Aku Masih Ingin di Dekatmu***

31 5 0
                                    

🌸🌸🌸

Benar saja, tidak ada Matsu sama sekali di sana. Yori sudah bergabung dengan teman yang lain bersama Kobayashi, menginformasikan tentang hubungan yang baru saja mereka bangun. Semua tercekat kaget. Toh, setahu Natsu mereka masuk universitas yang sama.

Selama di mobil tadi, Natsu, Yori, dan Kobayashi hanya berdiam diri saja. Yori memintanya untuk tidak usah berbicara banyak setelah Kobayashi mengomentari penampilan Natsu yang amburadul.

Natsu menarik napas, memilih bersandar di pagar luar kelas mereka yang terletak di lantai dua. Memperhatikan jengkal halaman sekolah yang luas. Suatu hari nanti ia akan merindukan tempat ini. Dan juga kejadian, masalah, serta guru-gyrunya.

Tapi Natsu ingin lepas dari sekolah ini tanpa masalah sedikitpun. Ibaratkan orang yang meninggal, ia ingin mati secara tenang.

"Ya ampun Natsu?" Mika memekik lirih di belakang Natsu, Natsu hanya menoleh sekilas, ia tahu apa yang akan dikatakan perempua itu.

"Apa-apaan ini? Kamu pikir ini acara keulusan? Kenapa masih pakai seragam tadi siang?"

Natsu menghembuskan napas berat, "Mika, kau tahu dimana Matsu?"

"Aku? Tidak, kupikir dia datang bersamamu, bukankah kalian selalu bersama?"

"Sayangnya begitu." Natsu menenggelamkan kepalanya di antara kedua lengannya.

"Kalian kenapa? Apa ada masalah?" Mika mengerutkan dahinya. Natsu tidak menjawab. "Kau tidak menelponnya? Coba telpon Matsu terlebih dahulu." Natsu masih diam tidak menanggapi.

"Ahh, itu Kamura sudah datang!" Suara Mika sedikit tertahan. Natsu langsung mengalihkan pandngannya ke arah Kamura.

Seketika mata mereka saling bertemu, terlihat jelas ekspresi kekagetan yang nampak di wajah Kamura saat itu, mungkin karena melihat seragam dan mata sembab Natsu.

Mereka terdiam cukup lama.

"Oichi-chan ... k-kau datang?" Kamura berdesis, Natsu tidak menjawab. "Kau tidak apa-apa?" Tanyanya dengan suara yang masih gugup. Natsu masih tidak bereaksi sama sekali.

"Kamura-kun, aku ingin bicara." Jawab Natsu dingin.

🌸🌸🌸

"Matsu menyukaimu?" Natsu langsung menyampaikan inti permasalahannya setelah mereka sampai ke taman belakang sekolah. Mereka duduk di bangku yang sama dengan jarak yang sama seperti biasanya, tetapi Natsu merasa sangat jauh.

"Aku bahkan tidak tahu dia menyukaiku." Kamura menatap kosong ke depan, malam ini sebenarnya ia tampak lebih berbeda dengan kaus merah dan jaket abu-abu yang sengaja tidak diresliting dan celana jins hijau tua. Namun, Natsu sama sekali tidak memerhatikan hal itu, ia hanya ingin menyelesaikan masalahnya sekarang juga.

"Kau menyukainnya Kamura-kun?" Natsu mencoba bertanya lagi. Yang ia inginkan hanyalah jawaban iya dari Kamura Nisigaki.

Namun Kamura justru menundukkan kepalanya.

"Tidak." Jawabnya lemah. Jawaban itu seketika menusuk jantung Natsu sangat dalam. Dunianya seketika terasa runtuh.

"Kau tidak menyukai perempuan sepertinya?" Natsu tidak percaya, namun sekali lagi Kamura menggelengkan kepala. Natsu menghembuskan napas gusar.

"Kau mau membantuku menyelesaikan masalah ini?" Entah mengapa suara Natsu kembali terdengar serak.

"Tentu saja, bahkan meskipun Oichi-chan tidak memintanya." Kamura menatap dalam mata Natsu. Mereka terdiam sesaat.

Yuki [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang