Anak baru

123 17 0
                                    


Pagi ini, satu sekolah sedang gempar dengan rumor anak baru. Katanya anak baru itu memiliki paras yang tampan, pantas saja kaum hawa langsung membicarakannya dengan antusias.

***

Pukul 07.15 WIB. Bel masuk berbunyi.

Hari ini adalah pelajaran bahasa Indonesia. Pak Anggi yang mengajar.
Semua siswa siswi yang semula masih berhamburan pun, sekarang sudah duduk rapi di tempat duduk masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak."

"Selamat pagi pak."

"Bapak ada kejutan buat kalian." Ujar pak Anggi menghebohkan seisi kelas.

"Wah kejutan apaan tuh pak tumben amat." Kata Dio antusias.

"Asik ada kejutan." Sahut bagas.

"Kejutannya cogan yak pak." Ujar Zefa dengan mata berbinar.

"Kalo ada cogan gua mau langsung gebet ah mau gua tempelin terus pokoknya." Kata shela.

"Dih najis lu nempel-nempel udah kayak lem aja." Balas Dio.

"Diem bae lu bambang." Kata Shela.

"Buset gua bukan pak bambang yah." Sewot Dio.

"Hust, kok jadi kalian yang ribut sih, anak-anak hari ini kita akan kedatangan murid baru pindahan dari Yogyakarta." Ujar Pak Anggi.

"Cowok ya pak, ganteng nggak." Tanya Shela antusias.

"Yang pasti nggak lebih ganteng dari bapak dong." Jawab Pak Anggi penuh rasa percaya diri.

"Wuuu anak udah tiga juga." Sorak Shela.

Dealova sudah menebak jika ada murid baru pasti sahabat tengilnya yang satu ini langsung heboh. Seperti biasa Dealova hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol para sahabatnya.

Ada firasat tidak enak dalam hati Dealova. Ia merasa kedatangan orang baru itu tidak asing baginya. Namun, apakah yang dia harapkan akan terkabulkan. Apakah orang di masa lalunya akan kembali.

Dealova terbangun dari lamunannya, ketika suara histeris terdengar memekik di telinganya.

"Ya ampun ganteng banget dah." Ujar Anjani dengan tatapan memuja.

"OMG! itu pangeran gua kok bisa nyasar sampe sini." Kata Cinta dengan ekspresi menganga.

"Aaaa, Tuhan inikah jodoh yang engkau kirimkan ya Allah, Alhamdulillah." Ujar Shela heboh.

"Buset ganteng parah." Ujar Zefa terpesona.

"Nggak usah sok ganteng lu, lu nggak lebih ganteng dari gua." Sewot Dio.

"Saingan gua banget tuh." Kata Bagas.

Tristan hanya diam, dia tau betul siapa orang yang sekarang di hadapannya. Saingan terberatnya sudah kembali.

Dealova masih tidak percaya apa yang dia harapkan kali ini terkabulkan. Berbeda dengan beberapa tahun silam dimana harapannya hancur sia-sia.

"Silahkan perkenalkan nama kamu." Pinta pak Anggi mempersilahkan.

"Hai semuanya, nama gua Devan Zafran Gutomo."

***

"Bagaimana aku bisa melupakanmu jika sekarang kamu ada dihadapan ku Devan. Tuhan tolong jangan buat alur yang menyakitkan untuk kedua kalinya aku tidak ingin diantara kita berdua ada yang kembali terluka."

-Dealova Orlin Natawijaya

DEALOVA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang