Typo bertebaran!!!
Happy Reading!!!BAGIAN 10
"Lo mencari kebahagiaan dengan orang lain. Lalu, untuk apa gue menetap di hati lo?"
-LukasBramantio-
*
*
*Setelah penampilan grup mereka, Sania kini harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya, berada di antara Lukas dan Arsha. Meskipun berat, tapi mau bagaimana lagi. Dia membutuhkan cowok itu.
Arkan tidak bisa mengantarkannya pulang karena ada kepentingan yang tak bisa ditinggalkan. Sania mengerti dan tak mau mengekang, walaupun saat ini dia terjebak dalam situasi k nyaman. Dia terpaksa ikut pulang dengan Lukas dan Arsha.
Sebenarnya Sania sudah memesan ojek online dan telah tiba di kafe. Namun, Lukas yang katanya sultan yang duitnya nggak akan habis sampai tujuh turunan itu menggunakan cara liciknya dengan modal uang.
Lukas memberikan uang berwarna merah tiga lembar kepada driver ojol itu dengan syarat membatalkan pesanan. Jelas kicep, driver itu mengambil uangnya dan saat itu juga pesanan dicancel.
Suasana di dalam mobil Lukas seketika canggung. Sania hanya diam seperti biasanya, sementara Lukas fokus mengendalikan setirnya. Dan yang kini berada di samping Lukas bukan Sania melainkan Arsha. Gadis polos yang sibuk mengotak-atik ponselnya, memainkan game di sana.
"Lukas, Arsha laper pengen roti bakar." Arsha membuka suara.
"Yaelah, Sha, kalau laper itu makan nasi."
Arsha memanyunkan bibirnya. "Tapi Arsha pengennya roti."
"Emangnya kenapa, sih, sama roti?"
"Enggak papa, pengen aja. Mungkin Arsha lagi ngidam."
Ngidam?
Citt.
Bunyi gesekan ban mobil dengan aspal jalanan terdengar begitu nyaring. Lukas spontan ngerem mendadak begitu mendengar satu kata terucap dari bibir gadis itu.
"Lo bisa bawa mobil nggak sih? Kalau gue mati emang lo mau tanggung jawab? Songong banget lo, mentang-mentang anak sultan!" omel Sania.
"Galak amat jadi mantan," cibir Lukas, "Masih untung gue mau nganterin lo. Bilang makasih kek. Nah, sekarang siapa yang pantes dibilang songong?"
"Oh, lo nggak mau nganterin gue? Bilang dong dari tadi nggak usah sok baikin gue. Lagian gue kan tadi udah pesen ojol kenapa lo cancel? Bikin ribet aja," cerca Sania kesal.
Lukas tertawa kecil, dia senang akan kegalakan Sania. Kemudian Lukas menatap Arsha, cewek yang membuatnya ngerem mendadak.
"Lo kenapa bilang ngidam?"
Arsha mengerjap. "Kata Bunda kalau pengin banget sama sesuatu itu namanya ngidam."
"Ajaran Bunda lo terlalu jauh. Ngidam itu cuman buat bumil, emang lo lagi hamil?"
Arsha mengerjap lagi. "Kalau Arsha hamil berati di perut Arsha ada baby-nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Ficção AdolescenteBalikan karena permainan bukan perasaan. Tentang mereka yang kembali bersama atas dasar permainan. Diberi tantangan hanya dalam waktu satu minggu. Akan tetapi, apakah mereka memilih berhenti setelah mencapai batas waktu yang ditentukan, atau melanju...