Epilog 2

64 7 0
                                    

☀️☀️☀️

Kamura tahu gadis itu, dan sekarang gadis itu kembali berjalan mendekatinya. Cantik. Tapi sama sekali tak ada hal apapun yang membuatnya lebih tertarik.

"Kau masih mengingatku?" Gadis itu duduk di kursi yang ada di depan Kamura. Kamura mengangguk pelan. Meskipun tidak suka berbicara, namun ia merasa sopan apabila merespon lawan bicara.

"Aku sering bertemu denganmu, tapi aku belum terlalu mengenalmu." Gadis itu menunggu respon dari Kamura yang hanya diam saja.

"Bagaimana sekolah kami? Tidak kalah bagus kan dengan sekolah anak Kyoto? Apa kau senang mengikuti kompetisi di sini? Kalau bertemu denganmu lagi aku pasti kalah lagi." Gadis itu kembali mengajak Kamura berbicara. Kamura diam.

"Ayolah berbicara! Aku tidak pernah mendengarmu berbicara sedikitpun." Gadis itu memaksa meskipun Kamura tetap bungkam.

"Ah, atau mungkin kau belum kenal denganku? Aku tahu namamu, kau Kamura Nisigaki dari SMP Hamada Kyoto, kelas 2-C, dan murid terpintar di sekolahmu, benar bukan?" Gadis itu tersenyum bangga. Kamura sedikit membesarkan mata, heran, dari mana gadis ini tahu tentang dirinya.

"Tidak usah heran, tidak usah heran. Aku tahu semua ini karena aku menyukaimu!" Gadis itu mengatakannya begitu saja, lalu menutup mulutnya seketika tersadar akan apa yang baru saja diucapkannya. Wajah Kamura kemudian langsung memerah, sama merahnya dengan gadis itu.

"M-maaf, maksudku bukan begitu." Gadis itu jadi tergagap, "k-kau...ak-aku Matsunewa Yanao, kelas 2-A SMP, se-senang bertemu denganmu." Gadis itu masih dengan wajah yang merah. Kamura juga masih menatap tak percaya dengan apa yang barusan terjadi.

"Se-sebenarnya, maksudku tadi, aku menyukaimu kerena aku ingin menjadikanmu temanku. Maksudnya suka dalam artian teman. Kau t-ahu kan, kalau ...." Matsu menggigit bibir seraya memejamkan mata. Gadis itu mati kutu ketika membuka mata dan mendapati Kamura yang menatapnya datar. Matsu memutar balikkan otak untuk apa yang harus ia katakan selanjutnya.

"Oh, Natsu! Iya aku punya teman namanya Natsu, eh ... ak-aku harus mendatanginya sekarang." Gadis yang bernama Matsunewa itu lari secara tiba-tiba dari pandangan Kamura. Tapi entah mengapa seolah ada yang menggerakannya, Kamura justru lari mengikutinya.

"Hei tunggu!" teriak Kamura tiba-tiba. Ia dapat mengejar gadis itu dengan cepat tetapi gadis tersebut berhenti secara tiba-tiba di halaman belakang sekolah.

"Hei ...," Kamura akhirnya berhasil menemuinya. Setelah mengatur napas, ia menatap ke arah gadis itu. Akan tetapi, gadis itu hanya menatap lurus ke depan, bukan ke arahnya.

Mengikuti arah tatapan gadis itu, Kamura menemukan seorang gadis lain yang sedang terduduk menangis di atas rerumputan.

Kamura mengerutkan dahi, siapa dia?

"Natsu-chan ...." gadis itu berdesis.

"Jadi dia Natsu temanmu?" Pertanyaan Kamura tak mendapat hirauan dari Matsu, gadis itu hanya menatap prihatin temannya yang menangis di ujung sana.

Entah mengapa Kamura jadi ikut andil dalam hal ini. Ia turut mengamati gadis yang sedang menangis itu, menatapi tubuh duduknya yang tertimpa siluet matahari.

Pemandangan yang begitu menakjubkan baginya. Matanya sudah termagnet kepada gambaran di depannya itu. Seketika degup jantungnya menegang, tak terpikirkan olehnya sebelumnya bahwa ia mulai merasakan sesuatu yang tak dapat ia mengerti. Dia jatuh cinta.

Dengan Gadis itu ... gadis yang menangis di musim panas.

☀️☀️☀️

Y

U

K

I

-In Memory-

Agak telat y🤭🤭 maaf gengs, gak fokus. Tapi semoga kalian tetap suka ceritanya👍👍

Dan ... tinggal satu bab epilog lagi. See ya🎋

Yuki [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang