🔆🔆🔆
Musim semi telah berlalu. Sekarang musim panas, musim yang pling Natsu sukai karena senada dengan nama depan dan musim kelahirannya. Ini akan menjadi musim pertama bagi Natsu tanpa Matsu.
Matsu benar-benar pergi. Paling tidak, Tokyo juga tempat di bumi jadi Natsu masih sangat mungkin menemukan sahabatnya kembali.
Natsu juga sudah menceritakan semuannya kepada Yori, temannya yang satu itu menangis sesenggukkan menyalahkan Matsu yang tidak memberi kabar sama sekali. Natsu kembali ke Kyoto saat namanya terdaftar pada siswa yang lulus universitas. Malam terakhir di rumahnya, ia habiskan dengan menatap bintang di loteng, sambil menggantungkan surat di atasnya dengan sudut mata yang berair.
Meskipun saling meninggalkan dan mengkhianati, persahabatan tak pernah mati. Ia yakin akan hal itu.
Saat masa orientasi, yang paling membuat Natsu terkaget-kaget adalah keberadaan Kamura. Ternyata dia tidak mengambil Universitas di Tokyo. Namun, apa peduli Natsu? Dia bahkan sama sekali enggan melihat Kamura meskipun sering kali Natsu mendapati pria itu mencuri pandang kepadanya.
Sebenarnya Natsu juga merasa tidak enakkan kepadanya, akan tetapi rasa sakitnya akibat kepergian Matsu membuat Natsu sering merasa bahwa Kamura juga harus pergi darinya.
Selama hari-harinya di Universitas, Natsu hanya menghabiskan waktu di perpustakaan ataupun menikmati kesendiriannya. Tidak ada Yori ataupun Matsu, semuanya terasa berbeda meskipun terkadang Natsu bertemu dan berjalan dengan Yamaguchi ataupun Mika.
Namun demikian, entah mengapa sosok Nishimura masih menarik Natsu ke dalam sebuah ruang untuk bertahan, seolah ia mempunyai magnet yang berbeda kutub dengannya.
Natsu mungkin tidak tahan dengan masalah pada dirinya dan gossip pacaran dengan Kamura saat SMA dulu, atau masalah antara dirinya dengan Matsu dan ibunya.
Akan tetapi, masalah dengan satu orang itu, Natsu selalu bisa bertahan. Ini akan menjadi tahun kesembilannya meskipun dia sudah tahu akan ditolak mentah di depan umum sekalipun. Namun, Natsu akan memulainya.
Natsu akan membuat Syal dengan warna yang belum pernah ia coba sebelumnya.
"Ehmm ... ya aku yakin ... ya ... warnanya? ya aku yakin akan menggunakan warna itu." Natsu menyelipkan telpon genggamnya diantara telinga dan bahunnya sementara tangannya sibuk melakukan pembayaran dari benang woll yang baru dipilih.
"Iya nanti aku akan datang kerumahmu, Yori-chan ... tapi aku mau bentuk rajutannya berbeda dari tahun lalu, mau ya ...." Natsu masih berbicara sambil memasukkan uang sosokkan ke dalam tasnya.
"Arigatoo," bisiknya terhadap pelayan kasir perempuan dan dibalas senyuman. Kemudian Natsu membereskan barangnya yang ada di meja kasir.
"Apa? Tapi aku datang ke rumahmu malam ini ... tidak bisa? Kenapa?... Kencan? Kobayashi-kun? ... baiklah ... mungkin lusa ... dah Yori." Suara Natsu terdengar melemah, "Konban Wa!" lalu telpon terputus.
Natsu membuka pintu toko sebelum akhirnya gerakannya terhenti saat melihat bayangan seorang pria terpantul dari kaca bening toko itu. Natsu membalikkan tubuh kembali menghadap ke dalam toko.
Yes! Nishimura Kaito!
Dalam hati Natsu bersorak kegirangan, berjalan mendekati pria yang sedang memilih minuman dingin itu.
"Ehemm ...." Natsu berdeham sekali, namun Nishimura tidak menghiraukannya.
"Aku suka yang itu!" Natsu sembarang menunjuk minuman kaleng, Nishimura masih diam tidak menghiraukan.
Natsu menghela napas panjang, menegakkan tubuhnya sebelum tiba-tiba, "ini!" Nishimura menyodorkan minuman kaleng yang Natsu tunjuk tadi ke depan wajahnya. Natsu membulatkan mata, "untukku?" Tanyanya tak percaya, menatap ekspresi datar Nishimura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki [TAMAT]
TienerfictieSetelah delapan tahun dihabiskan hanya untuk mengejar Nishimura Kaito, Natsu baru menyadari bahwa tindakannya tak lebih dari seorang gadis yang anarkis. Pertama, dia pikir dia akan mendapatkan cowok itu meski harus mengejar hingga ke Kyoto. Kedua, d...