❄❄❄
Sudah dua jam berlalu, dan nampaknya hal-hal aneh yang sebelumnya ada di pikiran Natsu tidak akan timbul kali ini. Syukurlah.
Natsu senang melihat Kamura berbicara kepada orang-orang meskipun sebatas menjelaskan teori pelajaran, paling tidak dia belajar bersosialisasi sebelum nantinya pergi ke Tokyo.
Kamura lebih banyak menghabiskan waktu mengajari Yori, Rammaru, dan Tsuda. Sedangkan Matsu berdiskusi dengan Mika dan Itsumo, dan yang lain belajar sendiri-sendiri. Jangan tanyakan perihal Kobayashi, pria itu sedang berada di mimpi yang entah ke berapa sekarang.
Natsu memilih duduk di pojokan dekat jendela. Sesekali Natsu melirik ke arah Kamura ; ia senang mendengarnya saat berbicara banyak.
Matsu juga menatap senang kepada Kamura, yah paling tidak hari ini dia mendapat bantuan.
"Hei," Yamaguchi mendekati Natsu, "terima kasih."
"Untuk?"
"Kamura dan Matsu, Natsu-chan sudah membawa dua orang yang berguna di sini." Natsu tersenyum, "sama-sama."
Satu jam kemudian saat belajarnya selesai barulah Natsu mengumumkan hal itu kepada siswa lainnya. Semuanya harus tahu.
"Perhatian seluruhnya!!" Natsu berteriak dan berdiri di depan meja, di mana semua orang dapat memerhatikannya. Seketika orang-orang memalingkan pandangannya pada Natsu termasuk Kobayashi yang baru saja dibangunkan oleh Yori, "ada kabar menggembirakan dari kelas kita yang ingin kusampaikan kepada kalian."
Semuanya memasang tatapan penasaran ke arah Natsu, tak terkecuali wajah mengantuk Kobayashi.
"Sebelumnya, mungkin berita ini hanya aku dan Matsu yang tahu, tapi hari ini aku akan memberi tahu kalian semua." Natsu melirik Kamura yang memasang ekspresi datarnya. "teman sekelas kita, Kamura-kun," semua orang tiba-tiba menoleh sebentar ke arahnya sebelum akhirnya memerhatikan Natsu kembali, "mendapatkan rekomendasi untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Tokyo."
Sepersekian detik kemudian seluruh orang terlihat kaget, atau entahlah antara kaget dan bahagia yang diiringi dengan teriakan. Hanya saja Matsu dan Kamura memasang wajah yang datar.
"Jadi, saat lulus nanti dia akan ke Tokyo!" Natsu menepuk tangannya, kemudian melipatnya di depan dada.
"Tokyo?" Tsuda terbatah, masih tak percaya.
"Kamura-kun, sugoi!"
"Kamura-kun? Universitas Tokyo?" Yori merasa tak percaya, "aku rasanya bangga karena menjadi ...." ia terhenti sebentar menggerakkan kepalannya, "bukan siapa-siapamu!"
"Oh, ayolah teman-teman, Kamura adalah teman sekelas kita, kita semua adalah teman-temannya."
Semuannya bersorak senang mengucapkan selamat satu per satu kepada Kamura, namun pria itu hanya menatap datar tanpa ekspresi, seolah hal ini biasa saja. Menyebalkan. Terkadang dia memang sangat menyebalkan.
"Kamura ayo tersenyum!" Matsu memaksanya tersenyum, mungkin dia juga kesal dengan ekspresinya yang begitu-begitu saja.
"Ya, kami kadang-kadang melihatmu tersenyum jika dengan Natsu, mengapa dengan kami tidak?" Kobayashi masih dengan suara orang mengantuk.
Natsu memberi isyarat untuk tersenyum, namun ekspresi Kamura justru tambah menjadi dingin.
"Oh ya Matsu kan juga pintar, Matsu tidak ambil Universitas di sana?" Tanya Yamaguchi. Matsu menggeleng pelan, "aku ambil Universitas Kyoto!" Dia menatap Natsu yang juga tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuki [TAMAT]
Roman pour AdolescentsSetelah delapan tahun dihabiskan hanya untuk mengejar Nishimura Kaito, Natsu baru menyadari bahwa tindakannya tak lebih dari seorang gadis yang anarkis. Pertama, dia pikir dia akan mendapatkan cowok itu meski harus mengejar hingga ke Kyoto. Kedua, d...