Lover Of Mine

4K 394 56
                                    

Seungkwan terheran saat pagi ini ia terbangun dan menemukan Hansol tengah sibuk di dapur apartementnya. Biasanya saat matahari belum muncul Hansol masih bergelung didalam selimut atau jika tidak sedang sibuk dengan alat kardio yang diboyong Hansol dari rumahnya ke apartement Seungkwan.

"Ayo pindah ke rumahku, disana lebih luas. Jasmine bisa berlarian sepuasnya." Tapi Seungkwan menolak, mereka belum menikah dan ia tidak ingin begitu tergantung pada si pemilik mata coklat yang indah itu, walau ia sudah menyerahkan segala yang ada pada dirinya pada Hansol. Mereka kembali memutuskan untuk bersama, saling mencintai dan memberi Jasmine banyak cinta. Tapi sayangnya mereka adalah dua orang tanpa ikatan resmi saat Seungkwan hanya bisa memendam keinginannya untuk menikah dalam hati. Hansol hanya diam saja, tidak pernah mengungkit apapun tentang pernikahan. Jadi kemudian Seungkwan hanya bisa bungkam.

"Apa yang kau lakukan Hansol-ie?" Seungkwan berjalan mendekat ke arah pria bersurai coklat itu. Lalu memuja betapa sempurnanya Choi Handol, Hansolnya begitu tampan bahkan saat dirinya baru saja bangun tidur.

"Sedang membuat sesuatu yang semoga saja bisa dimakan." Ujarnya masih dengan atensi yang terpaku pada panekuk di atas pan.

"Ini untuk Jasmine." Kata Hansol.

"Lalu mana untukku?" Seungkwan bertanya dengan penasaran, karena demi apapun ia di buat keheranan akan Choi Hansol yang tidak bisa memasak tiba-tiba kerasukan hantu koki hingga mampu membuat sarapan sepagi ini.

" Kau yakin ini enak?" Ujarnya meneliti semangkuk sup krim diatas meja. Hansol hanya bergidik yang membuat Seungkwan was-was sekaligus curiga.

"Appa." Si mungil Jasmine berjalan keluar kamarnya, masih dengan mata setengah terpejam dan tangan kanannya menggandeng si Bunny, boneka kelinci kesayangan Jasmine.

"Cantiknya Eomma sudah bangun. Ada apa sayang? Ingin minum susu?" Dibawanya si mungil Jasmine ke gendongannya. Lalu sebelah tangannya sibuk membuat susu. Jasmine itu tidak ringan, tapi Seungkwan dengan mudah menggendongnya dengan satu tangan disaat tangannya yang lain sibuk. Menjadi ibu memang membuat seseorang menjadi lebih kuat.

"Aku tidak bisa membayangkan betapa kesulitannya dirimu saat aku tidak ada. Yah walaupun sekarangpun aku tidak banyak membantu." Hansol memeluk kedua kesayangannya, lalu mengambil alih Jasmine yang masih mengantuk ke dalam dekapannya. Menimang si cantik sembari memberi kecupan-kecupan ringan di pipi gembil Jasmine.

"Hey appa tadi membuatkan Jasmine pancake. Jasmine harus coba, pasti enak." Ujar sang appa saat Jasmine hampir terlelap kembali. Si mungil itu membuka mulutnya dan menerima sepotong kecil pancake yang dilumuri madu. Mengunyahnya dalam diam sebelum membuka mulut mungilnya lagi, minta di suapi lebih banyak.

"Apa appa bilang. Ini di penuhi banyak cinta makanya terasa enak." Seungkwan hanya terkikik geli mendengar ucapan Hansol, apa-apaan itu... sejak kapan Hansol jadi tukang gombal?

Jasmine begitu dekat dengan Hansol sekarang, bahkan yang pertama dipanggil saat si mungil itu terbangun ada appanya. Dan si mungil itu akan menangis saat tidak menemukan appanya saat ia terbangun. Terkadang Seungkwan merasa takut, takut akan kehilangan si pemilik mata coklat itu seperti yang pernah terjadi di masa-masa yang lalu, bagaimana ia dan Jasmine bisa hidup tanpa pria itu? Karena demi apapun ia juga Jasmine sudah kecanduan akan kehadirannya.

"Hansol-ah, ayo menikah." Seungkwan berujar dalam kesunyian dan Hansol hanya diam tanpa menanggapi ajakan itu.

"Tidak jadi. Lupakan saja."

"Haruskah appa menerima lamaran eommamu sayang?" Bukannya menjawab ajakan Seungkwan, Hansol malah bertanya pada si mungil yang berada di dekapannya. Jasmine hanya mengerjap lucu, tidak paham akan apa yang appanya ucapkan.

Endless Romance (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang