Tattoo

4.3K 443 50
                                    

Selamat membacaa❤❤

Wonwoo lagi-lagi berdecak kesal saat Mingyu terlambat dari jam janjian mereka untuk mengepas gaun miliknya yang dibuat khusus hanya untuk ulang tahun Ibu Mingyu.

Minggu depan Ibu Mingyu berulang tahun yang ke lima puluh sembilan, dan  Wonwoo dengan terpaksa menuruti perintah sang ibu untuk mengepas gaun hanya untuk menghadiri ulang tahun calon mertuanya. Astaga kenapa sampai harus mengepas gaun segala sih? Padahal ada banyak gaun indah di lemari Wonwoo, tapi kata ibunya yang ini gaun spesial karena di cocokkan dengan setelan yang akan Mingyu pakai.

Ini spesial karena juga ulang tahun perusahaan keluarga Kim yang bergerak di bidang properti, konstruksi, juga real estate. Cowon  Construction group yang biasa disingkat CC Group. Acara itu akan di rangkum menjadi satu dengan acaran ulang tahun ibu Mingyu.

"Maaf aku terlambat." Wonwoo hanya menghela nafas. Lalu memaklumi, mungkin ada pekerjaan yang harus Mingyu selesaikan.

"Bagaimana dengan gaunmu? Sudah pas?"

"Tadinya sedikit sesak di bagian dada, jadi aku minta di longgarkan sedikit.  Mungkin besok sudah bisa diambil." Ujarnya yang hanya diangguki Mingyu.

"Acaranya akan di laksanakan di Jeju ya?" Wonwoo bertanya saat mereka sudah masuk mobil Mingyu. Keduanya berencana untuk makan siang bersama mengingat ini sudah masuk jam makan siang. Lagipula Wonwoo dan Mingyu juga tidak punya kesibukan setelah ini.

"Begitulah." Mingyu menjawab dengan singkat, membagi atensinya antara Wonwoo dan jalanan yang padat.

"Apa kesukaan eommamu Kim? Aku belum membeli hadiah untuk beliau." Wonwoo bertanya lagi, memecah kesunyian yang melingkupi mereka.

"Yang jelas dia sangat suka dirimu, buktinya aku di paksa menikahimu." Mungkin Mingyu hanya bercanda dan bicara tanpa dipikir, tapi entah kenapa Wonwoo jadi ambil hati. Dibagian bahwa calon ibu mertuanya sangat menyukainya sedikit melegakan tapi kenyataan bahwa semua ini hanya paksaan dan mungkin Mingyu ogah-ogahan untuk bertemu dengannya membuat Wonwoo tiba-tiba merasa kesal.

Tapi sejak kejadian itu, saat pertama kalinya Mingyu membuatnya merasakan debaran kuat yang merepotkan, saat Kim itu dengan sikap sok tidak pedulinya membelikan obat pereda flu juga syal dan sarung tangan untuknya, Wonwoo bertekad jika dia akan membuat Kim Mingyu bertekuk lutut padanya.

Lagipula dia seorang Jeon Wonwoo, siapa yang bisa menolaknya? Bahkan Kim Mingyu pun akan taklut pada akhirnya. Sudah tidak perlu diragukan lagi.

"Ayo temani aku beli hadiah untuk eommamu. Bagaimana dengan jam tangan?" Wonwoo menelengkan kepalanya ke arah Mingyu. Berharap jika pria itu mengiyakan ajakannya.

"Aku tidak sibuk tapi juga tidak ingin menghabiskan waktu berhargaku dengan mengantarmu mengelilingi pusat perbelanjaan." Wonwoo mengutuk Mingyu dalam hati. Mana Kim Mingyu yang ingin hubungan mereka yang penuh kepalsuan ini berlanjut? Mana Kim Mingyu yang meminta maaf padanya karena mengabaikannya hanya gara-gara Hyerin, si nenek lampir yang menyebalkan?

Kekesalannya menjadi dua kali lipat.

•○●♡●○•

"Hey telan makananmu dulu." Mingyu berujar pada Wonwoo yang tengah asik bercerita tentang pasangan Jun-Minghao yang saat ini sudah saling mencintai.

"Sebenarnya hubunganku dan Minghao tidak begitu jelas. Kami bertemu di pesta pagelaran busana dan tiba-tiba menjadi dekat. Hanya sebatas itu." Mingyu punya banyak hubungan semacam itu dengan banyak wanita. Yang dia anggap bukan sesuatu yang serius.

"Lalu Hyerin? Hubungan kalian bagaimana? Apakah juga tidak jelas?" Wonwoo bertanya dengan penasaran.

"Hyerin. Dia kekasihku selama sekolah menengah atas, tapi eomma tidak menyukainya."

Endless Romance (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang