~And karma said: you will fall in love with someone who doesn't love you, for not loving someone who did~
Warn⚠!
Seventeen Genderswitch | Lil bit smut!
Start : 111018
End : -
Dedek emes minggir dulu yaaa... mau ngasih asupan buat kakak-kakak dulu 😆😂
Wonwoo kembali ke kamarnya setelah itu dan langsung bergelung di selimut tebalnya sambil menangis.
Dia sudah berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya tapi ingatan akan tatapan tajam Mingyu tadi adalah apa yang tidak bisa di lupakan. Ingatan tentang tatapan serupa tuduhan itu juga Kim Mingyu yang langsung pergi meninggalkannya setelahnnya, berputar-putar di kepala Wonwoo.
Si cantik itu tertidur karena kelelahan saat Mingyu masuk ke kamar mereka. Membawa kotak obat ditangannya.
Helaan napas berat terurai saat Mingyu menatap bekas air mata Wonwoo di pipi mulus itu. Mengusapnya lalu mengecupnya pelan.
"Kenapa dia bodoh sekali sih?" Mingyu bergumam sambil merapikan rambut Wonwoo, menyelipkan kebelakang telinga berhias anting kecil itu.
Menatap khawatir telapak tangan wanita itu yang melepuh. Lalu kemudian Mingyu mengoleskan salep untuk luka bakar di permukaan kulit Wonwoo yang terbakar, menimbulkan ringisan dari si cantik.
Mata rubah itu mengerjap, dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Mingyu tapi sayangnya ia terlalu lemah untuk itu.
"Aku akan menghukummu jika kau menempatkan dirimu dalam bahaya, Jeon." Ujar Mingyu penuh peringatan. Ya, Mingyu tidak akan mengampuni cantiknya ini jika dia menempatkan dirinya lagi dalam bahaya. Apa Wonwoo tidak tau bagaimana kalutnya Mingyu berkendara untuk membeli salep luka bakar? Tentu saja dia tidak tau Kim, bagaimana dia tau jika kau pergi tanpa kata seperti itu?!
"Aku membencimu, Mingyu." Si cantik itu terisak kecil.
"Aku tidak mencelakai Hyerin, tapi kau menuduhku." Wonwoo masih tersedu, menumpahkan kesedihannya pada si pelaku yang membuatnya menangis.
"Hey aku tidak menuduhmu... Kapan aku menuduhmu hmm?" Tanya Mingyu penuh kelembutan, bahkan tangannya kini mengusak pipi Wonwoo yang dialiri air mata.
Memang Mingyu tidak menuduhnya secara langsung. Tapi tatapan itu.
Tampaknya si tuan putri salah paham. Karena tatapan tajam serupa tuduhan itu nyatanya adalah bentuk kekhawatiran berlebihan yang menyergap Mingyu saat ia melihat Wonwoo meringis menahan perih ditangannya.
"Iya-iya aku minta maaf." Mingyu mengalah, memeluk Wonwoo dari belakang dan menjatuhkan kecupan-kecupan ringan di bahu Wonwoo.
"Sudah jangan menangis ya."
•○●♡●○•
"Kembali ke kamar sekarang juga, Wonwoo." Mingyu memerintah Wonwoo dengan suara rendah tapi wanita yang membalut tubuhnya dengan bathrobe itu hanya mengabaikannya. Menganggap perintah itu sebagai angin lalu.
"Waah udaranya segar sekali." Wonwoo merenggangkan tangannya. Pagi ini ia berniat berenang di kolam hotel dengan pemandangan gunung Hallsan yang gagah, walaupun luka di tangannya masih teraaa perih. Wah pasti menyenangkan sekali. Di kolam itu ada banyak tamu yang juga menghabiskan waktu mereka untuk bermain air. Wonwoo tidak mau ketinggalan.
"Kembali ke kamar atau aku tidak akan mengampunimu."
"Apa sih Gyu?! Sana minggir." Wonwoo baru menurun bathrobenya sampai bahu saat Kim Mingyu membawanya dalam sebuah gendongan.
"Ya! Kim Mingyu!" Wonwoo memekik lalu mengeratkan tangannya ke leher kokoh pria yang mengendongnya dengan tiba-tiba.
Mingyu melemparkan tubuh Wonwoo ke ranjang mereka yang menimbulkan pekikan tidak terima dari Wonwoo. Bathrobe itu tersingkap, menampilkan tubuh molek itu yang hanya di balut bikini berwarna merah menyala.
"AhShit Jeon." Mingyu mengumpat, kenapa Wonwoo sangat suka menempatkan dirinya dalam bahaya? Dan kini Wonwoo menempatkan dirinya dalam bahaya dengan menggunakan bikini yang berpotensi membuat Mingyu menyerangnya.
"Ya! Aku ingin berenang!"
"Tidak atau kau ingin ku hukum."
Lalu Mingyu menguburkan wajahnya di ceruk leher jenjang Wonwoo, menghirup aroma memabukkan disana. Lalu memberi kecupan-kecupan kecil yang membuat Wonwoo menggeliat geli.
"Ah Kim geli.." Wonwoo terkikik kecil sembari mencoba menjauhkan Mingyu dari lehernya. Tapi Wonwoo jelas kalah karena kini Mingyu mengungkungnya. Memenjarakan Wonwoo di antara lengannya yang kekar dengan mata yang memandangi pemandangan indah di hadapannya.
"Mingyuuu... jangan melihatku begitu." Si cantik itu merengek, merasa malu karena tatapan Mingyu yang serasa menelanjanginya.
Wonwoo membalikkan tubuhnya, karena tatapan tajam Mingyu di dadanya membuatnya menggigil kecil. Tapi rupanya keputusannya salah besar, karena nyatanya kini Mingyu menjatuhkan ciuman juga sesapan di punggung dan bahunya. Bahkan tangan Mingyu sibuk mengurai jalinan tali temali bikini yang ada dipunggung Wonwoo. Membuat punggung telanjang Wonwoo terpampang tanpa sehelai kain.
"Mingyu jangan macam-macam!" Sungguh Wonwoo merasa sangat munafik karena setelahnya ia mendesah ribut saat tangan besar Mingyu menangkup dadanya dari belakang dan memberi remasan-remasan lembut disana.
Mingyu masih sibuk dengan mainan barunya, mengabaikan Wonwoo yang menggeliat di bawah kungkungannya.
Tangan itu semakin turun mengusap lembut pinggang ramping Wonwoo dan memberi remasan gemas di pinggulnya.
"Fuck." Mingyu mengumpat untuk yaang kesekian kalinya. Jadi ini tattoo yang kata Wonwoo rahasia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Jadi tattoo punya Wonwoo itu kayak gitu tapi tulisannya 'Kim Mingyu, bite me."😳😳😳)
"Kau ingin ku gigit disini, sayang?" Entah kenapa suara Mingyu yang serak parau itu terdengar sangat seksi di telinga Wonwoo.
"Mingyu..." Wonwoo bergetar kecil saat merasakan gigitan disana. Ia menoleh kebelakang, dan melihat wajah rupawan Mingyu yang tengah mengigit tattoonya. Sungguh Wonwoo pusing sekarang, rasanya seperti ada sesuatu yang mendesak keluar.
Tubuh ramping itu di balik oleh Mingyu, dan kini Wonwoo gelagapan mengimbangi cumbuan Mingyu di bibirnya. Tangan Mingyu mengusap-usap pipi Wonwoo, membelai rahangnya sedangkan tangan Wonwoo melingkar di leher kokoh sang pria.
Jilatan di leher jenjang itu menjadi sesapan yang semakin turun ke dada sintal Wonwoo.
"Kau nakal sekali, sayang." Mingyu berujar rendah saat menemukan satu tato yang serupa di bawah dada sintal Wonwoo.
Haruskah Mingyu gigit juga?
•○●♡●○•
Wes rek aku angkat tangan! 😳😳
Dah cukup ya aku sudah tidak kuat lagi... 😖
Part ini adalah chapter tersmut di ff ini..
Setelah ini tinggal smutnya Xiyeon-Chan dan Seungcheol-Jeonghan.
Tolong tidak menerima request😳😖 aku wes dak kuat😣 bahaya nanti lek tiba-tiba aku pengen publish ff berlabel 21+ 😂😂😂