Bagian 15 - Menjauh?

117 12 13
                                    

Typo Bertebaran !!!
Selamat Membaca

BAGIAN 15

Kamu mencintainya. Kamu ingin dia bahagia. Nyatanya, keegoisanmu membuat dia terluka.

-TruthOrDare-

*
*
*

"LUKAS!!!"

"Jadi bener kan dugaan gue kalo lo dalang semua ini," tuding Billa.

"Lo pasti bersembunyi di balik topeng lo itu kan? Hayo ngaku!" tambah Bulan.

Bintang menggeleng-geleng dengan wajah syok-nya. "Sumpah, gue nggak nyangka lo bisa semunafik itu."

Respons Bana justru berbeda dari mereka. Dia membaca pesan itu berulang kali, tidak meyimpulkan begitu saja.

Sementara Arkan hanya diam. Tapi diam-diam memikirkan cara agar masalah ini cepat selesai. Dia sama seperti Bana yang tidak menuduh tanpa bukti yang jelas. Hanya karena ada nama Lukas mereka bisa menyimpulkan begitu saja, padahal jika dibaca lebih dalam lagi tentu bukan Lukas pelakunya.

"Bentar dulu," titah Bana sembari memahami tujuan si pengirim pesan itu. "Kayaknya Lukas bukan pelakunya, karena--"

"Karena dia sahabat lo jadi lo belain dia? Ck, lo nggak lihat Sania ketakutan gara-gara pesan itu?" omel Billa kesal.

"Enggak gitu maksud gue. Gue nggak mau kalian salah cuma karena ada nama Lukas. Please-lah, jangan ketipu sama pesan itu." Bana mencoba menerangkan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Karena isi pesan itu adalah,

Oke, peringatan pertama buat lo.
Jauhin Lukas, jangan sampai gue lihat lo ada di deket Lukas. Hati-hati aja, gue bisa melenyapkan lo detik itu juga.

Kalau Lukas yang mengirim pesan itu, mana mungkin dia bunuh diri dengan mencantumkan namanya. Lagipula Lukas bukan tipikal orang yang main api di belakang, apapun yang ingin dilakukannya pasti blak-blakan. Karena, Lukas sendiri membenci orang-orang bertopeng.

Yang menyembunyikan kejahatannya dibalik wajah polos.

Atau,

Menyembunyikan kesedihan dibalik senyuman palsu.

Tapi, bisa saja selama ini Lukas hanya pencitraan untuk membalaskan dendamnya pada Sania atas apa yang terjadi di masa lalu. Dengan begitu tidak ada yang curiga dengannya.

Aish, terlalu banyak pemikiran negatif. Padahal semuanya memang belum jelas.

"Sebenarnya Lukas nggak salah. Tapi, satu-satunya alasan kenapa orang itu ngancem Sania, karena dia nggak mau Sania sama Lukas deket lagi atau bahkan sampai balikan. Jadi, gue saranin sama Lukas untuk jauhin Sania demi keselamatan Sania. Gue rasa kita nggak boleh menyepelekan hal ini. Kayaknya dia nggak main-main sama ancamannya." Bana mengeluarkan pendapatnya.

"Apa nggak ada cara lain? Gue nggak bisa kalo harus jauh dari Sania, because she is my first love."

Lukas tidak setuju dengan saran Bana yang menginginkannya menjauh dari kehidupan Sania. Tak terbayang jika nanti dia tak lagi menjahili, meledek ataupun menggoda gadis itu. Karena, itu adalah bagian dari kebahagiaannya.

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang