DEALOVA (TAMAT)

Devan & Dealova

"Kamu itu seperti arah mata angin, tanpa petunjukmu aku bisa tersesat."

- Dealova Orlin Natawijaya

                                   ***

Dear diary....

Waktu berlalu begitu cepat. Namun, seiring berjalannya waktu mengapa aku juga belum bisa melupakan mu. Tentang kejadian tujuh tahun silam, yang masih menyayat hati hingga saat ini.

Kamu adalah orang yang mampu mengubah hitam putih hidupku menjadi jauh lebih berwarna.

Kamu adalah orang yang selalu menjagaku setiap waktu.

Kamu adalah orang yang selalu mengukir senyumku.

Dan semoga kamu adalah takdir yang dikirim Tuhan untukku.

Flashback on

Hari ini adalah hari penting baginya. Gadis kecil itu mengenakan dress mewah yang membuatnya tampil memukau. Hari ini, semua orang memuji kecantikannya. Gadis itu tengah merayakan ulang tahunnya yang ke 10 tahun.

Seorang anak lelaki menemuinya. Ia memberikan kado dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Anak lelaki itu terlihat sangat tampan dengan jas hitam yang dia pakai, tampil begitu rapi dan menawan.

Anak lelaki itu menggenggam tangan mungil gadis itu, mengecup tangan mungil itu layaknya adegan romantis ala pangeran dan tuan putri di film disney.

"Hari ini kamu sangat cantik Delov."
Anak laki-laki itu menatap dan memuji gadis kecilnya.

"Makasih, Devan juga hari ini terlihat tampan tidak seperti biasanya hehehe."
Ucap gadis kecil itu malu-malu.

"Keren kan."

"Iya, Devan keren."

"Delov udah make a wish belom?"
Tanya anak laki-laki tersebut.

"Udah dong." Gadis kecil itu menjawabnya dengan antusias.

"Make a wishnya apa tuh."
Tanya anak laki-laki itu.

"Hari ini, di hari ulang tahun Dealova yang ke 10 tahun. Delov minta sama tuhan supaya Devan dan Dealova tidak akan pernah berpisah."
Ucap gadis kecil itu polos sambil tersenyum manis.

"Semoga doa Dealova terkabulkan. Devan bahagia kalau Dealova juga bahagia."
Ucap Anak laki-laki itu tulus.

Flashback off

                                 ***

"Kenangan kita terlalu manis untuk dilupakan Devan."

- Dealova Orlin Natawijaya