Semua Berbeda Kecuali Natsu***

38 6 0
                                    

🌸🌸🌸

"Nishi-kun?" Natsu berjalan ke arah Nishimura, pria itu diam memandanginya mendekat, "kenapa kau datang ke sini? Ada apa?"

Natsu berpura-pura bertanya, dalam hatinya ia ingin melompat kegirangan.

"Natsu ...," Nishimura memerhatikannya lamat-lamat, "aku ingin mengatakan sesuatu."

"Apa?"

"Bisa kita bicara di taman?" Nishimura berjalan duluan dan Natsu mengekorinya di belakang, setelah sampai tiga menit kemudian, mereka langsung duduk di salah satu bangku taman. Mereka memerhatikan anak-anak bermain bola yang selama salju turun tidak ada satupun dari mereka yang pergi ke taman.

"Aku tidak ingin menyakitimu saat mengatakan hal ini." Nishimura menerawang ke depan, perasaan Natsu mulai tidak enak.

"Katakanlah," berat, Natsu berkata lirih membuat Nishimura langsung menoleh ke arahnya.

"Natsu-chan ...," Nishimura menatap tak percaya, "selama delapan tahun ini kau selalu berharap padaku, kau selalu mengejarku, membuatkanku syal, bahkan kau kesini karenaku."

Natsu menelan ludah, tenggorokannya tersa mencekat, perlahan ia mulai sulit untuk bernapas. Kupu-kupu yang sebelumnya terbang di hatinya tiba-tiba hinggap ke tempat lain.

"Hanya saja, aku selalu merasa tidak enak saat mengabaikanmu, aku selalu merasa sesak saat mengacuhkanmu mengingat apa yang telah kau perjuangkan selama ini." Nishimura menatap mata Natsu tidak enakkan, "aku masih belum bisa membalas perasaanmu Natsu, ak-aku minta maaf."

"Aku tahu." Natsu memalingkan wajah, menatap senja yang mulai kemerahan, membiarkan angin memainkan anak rambutnya, "tidak apa-apa."

"Aku takut, jika suatu hari nanti aku tak bisa membalas perasaanmu." Nishimura menatap senja yang sama, sayup terdengar riuh suara anak-anak bermain, suara angin, suara burung berlalu lalang terbang pulang.

"Tapi aku akan tetap menunggu Nishimura-kun." Natsu menatap senja damai, kali ini air matanya tidak keluar, ia rasa ia dapat mengatasinya dengan tenang. Setenang senja yang ditatapnya saat ini.

"Sampai kapan?" Pertanyaan Nishimura yang sudah sering Natsu dengar sebelumnya.

"Sampai Nishi-kun memintaku untuk berhenti."

"Sebelumnya aku selalu memintamu untuk berhenti."

Natsu menggeleng pelan, "maksudku bukan permintaan berhenti seperti itu, permintaan berhenti saat aku tahu aku tak dapat menjangkau Nishi-kun lagi."

"Apakah perasaanmu padaku tidak pernah berubah?" Mereka masih berbicara dengan menatap matahari yang semakin rendah, sinar senja memandikan diri mereka.

"Tidak." Natsu menggeleng, Nishimura terkejut menatap Natsu dengan tatapan tak percaya. "Perasaan seorang perempuan tidak akan pernah berubah sekali dia jatuh cinta, namun perasaan itu dapat berpaling ke pria lain jika ia selalu merasa tersakiti, untuk itu hargailah orang yang sedang ada di dekatmu." Natsu berkata pelan, lebih terdengar seperti berbisik. Angin senja semakin memainkan rambutnya yang terurai.

"Aku minta maaf." Nishimura tertunduk.

"Nishi-kun tidak perlu meminta maaf, kau suka Karin bukan?"

Nishimura melebarkan matanya, "aku ...." ia ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi.

"Tidak apa-apa, perasaan tidaklah bersalah." Natsu menghembuskan napas pelan, "yang salah hanyalah kepada siapa kita menaruh perasaan itu." Kali ini Natsu menatap tajam Nishimura.

Yuki [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang