Hari ini Dealova pulang bersama Devan,dalam perjalanan mereka berdua saling berbincang-bincang
"Kamu kemarin kenapa nggak masuk kelas.?" Tanya Devan
"Aku telat dev,jadi aku nggak bisa masuk." Kata Dealova
"Terus kamu pulang ke rumah.?" Kata Devan
Dealova menggelengkan kepalanya,"Nggak"
"Terus kamu kemana del?" kata Devan
"Ee-emm aku pergi ke Cafe." Balas Dealova gugup
"Sendiri"?Tanya Devan
Dealova menggigit bibir bawahnya,ia merasa tak enak pada Devan jika ia harus mengatakan kalau kemarin sebenarnya ia pergi bersama Chiko.
"A-aku pergi sama-"
Belum sempat meneruskan, omongannya terlebih dahulu diputus oleh Devan,"Jangan bilang kamu pergi sama anak baru itu."
Raut wajah Devan sudah memerah, Dealova tahu kalau saat ini Devan sedang marah padanya,ia tahu betul sifatnya sejak kecil,Devan memang selalu khawatir jika ia pergi bersama orang asing apalagi yang baru ia kenal.
Dealova tergugup,"I-iya dev,aku pergi sama dia."
Sontak Devan mengerem mobilnya mendadak,"Del kamu kok mau-maunya si pergi sama orang yang nggak kamu kenal,kalau kamu kenapa-kenapa gimana coba,hah?"
"Ya buktinya ini aku nggak kenapa-kenapa kok dev,lagian Chiko itu sebenarnya baik ya walaupun penampilannya urakan kek gitu." Ujar Dealova
"Tau darimana kamu kalau dia baik,hah?kamu bolos sekolah pergi sama dia,ngabarin aku juga nggak." Kata Devan
Dealova mengerucutkan bibirnya,"Iyah aku minta maaf dev."
Devan menghembuskan nafasnya kasar,ia mencoba menenangkan dirinya,kemudian ia menatap wajah Dealova lamat-lamat ia tersenyum lembut padanya, mengacak-acak rambutnya pelan kemudian berkata,"Lain kali jangan di ulangin lagi yah,kalau ada apa-apa bilang sama aku,maaf tadi aku emosi,aku kayak gini karena aku khawatir sama kamu del."
"Iyah dev gpp kok,lagian ini kan salah aku." Kata Dealova
Devan mencubit pipi gadisnya yang masih cemberut,"Senyum dong masa cemberut mulu,jelek ah."
"ish apaan si dev,udah buruan jalan."
"Ya sabar dong, emangnya aku supir kamu apa." Kata Devan
"Kan tadi kamu yang nawarin aku pulang bareng,kalo nggak mau yaudah aku turun nih." Ujar Dealova
Devan menarik lengan Dealova,"Jangan dong,yaudah ini aku jalan ya Delov bawel."
"Dari kemarin kamu nyariin aku ya dev."? Kata Dealova
"Nggak,dari kemarin aku nyariin tukang siomay!." Kata Devan
"Yah ngambek lagi,ngambek." Goda Dealova
"Nggak deh,nanti kalau aku marah kamu hilang." Kata Devan
"Iyah hilang diambil orang,wlek." Dealova menjulurkan lidahnya
"Jangan dong because you're only mine!" Kata Devan
"Iyah deh iyah." Dealova terkekeh
Tak lama kemudian mereka sampai di depan gerbang rumah keluarga Natawijaya.
"Langsung shalat yah,jangan lupa makan." Kata Devan
"Siap gan."
Dealova turun dari mobil Devan,ia melambaikan tangan kepadanya sebelum ia masuk kedalam rumah
"Dadah Devan."
"Dadah"
Devan masih belum beranjak,ia harus memastikan gadisnya itu masuk ke dalam rumah,setelah Dealova masuk kedalam rumah,barulah Devan melajukan mobilnya.
***
"Aku akan selalu ada untukmu sampai kamu tak lagi membutuhkan kehadiranku"
-Devan Zafran Gutomo
HAPPY READING ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
DEALOVA (TAMAT)
Teen Fiction"Hi you! welcome on this story, hope you enjoy this story and keep support for me as author. Hope you always happy and keep your health. So, lets reading Dealova and feel the love in every chapter. Thank you." - First story by nita_684 "Aku pergi bu...