"Aah kenapa aku kepikiran tteokbokki." Xiyeon mengeluh dibawah selimutnya. Ini sudah jam dua pagi dan ia sama sekali belum dapat memejamkam matanya. Hal yang membuatnya tidak bisa tidur sejak tadi itu hanyalah sebuah tteokbokki. Ya si ibu hamil ini sedang mengidam, dan sungguh ia merasa tersiksa karena makanan itu terus berputar-putar di kepalanya.
"Apa ini namanya mengidam? Aah menyiksa sekali." Xiyeon berguling lagi di atas ranjangnya -akhir-akhir ini ia juga sakit punggung-, mencoba memejamkan matanya tapi lagi-lagi terbuka kembali.
"Lil beans... jangan minta aneh-aneh, ini sudah malam. Tidak ada kedai makanan korea yang masih buka." Tapi sepertinya lil beans sedang ingin nakal, karena sekarang Xiyeon juga jadi ingin makan patbingsu. Jadi Xiyeon memutuskan untuk berselancar di internet, menonton mubkang di youtube untuk meredam rasa inginnya, tapi nyatanya keinginannya semakin menjadi-jadi.
"Waah sayang-sayangnya eomma sudah tiga bulan ya... kata dokter di usia ini kalian sudah bisa mendengar suara eomma." Xiyeon akhirnya mengajak lil beans mengobrol, bicara ini itu.
"Mau eomma nyanyikan? Iya iya nanti ya..." Rasanya menyenangkan walau tak ada suara yang menanggapi ucapannya.
"Anak-anak eomma, maaf ya tidak mengenalkan kalian pada appa."Dan lagi, Chan kembail menyita pikirannya. Tangannya terulur mengusap perutnya yang sudah membuncit lalu mendekapnya seolah memeluk kesayangannya yang ada disana.
"Bukan-bukan... bukan karena appa tidak sayang kalian, appa itu sayang sekali pada lil beans." Ya tentu, Chan itu favorit anak-anak di rumah sakit walau dia adalah musuh para dokter residen junior, dia jadi favorit karena sangat menyukai anak kecil. Tentu dia akan menyukai lil beans juga kan?
"Jam segini mungkin appa sedang tidur jika tidak sedang mendapat shift jaga di rumah sakit. Mau eomma ceritakan tentang appa?"
"Eomma dan appa itu sahabat dekat, seperti saudara. Appa itu nakal sekali waktu kecil, dia suka membuat eomma menangis. Tapi walaupun appa nakal eomma sayang sekali pada appa."
•○●♡●○•
"Lil beans.. eomma kan sudah bilang untuk jangan rewel." Xiyeon bergumam, menutup hidungnya dengan tangan saat ia mencoba membuat sarapan untuknya juga lil beans kesayangannya. Tapi morning sickness-nya semakin parah, bahkan ia kini mual saat mencium bau bawang putih yang menyengat.
"Ya sudah ya sudah eomma menyerah." Xiyeon lalu berangkat bekerja tanpa sarapan, hanya meminum susu ibu hamil dan memakan beberapa biji almond di perjalanan ke laboratorium tempatnya bekerja.
Ia beberapa kali merapal maaf pada kesayangan di perutnya karena melewatkan sarapan.
"Maaf ya eomma tidak sempat sarapan, lil beans lapar ya? Maafkan eomma ya sayang."
"Tolong beri nama dan tanggal di sampelnya Xiyeon-chan." Xiyeon mengangguk dan segera melaksanakan instruksi dari profesornya, mengesampingkan rasa pening yang menyerang kepalanya, perutnya juga terasa di lilit dan ia hampir limbung jika tidak bertumpu pada meja di hadapannya.
"Kau tidak papa Xiyeon-chan?" Rekan Xiyeon bertanya dengan khawatir saat wanita itu terlihat semakin pucat dan ada beberapa titik keringat kening juga pelipisnya.
Xiyeon menggeleng. Diantara rekan kerjanya tidak ada yang tau jika Xiyeon hamil, omong-omong. Wanita itu sengaja merahasiakannya agar dia tidak harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tidak penting yang mungkin akan merundunginya jika rekan-rekan kerjanya tau. Karena bagaimanapun mereka mengetahui Xiyeon masihlah lajang, tidak punya kekasih apalagi suami.
Dia hanya tidak ingin lil beans-nya menjadi bahan gunjingan. Ia tidak ingin lil beans-nya mendengar kata-kata yang membuat mereka sakit hati.
"Aakh..." Xiyeon mengerang saat kram perut itu kembali menyerangnya seperti dua hari yang lalu. Dua hari yang lalu ia berkali-kali mengalami kram perut saat bekerja. Tapi ia mengabaikannya, menganggap itu bukan hal yang berbahaya bagi lil beans-nya.
"Xiyeon-chan." Rekan kerja Xiyeon berhambur saat wanita itu sudah tergeletak tidak sadarkan diri di lantai laboratorium yang dingin.
"Panggil ambulans sekarang." Itu yang Xiyeon dengar sebelum kesadarannya terenggut.
Mata Xiyeon mengerjap perlahan sebelum ruangan putih tulang yang penuh bau obat itu menyapa pengelihatannya. Berapa lama ia tidak sadarkan diri?
Dengan cepat tangannya mendekap perutnya seolah takut jika lil beans-nya terluka karena kecerobohannya.
"Anak-anak eomma tidak terluka kan? Kalian baik-baik saja kan sayang?" Tanyanya dengan khawatir, karena ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu terjadi pada dua kesayangannya.
"Mereka milikku kan?" Suara itu, suara yang Xiyeon rindukan juga hindari sekaligus. Xiyeon menolehkan kepalanya dan jantungnya mencelos seketika, disana ada Lee Chan yang berdiri membelakanginya, menghadap ke sebuah jendela yang menampilkan Kota Tokyo yang padat.
"Ya, mereka milikku." Gumamnya kemudian.
'Ya mereka milikmu, kemarilah mereka ingin di peluk.'
Kata-kata itu hanya sampai pada tenggorokan Xiyeon sebelum ia telan bulat-bulat kembali. Chan masih diam disana, membuat Xiyeon menahan nafasnya karena gugup. Bagaimana jika pria itu menolak lil beans kesayangannya? Bagaimana jika Chan mengatakan sesuatu yang membuat lil beans-nya sakit hati? Xiyeon tidak akan pernah siap dengan segala kemungkinan itu.
"Maaf ya appa baru bisa menemui kalian setelah kalian sudah tiga bulan di perut eomma, kalian memaafkan appa kan?" Tapi nyatanya pria itu mendekat dan mendekap Xiyeon dengan erat, membuat Xiyeon meluruhkan segala gelisah yang ada pada dirinya.
Xiyeon lalu tergugu, air matanya mengalir tanpa bisa ditahan.
Karena tidak ada yang lebih membahagiakan daripada Chan yang menyebut dirinya sendiri sebagai ayah dari lil beans.
'Senang bertemu denganmu appa.'
•○●♡●○•
Aku seneng banget reek... dalam dua puluh hari ini Endless romance dapet sekitar 2k vote setelah di anggurin selama 7 bulan😭😭😭 makasih banyak yaaa... vote dan comment dari kalian itu bener-bener penyemangat😢❤
Aku minta maaf juga karena ngga bisa memenuhi ekspektasi kalian kalo masalah part sedih"... soalnya aku ngga jago😭😭 tapi kedepannya aku akan belajar💕
Sayang pol sama kalian😚❤
Maaf atas segala kekurangan ff ini😚
![](https://img.wattpad.com/cover/163466556-288-k817742.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Romance (✔)
Fanfic~And karma said: you will fall in love with someone who doesn't love you, for not loving someone who did~ Warn⚠! Seventeen Genderswitch | Lil bit smut! Start : 111018 End : -