Bagian 19 - Kalimat Perpisahan

109 5 3
                                    

Typo Berteebaran !!!
Selamat Membaca

BAGIAN 19

Membenci dia bukan pilihanku dan berteman dengannya juga bukan keinginanku.

-TruthOrDare-

*
*
*

SMA Garuda dibuat gempar oleh adanya berita tentang Arsha yang mendadak pingsan di perpustakaan sekolah dan kedua hidungnya mengeluarkan darah segar. 

Siapa yang tidak kenal Arsha?

Kepopuleran Arsha kian meningkat semenjak berpacaran dengan Lukas. Mengapa bisa begitu? Ya, itu semua karena perlakuan Lukas pada Arsha. Lukas selalu mengutamakan Arsha dari semua koleksi pacarnya. Hal itu memicu daya tarik para penggemar berat Lukas. Baik dari cewek yang sudah menyandang status sebagai koleksi pacar Lukas ataupun yang masih berjuang untuk menaklukan hati si playboy.

Benar-benar menjadi bahan perbincangan hangat seantero sekolah. Billa dan Bulan pun kini membicarakan hal itu. Menyebalkan.

Ngomong-ngomong, Billa dan Bulan sudah berdamai. Bulan mengalah meski mengorbankan perasaannya. Dia tahu ada yang lebih penting dari cinta, yaitu persahabatan. Dia tidak ingin karena keegoisannya akan cinta merusak persahabatannya dengan Billa.

"Kasian banget ya si Arsha. Gue yakin dia punya penyakit karena biasanya hidung berdarah itu bagian dari gejalanya," ujar Bulan.

"Bener juga, sih. Tapi masa seusia dia udah ada penyakit?" imbuh Billa.

Bulan menopang dagu dengan tangannya. "Mungkin dari kecil ada riwayat penyakit."

Billa manggut-manggut. "Kira-kira dia sakit apa ya?"

Sania masih memantau pembicaraan mereka sambil berpura-pura memainkan ponselnya. Tapi, Sania berpikir lagi. Apa Lukas bertunangan dengan Arsha karena Arsha memiliki penyakit yang serius? Lukas sudah tahu hidup Arsha tak lama lagi jadia dia akan tahu bagaimana endingnya. Arsha meninggal dan Lukas balikan dengan Sania setelah hubungan Sania dan Arkan selesai.

Huss, buang pikiran itu jauh-jauh.

"Kayaknya penyakitnya serius banget."

"Lukas tau nggak ya kalo Arsha lagi sakit?" tanya Billa.

Bulan mengendikan bahunya lalu melirik ke arah Sania. "Tanya sama mantannya."

"Haha. Bisa aja lo Lan, gak ada hubungannya kali gue tanya sama Sania. Lagian dia kayaknya males ngebahas Arsha."

"Kenapa?" tanya Bulan pura-pura tak mengerti.

"Karena Arsha pernah rebut Lukas dari Sania dan sekarang Arsha jadi saingan terberatnya buat dapetin Lukas lagi," jawab Billa tanpa rasa takut bahkan perkataannya sangat menyinggung Sania. Padahal Sania hanya diam sedari tadi.

"Ngeri banget lo, Bil. Bahaya kalo macannya ngamuk."

Billa tertawa renyah sambil sesekali melirik ke arah Sania yang mulai tidak fokus dengan ponsel digenggamannya. "Tenang aja, di sini gak ada macan. Masa macan sekolah? Macan apa tuh? Mama cantik? Hahah."

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang