Endless Romance (✔)

Posesif Choi

Jisoo dengan kalut berkendara ke pinggiran kota saat ponselnya berdering, menampilkan nama Seokmin tapi suara seorang wanita yang menyahut di seberang sana. Mengatakan Jika Seokmin hilang kesadaran karena minum terlalu banyak brandy.

"Apa yang terjadi? Dia kenapa?" Jisoo berujar dengan pincingan mata yang membuat wanita di hadapannya terintimidasi. Wanita yang masih memapah Seokmin itu gelagapan, karena demi apapun pincingan mata Jisoo juga sikap tenangnya sangatlah mengintimidasi.

"Dia terlalu banyak minum. Ada banyak panggilan tidak terjawab darimu, jadi kuputuskan menghubungimu saja." Lalu Jisoo mengambil alih Seokmin, memapahnya dan membawanya ke mobil dengan susah payah setelah mengucapkan terima kasih dengan tidak rela pada wanita tadi.

Sejak datangnya Seokmin ke ruangannya tadi, Jisoo berusaha menghubungi Seokmin, menelponya berkali-kali. Tapi sayangnya ia diabaikan. Ia juga menelpon Jihoon dan Chan, menanyakan dimana keberadaan anak tengah keluarga Lee itu, sayangnya keduanya sama-sama tidak tau.

Jisoo masih terdiam di mobil dengan Seokmin yang tertidur pulas di sampingnya. Pandangannya tertuju pada penampilan Seokmin yang tidak seperti biasanya, dia terlihat kacau. Juga pada bibir tebal yang membengkak itu, tidak mungkin Seokmin hanya minum disana kan? Jisoo lalu mengusap jejak lipstik merah dibibir tebal itu dengan ibu jarinya. Mengusapnya kasar agar jejak itu hilang. Lalu ada setitik air mata yang luruh dari mata indah Jisoo.

"Hong Jisoo." Mata Seokmin terbuka dan Jisoo dengan buru-buru menarik jemarinya dari bibir itu.

"Heemm." Wanita bermata indah itu hanya bergumam menanggapi panggilan Seokmin. Matanya masih menatap lekat pada mata hitam sang pewaris Dawon.

"Kenapa aku ada disini?"

"Seseorang menelepon, dia berkata kau kebanyakan minum."Jisoo mengalihkan pandangannya, haruskah Jisoo merasa kecewa pada Seokmin? Tapi nyatanya mereka hanyalah mantan kekasih. Dan Jisoo rasa ia tidak berhak kecewa.

"Aah Park Ji Eun? Mana dia sekarang? Aku tadi baru saja ingin mengajaknya ke apartement." Bisa tutup mulutmu tidak Lee Seokmin?! Karena Jisoo merasa matanya semakin memanas ketika Seokmin dengan tidak berperasaan mengatakan hal itu.

"Astaga aku tidak tahan! Dasar Lee Seokmin bodoh!" Seungcheol yang sejak tadi diam di kursi penumpang, memukul kepala Seokmin dari belakang dengan keras hingga sang pewaris Dawon itu mengaduh.

"Yak! Hyuung!" Seokmin mengusap kepalanya, pukulan Seungcheol tidak main-main. Bahkan ia merasa pusing sekarang.

"Apa?! Masih berani memanggilku hyung setelah membuat sahabatku menangis?!"

•○●♡●○•

"Noona, maafkan aku." Seokmin baru kali ini mengemis di sepanjang hidupnya, dan ia hanya mengemis pada Hong Jisoo seorang agar si pemilik mata indah itu memaafkannya. Seokmin memohon di luar ruangan Jisoo. Dia tidak boleh masuk oleh seseorang yang menyebabkan kesalahpahaman ini.

"Sana sana pergi, Jisoo-ku tidak ingin bertemu denganmu." Itu bukan Hong Jisoo yang berbicara tapi  Choi Seungcheol yang dengan sangat menyebalkan tidak memperbolehkan Seokmin menemui Jisoo. Dan apa-apaan itu Jisoo-ku?

"Hyung, ini kan salah hyung juga yang membuatku salah paham."

"Ya! Kenapa jadi menyalahkanku sih!" Seokmin rasanya ingin menendang Seungcheol saking jengkelnya ia pada wakil direktur Daelim itu.

"Sudahlah Cheol, biarkan Seokmin masuk." Seokmin tersenyum penuh kemenangan mendengar ucapan Jisoo.

"Tidak Soo dia harus diberi pelajaran." Lalu pintu itu tertutup dan dikunci dari dalam oleh Seungcheol. Jisoo hanya bisa geleng-geleng kepala, Seungcheol memang begitu, dia adalah si posesif ketika itu menyangkut sahabatnya.

"Seokmin harus segera meresmikan hubungan kalian jika ingin kurestui."

Astaga memangnya siapa Cho Seungcheol hingga Jisoo harus punya restunya untuk menemui Seokmin? Jisoo hanya terkekeh kecil melihat tingkah Seungcheol. Dasar Si Posesif Choi.

•○●♡●○•

Chapter ini pendek pake banget... buat selingan sebelum deg-degan lagi di chapter selanjutnya😆😆

Spoiler : Chapter depan punyanya YeonChan😚

Maaf atas segala kekurangan dan makasih buat dukungannyaa❤