Gercep komen kalo nemu typo :)
Happy ReadingBAGIAN 12
Ternyata lebih menyakitkan ditampar mantan daripada kenyataan."
-LukasBramantio-
*
*
*"Ciee abis jalan-jalan sama mantan," goda Bulan pada sepupunya yang tadi sempat bernostalgia.
"Jalan-jalan gimana, yang ada gue sama dia abis barantem. Kesel gue, dia selalu ngajak gue balikan, padahal udah tau kalau kita udah punya pasangan masing-masing. Heran deh, hatinya terbuat dari batu kali ya, nggak ada kasiannya sama cewek." Sania terus mengomel sambil memasukan camilan ke mulutnya.
"Tapi menurut gue nih ya, Lukas kayaknya beneran masih sayang deh sama lo. Dari cerita lo yang katanya nggak pernah serius sama cewek, tapi gue lihat dia kayaknya pernah serius sama lo, mungkin aja lo pernah buat kesalahan yang bikin Lukas melakukan hal ini. Dia melampiaskan rasa sakitnya dengan menyakiti semua cewek yang pengin jadi pacarnya."
Ada benarnya juga yang dikatakan oleh Bulan. Dulu Sania memang pernah membuat kesalahan. Selain pertemuannya dengan Bintang malam itu, ada kesalahan lain yang mungkin sangat fatal. Tapi saat Sania mengatakan yang sebenarnya, Lukas langsung memaafkan meskipun sempat bersikap cuek padanya. Mungkin di hati Lukas masih membekas, tapi dia tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya.
Sikap Lukas yang menyebalkan, selalu mempermainkan perasaan perempuan, dan bersikap egois membuat semua orang menilai Lukas badboy. Namun nyatanya, dia pernah menjadi sadboy, dimana menyepi adalah pilihannya.
"Iya juga, sih. Tapi, gue heran waktu itu dia yang mutusin gue. Kalau emang dia masih sayang sama gue harusnya dia enggak gitu, dong."
"Mungkin dia mengambil keputusan pas lagi emosi," ujar Bulan.
"Dan gue diputusin pas lagi sayang-sayangnya."
"What? Serius lo?" tanya Bulan dengan wajah syok-nya.
"Serius. Tapi itu dulu, sekarang udah enggak."
Bulan meloloskan napasnya perlahan, rasa kagetnya berangsur menghilang. "Gue kira lo masih sayang sama dia dan Arkan cuman lo jadiin pelarian."
"Gue nggak sejahat itu sama orang yang peduli sama gue. Selama gue pacaran sama dia, enggak pernah tuh dia marah saat gue inget sama masa lalu. Bahkan dia ngasih pilihan sama gue antara dia ataupun Lukas. Dia juga nggak pernah ngekang ataupun maksa agar gue jauh-jauh dari Lukas. Karena dia juga tau, gue sama Lukas harus ngejalanin group band yang udah kita bentuk dari smp. Gue bahkan sempat meragukan perasaan dia, karena sikapnya seakan enjoy banget sama gue. Mau gue tetap bersama dia ataupun balik sama Lukas, dia nggak marah. Tapi setelah gue pikir-pikir, Arkan memang benar. Perasaan seseorang tak bisa dipaksakan."
"Lo beneran sayang sama Arkan?"
Bibir Sania terangkat manis. "Lebih dari itu."
"Jadi bener lo udah lupain Lukas?"
"Ya."
"Beneran perasaan lo nggk balik lagi setelah Lukas datang, baperin lo dan ngasih perhatian sama lo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Novela JuvenilBalikan karena permainan bukan perasaan. Tentang mereka yang kembali bersama atas dasar permainan. Diberi tantangan hanya dalam waktu satu minggu. Akan tetapi, apakah mereka memilih berhenti setelah mencapai batas waktu yang ditentukan, atau melanju...