknya kikuk.



" Ya, akhir-akhir ini aku sering menemaninya makan dan mengajaknya berjalan-jalan di Hangang." Jawab Jaemin waswas. Mau bagaimanapun, ia tak pernah sekalipun melihat kemarahan Renjun, marah atau bisa di bilang kesal mungkin sering, tapi tidak pernah benar-benar marah. Dan sekarang Jaemin sedikit waswas jika Renjun marah karna hal ini.


Di depan sana Renjun menatapnya tanpa ekspresi.



Tapi..



" Kamu boleh membantu temanmu. Tapi ingat kewajibanmu. Meskipun di restoran ada Kun hyung, tapi kamu juga perlu berada disana." Jawab Renjun akhirnya.


Jaemin tersenyum lebar, lalu mengangguk.

" Baiklah tuan Putri. Maafkan aku."



Renjun mengangguk sebelum memisahkan kedua anaknya yang entah kenapa kini saling berebut botol kecap. Lagi.


*
*
*


Beberapa hari kemudian.



Saat Renjun memasuki restorannya, Minho bergegas menyambutnya.


" Selamat siang Renjun-ah."


" Siang. Jaemin dimana hyung?"


Minho menggaruk tengkuknya. Terlihat cemas.


" Dia keluar dan belum kembali."


" Sejak kapan?"


" Sejak tadi pagi."


" Apa dia memberitahu dia kemana?"


Minho menggeleng. Renjun menghela nafas lelah.

" Gege dimana?"

" Sedang memasakkan pesanan."


" Setelah dia selesai, suruh dia untuk datang ke ruangan Jaemin segera."


Enemy | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang