-Choi Seungcheol's Family-
Rasanya semuanya sudah lengkap, Seungcheol tidak pernah mengira jika Tuhan dengan begitu murah hati memberinya seorang putri cantik yang kini tengah ada di gendongan sang mama, menggeliat lucu dengan bibir yang masih menghisap asi dari dada sang mama.
"Rasanya baru kemarin kita bertengkar karena kontrak bikinimu, tapi sekarang kita sudah punya si cantik ini." Jeonghan mengulum senyum mendengarnya. Matanya terpaku pada si mungil yang baru satu hari yang lalu melihat dunia, matanya mirip Seungcheol, bibirnya sama seperti Seungcheol juga, ia hanya kebagian hidung yang sama persis dengan Bayi cantik yang di beri nama Sooyeon itu.
"Terima kasih ya sudah membawa satu lagi kebahagian untukku." Ujar Seungcheol lalu memberi kecupan di pelipis istri cantiknya.
"Terima kasih ya sudah bertahan menghadapiku selama kehamilan." Seungcheol hanya tersenyum sedang hatinya menangis mengingat penderitaannya selama sembilan bulan saat Jeonghan hamil. Ia mendadak jadi ibu rumah tangga, itu sih tidak masalah, Seungcheol bisa mengatasinya. Tapi kalau Jeonghan sudah menghindarinya, menyuruhnya untuk tidur di kamar lain, Seungcheol minta ampun, ia paling benci yang satu itu.
.
.
.-Lee Seokmin's Family-
"Papa, itu Al menangis mungkin dia haus." Jisoo berteriak dari kamar mandi, acara berendamnya terhenti sejenak karena Al terbangun dari tidurnya dan menangis keras. Tampaknya si tampan itu kehausan.
"Lah terus aku disuruh menyusui Al begitu?"
Amit-amit deeeh! Jisoo seketika berdoa dalam hati, semoga Al-nya yang tampan tidak oon seperti papanya.
"Maksudnya tolong hangatkan ASI yang ada di kulkas." Seokmin langsung melesat ke dapur, tidak lama kemudian papa muda itu langsung kembali dengan sebotol susu di genggamannya.
"Sudah sudaaah... cup cuup anaknya papa..." Seokmin menepuk-nepuk bokong Al yang gemuk, apalagi ada pampersnya disana. Al itu benar-benar perpaduan sempurna Jisoo dan dirinya, sudah pasti super tampan, kan? Seokmin bahkan sering berandai-andai, sepertinya Al nanti jadi idola sekolah deh kalau sudah remaja, di kejar-kejar murid perempuan, di soraki saat bermain basket, sepertinya dulu.
"Jangan cosplay jadi burung merpati, nanti Al tambah menangis baru tau rasa." Jisoo keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuh rampingnya, menegur Seokmin yang baru saja mengambil pose pertama menirukan burung merpati, salah satu keahliannya selain menirukan anjing laut. Ia suka sekali membuat lelucon di depan anak kecil, yang nyatanya malah membuat mereka ketakutan.
"Ya sudah, kau saja yang cosplay jadi cacing, sayang."
Jisoo hampir saja mengutuk Seokmin jadi anjing laut, huh untung sayang.
.
.
.-Wen Junhui's Family-
"Shen, jangan bikin eomma menangis dooong..." Jun mengusap air mata yang luruh dari mata indah pujaannya. Punggung sempit itu diusapnya pelan, menenangkan Hao yang kesakitan gara-gara anak tampannya, Shen menggigit puncak dada sang Eomma saat sedang menyusu.
"Shen nakal! Shen minum susu sapi saja deh, biar jadi anaknya sapi... biar susu eomma untuk appa saja..." Kebetulan tadi Hao lupa untuk memompa ASI-nya sedang si mungil Shen sudah meronta kehausan. Jadi ia terpaksa menyusui Shen secara langsung, sembari berharap anaknya tidak lagi nakal yang selalu menggigit puncak dadanya.
Plak!
"Aw sayaang..."
"Jangan bicara yang aneh-aneh didepan anakku." Sungut Minghao sembari menutup telinga mungil Shen yang tertutup topi bulu lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Romance (✔)
Fanfic~And karma said: you will fall in love with someone who doesn't love you, for not loving someone who did~ Warn⚠! Seventeen Genderswitch | Lil bit smut! Start : 111018 End : -