Rapeseed Flower

4.2K 417 57
                                    

Rek kan di chapter Blizzard kemarin masih musim dingin.. nah disini udah musim semi yaa... iyain aja biar cepet😆 biar bisa baca ++ nyaa 😳😳

Jumat pagi itu harusnya Mingyu berangkat bersama Wonwoo untuk acara ulang tahun perusahaan sekaligus ulang tahun ibunya. Tapi ada sesuatu yang harus ia kerjakan terlebih dahulu, jadi Wonwoo terpaksa menunggunya hingga pekerjaannya rampung. Wanita bermata rubah itu memandanginya dari tempat duduknya sembari sesekali meneliti kuku-kukunya yang bercat lilac.

"Kenapa memaksa ingin berangkat denganku Wonwoo?" Mingyu bertanya dengan atensi yang masih terpaku pada layar komputer di hadapannya.

"Apa ya? Haruskah ada alasannya Kim? Hanya tidak ingin terjebak sendirian diantara eommamu juga eommaku. " Ujarnya. Wonwoo bergidik ngeri membayangkan terjebak diantara ibunya juga calon ibu mertuanya. Ibu Mingyu memang baik dan sangat perhatian, tapi ibunya pasti akan berceloteh, membanggakan apapun tentang Wonwoo yang membuatnya ingin muntah.

Itu sangat-sangat menggelikan.

"Semoga kita sampai disana sebelum gelap."

"Maka dari itu cepat selesaikan pekerjaanmu."

Setelah pekerjaan Mingyu selesai, mereka bergegas untuk berangkat ke Jeju. Mengambil penerbangan siang dan menyewa sebuah mobil untuk sampai di villa Keluarga Kim, kata Mingyu ia sudah bilang ke ibunya jika mereka akan ke hotel tempat kedua orang tuanya menginap besok sore. Wonwoo sih iya-iya saja.

"Kita kesana besok sore saja." Kata Mingyu.

Saat sampai di Villa Keluarga Kim, Wonwoo langsung di buat ternganga. Apa dia sekarang sedang ada di surga? Demi tuhan ini indah sekali.

"Beruntung kau kesini saat musim semi, Jeon." Wonwoo memandang Mingyu yang masih sibuk menurunkan barang bawaan mereka dari mobil.

"Ini cantik sekali Kim." Wonwoo masih saja berdecak kagum dan mau tak mau Mingyu tersenyum kecil dibuatnya.

Ya, cantik seperti Jeon Wonwoo.

"Ayo masuk Wonwoo." Si cantik itu mengekori Mingyu memasuki rumah bernuansa tropis modern yang asri. Wonwoo langsung saja melemparkan tubuhnya ke sofa panjang yang ada di ruang tengah, mengabaikan Mingyu yang mengangkat koper miliknya yang super besar.

"Apa sih yang kau bawa Jeon?" Mingyu mendengus, Wonwoo hanya akan tiga hari disini  tapi wanita itu seperti akan kabur dari rumah. Keluhan itu tidak mendapatkan tanggapan karena wanita dengan surai selegam malam itu sudah terlelap dengan nafas teratur.

"Astaga... Bagaimana bisa dia langsung tertidur seperti itu?" Bukan apa-apa hanya saja akan sangat berbahaya jika Wonwoo tertidur secepat itu saat bersama orang lain, orang asing apalagi, kita tidak akan pernah tau apa yang akan orang lakukan kan?

Terlebih Wonwoo adalah apa yang di sebut dengan kemolekan.

Lihatlah, bagian menonjol di tubuh itu terlihat sangat pas di tangan Mingyu. 

Shit, Kim.

Apa sih yang kau pikirkan?!

•○●♡●○•

"Apa yang kau lakukan Mingyu?" Tanya Wonwoo. Ia baru saja bangun saat matahari hampir tenggelam.

"Membuat makan malam." Wanita itu berdecak kagum. Ada berbagai macam menu yang tersaji di meja makan dan yang membuat semua itu adalah Kim Mingyu.

"Ini enak kan Kim? Kau tidak akan meracuniku kan?" Mulut Wonwoo memang seperti itu, jadi tolong jangan heran.

Mingyu hanya mendengus kecil, Jeon Wonwoo dengan mulutnya yang pedas.

Endless Romance (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang