20

45 5 0
                                    


Perlahan lahan Yarra masuk ke dalam rumah temannya itu ,padahal hal ini sama sekali tidak sopan saat memasuki rumah orang tanpa izin ,tapi mau bagaimana lagi ,Dia tidak bisa menahan rasa penasaran nya sekarang ini .

"Permisi ,Tante ,om ,saya temanya amar ,saya cuma mau antar buku amar yg ketinggalan di kelas ,saya teman sekelasnya"kata Yarra sambil memeluk buku yg terbilang cukup besar itu .

Rasanya seperti orang gila saja menurut Yarra ,dirinya  saat dia berbicara tanpa ada sahutan dari orang di rumah itu .

Di letakkan nya buku temannya itu di meja ruangan tamu yg cukup sempit itu .

Yarra memandang rumah temannya itu dengan tatapan cukup ngeri juga ,bagaimana tidak ,di rumah sedikit remang remang cahaya dan rumahnya amar Dev juga sangat sangat berantakan .

Mata yarra terfokus pada sebuah tumpukan baju yg ada di sisi sofa ruangan itu .

"Ini , "

Saat ini tangannya memegang baju kotak kotak yg nampak tidak asing lagi di lihatnya .

Kemudian tangannya meraba  kantung celananya dan mengeluarkan sebuah sobekan kain kotak kotak yg warnanya hampir seperti itu .

Keringat dingin mulai bercucuran di wajah Yarra ,mukanya seketika langsung pucat saat dia membandingkan sobekan kain yg dia miliki dengan baju kain kotak kotak itu dan tenyata sama persis .

Terlebih saat dia melihat dari baju tersebut ada bekas sobekan dan ada sedikit noda darah yg menempel di baju tersebut.

Dengan cepat Yarra segera ingin pergi dari situ ,tapi tubuhnya langsung di dorong ke sofa oleh seseorang yg sudah menghadang nya dari belakang nya .

"Hah ,kau sudah mengetahuinya tenyata "kata orang itu ,sambil berdiri dengan angkuh memandang ke arah Yarra .

"Amar , tidak ,ini tidak mungkin, "kata Yarra dengan nada tidak percaya dengan apa yg dia lihat .

.
.
.

"Aduh kaki gue pegel ,istirahat dulu WOY "kata Taufan dengan ngos-ngosan

Wajah teman teman nya juga sudah banjir keringat sama halnya seperti Taufan ,tapi sepertinya halilintar dan juga gempa seperti tidak peduli akan hal itu ,mereka berdua malahan terus berjalan tanpa mempedulikan teriakan Taufan dan juga teman temannya yg lain pada mereka berdua .

"Si gempa kenapa mendadak jadi ikutan kaya si hali."kata Pete dengan heran .

Wajar saja bisanya gempa itu adalah orang pertama yg akan mempedulikan teman temannya yg sedang kesusahan ,atau masalah apapun ,tapi sekarang ,dia terlihat sangat dingin dan tegas ,apalagi usai pertengkaran nya tadi dengan Krishna .

Thorn dan solar saja takut melihat perubahan dari sahabat mereka yg terkenal ramah itu ,jadi dari tadi mereka sama sekali Diam tanpa bicara sepatah kata pun pada gempa .

Kalau dengan halilintar,mereka semua tidak heran lagi ,karena halilintar memang sifatnya  sudah seperti itu dari dia kecil sampai sekarang .

"Tuh anak dua temen atau bukan sih , gue mau istirahat dulu sebentar malah  ningalin duluan "gerutu Taufan

"Harus ada satu yg nemenin Taufan di sini ,kasian dia ,"kata Balarama

"Gue aja ,gue capek juga dari tadi "kata solar

"Ikutan aja Lo minyak "kata Taufan sambil melihat ke arah solar

"Kenapa ,lagian kan kak Rama juga minta satu orang buat nemenin Lo.,dan kebetulan gue capek dari tadi ,jadi dengan terpaksa nih gue harus istirahat di sini bareng sama Lo "kata solar

"Yaudah , istirahat di tempat lain aja sana kalau terpaksa  "kata Taufan

"Masih mending gue mau nemenin "kata solar dengan tajam

"Lo mau istirahat juga Jupe"kata Pete sambil melirik ke arah Jupiter yg ada di samping nya

"Nggak, gue masih kuat "kata Jupiter .

Padahal terlihat dari wajahnya ,bahwa dia sangat lelah , mungkin juga sekarang dia sedang ingin olahraga itung itung  untuk membuat badannya jadi kurus atau paling tidak berat badannya jadi berkurang .

"Noh , kak  Jupiter yg badannya kaya gentong gitu aja masih kuat ,lah Lo badan kaya sapu lidi aja sok sok an nggak kuat ,dasar minyak  bensin "kata Taufan dengan sengit

Jupiter yg mendengar Taufan menyebut badannya dengan kata gentong langsung menjadi marah ,dan mukanya berubah menjadi merah padam karena kata kata dari Taufan ,tapi dia harus tetap  tenang ,jangan sampai tangan besarnya itu menonjok muka Taufan sampai babak belur ,bisa bisa pencarian kedua teman yg sedang mereka cari ini bisa di batalkan kalau pertengkaran terjadi lagi ,sudah cukup satu kali ,dan Jupiter tidak ingin perkelahian terjadi kedua ataupun ketiga kalinya .

"Eh badan gue itu ideal ,bilang aja iri sama badan gue yg bagus gini."kata solar tak kalah sengit dari Taufan padanya

Teman temannya yg lain hanya menatap perdebatan kecil itu dengan muka datar, bahkan Pete sampai menepuk jidatnya karena ulah kedua teman temannya saat ini .

"Udah berantem Nya "kata Balarama dengan dingin sambil menatap Taufan dan juga solar yg ada di hadapannya saat ini.yg sedang asyik berdebat dengan kata kata mereka tanpa melihat masih ada teman temannya yg lain di sana .

"Udah Lo berdua di sini aja ,kalau mau berantem pun ,gue nggak peduli ,yg penting kita semua mau nyari Yarra sama feby "kata fang angkat bicara ,karena dari tadi pemuda itu hanya diam dan hanya memperlihatkan kelakukan dari teman temannya

"Kalau kalian ada nemuin salah satu dari mereka di sekitar sini ,langsung hubungin kita "kata bob dengan datar

"Dan jangan lupa waspada ,juga hati hati "kata Pete memperingatkan dengan serius

Solar dan juga Taufan hanya menganggukkan kepala mereka ,tanda mereka paham .

Dan segera mungkin Balarama dan teman temannya yg lain pergi dari tempat itu , yg kini hanya tersisa ada Taufan dan juga solar di sana

"Jadi  nggak nih  berantem nya  "kata Taufan sambil melihat ke arah solar yg duduk di sampingnya

"Nggak jadi ,bisa bisa nanti badan gue kotor karena harus berantem sama Lo ,lain kali aja "kata solar sambil menatap ke arah Taufan

Tiba tiba saja keduanya langsung tertawa ngakak ,mungkin. Tertawa akibat kata kata konyol yg mereka ucapkan satu sama lain tadi .

.
.
.



Tubuh kurus  Yarra diangkat bagaikan seperti Karung beras oleh temannya itu ,Yarra hanya bisa meronta ronta agar dia bisa segera lepas dari temannya yg semua orang tau sudah mati karena juga di bunuh .

"AMAR LEPASIN GUE "

Gadis itu terus meronta ronta ,tapi amar Dev hanya tersenyum licik tanpa berbicara apa apa .

Yarra tidak bisa melihat dengan jelas dia sekarang berada di mana , tempat itu begitu gelap ,tapi yg dia tau ,sekarang ini , temannya itu tengah menuruni tangga .

Satu pikiran yg terlintas dari kepala Yarra ,ruangan bawah tanah ,itulah kata yg terlintas dari pikiran nya .




TBC

TEROR : Dendam Di Pulau Rintis 🔪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang