Dia?Celaka!

54 6 0
                                    

Hai guys ini lanjutan chapter yang kemarin yah,Happy Reading❤️

Dealova berlari tak tentu arah,gadis itu berjalan dengan langkah gontai tubuhnya ia biarkan terguyur derasnya hujan,ia sudah tidak perduli lagi dengan seragam putih abu-abu yang basah kuyup,ia menghiraukan rasa menggigil diterpa angin.

Sejenak dia terdiam mendongak ke arah langit,air matanya mengalir diiringi hujan deras ia menutup wajah dengan kedua tangannya sembari menyeka air mata yang sedari tadi terus menetes jatuh ke pipi.

ia berteriak keras,"Tuuhaaannnn aku benci takdir iniiiiiiiiii".

Kemudian ia menangis sejadi-jadinya, mulutnya tergugu,biarlah hujan mengelabui tangisnya agar tak ada orang lain yang mendengar jeritannya,dan agar mereka tidak pernah tahu betapa hancurnya perasaannya saat ini,mungkin mereka berpikir,"Apakah gadis itu sudah tidak waras?". miris

                              ***

Devan melajukan motor sportnya dengan kecepatan tinggi,laki-laki itu seakan sudah tak perduli dengan hidup dan mati,rasa kecewa itu semakin menjalar kedalam hatinya,"Semudah itukah kamu memutuskan hubungan kita del?".

Dari arah berlawanan muncul sebuah truk dengan kecepatan tinggi pula,Devan hilang kendali hingga "Bruuuuukkkkkk". Devan tersungkur tubuhnya terpental jauh

Orang-orang disekitar seketika mengerubungi dirinya,terlihat seorang laki-laki yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu tergeletak dilumuri oleh darah

Salah seorang warga sekitar menelepon ambulans,begitu mobil ambulans datang mereka langsung membopong tubuh Devan kedalam mobil ambulans.

                              ***

Sarah merasakan firasat tak enak setelah melihat fotonya bersama putra semata wayangnya itu tiba-tiba jatuh dan pecah,"Devan apa yang terjadi sama kamu nak".

Telepon rumah berdering sarah bergegas mengangkatnya

"Halo selamat siang apakah ini benar dengan keluarga Devan Zafran Gutomo?".

"Iyah ini saya Sarah ibunya Devan."

"Putra ibu mengalami kecelakaan parah dan sekarang sedang dirawat dirumah sakit Medika Jakarta".

Seketika tubuh Sarah melemas jantungnya berdegup kencang,
"Terimakasih atas infonya suster saya segera kesana".

Sarah menutup telepon itu dan ia segera mengemasi barang-barangnya untuk bergegas ke Jakarta,ia segera mengatur jadwal penerbangannya siang ini juga.

                        
                             ***

Shela dan Zefa yang mendengar kabar bahwa Devan celaka segera mendatangi rumah Dealova.

"Toookkk-tokkkk".

Dealova membuka pintu rumahnya,"loh kalian kenapa kok keliatannya panik gitu?".

"Dev-dev Devan kecelakaan del". Kata Shela

Dealova membungkam mulutnya,"Ga mungkin ini nggak mungkin lo pasti bohong kan Shel".

"Lo pasti lagi bercanda kan lo mau ngeprank gue kan".

Zefa menggeleng pelan,"Devan beneran kecelakaan del".

Matanya mulai berkaca-kaca,"Apaaa???!!!".

Zefa mengeluarkan benda pipih dari sakunya menunjukkan foto kecelakaan tadi siang

Dealova menjerit histeris,"Deeevaaannnnn".

                     
                             ***

Rumah sakit Medika

Dealova bertanya kepada suster yang sedang berada dikasir untuk memastikan,"Sus apakah pasien atas nama Devan Zafran Gutomo dirawat disini?". Kata Dealova

"Oh yang tadi kecelakaan itu ya mbak,dia sedang ditangani oleh dokter diruang ICU".

Tubuh Dealova melemas,"Makasih atas infonya sus".

Zefa dan Shela mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu

"Lo tenang dulu del sini duduk dulu". Kata Zefa

"Devan pasti baik-baik aja kok del,gue yakin devan pasti selamat". Kata Shela

"Gimana gue bisa tenang coba,Devan kayak gini tuh gara-gara gue tadi bokap gue nyamperin gue pas gue sama Devan lagi dihalte dan dia marah-marah sama Devan,papa minta gue untuk ngejauhin Devan dan akhirnya gue putusin buat mengakhiri hubungan kita berdua". Ujar Dealova

"Lo yang sabar yah del,Allah lagi ngasih cobaan buat lo biar lo bisa jauh lebih kuat". kata Zefa

Sesaat kemudian dokter keluar dari ruang ICU,Dealova segera menghampiri dokter tersebut

"Permisi dok,gimana keadaan pasien dia baik-baik aja kan dok?".

"Maaf kalau saya boleh tahu kamu ini siapanya ya dari pihak keluarga bukan"?.

"Saya temannya dok".

"Begini ya mbak teman mbak mengalami kecelakaan yang parah,dan saat ini dia sedang koma".

"Koma dok?".

"Iya mbak dan saya tidak bisa memastikan kapan dia akan sadar dari koma,karena biasanya pasien yang mengalami koma butuh waktu yang cukup lama untuk sadar".

"Baiklah saya permisi dulu". Kata Dokter

Shela dan Zefa segera menghampiri Dealova,"Gimana keadaan Devan del?". kata Zefa

"Dev-devan koma zef". Dealova berusaha menahan isak tangisnya

Shela dan Zefa memeluk tubuh Dealova untuk menguatkan sahabatnya itu,"Sabar del kita do'akan semoga Devan bisa segera sadar dari koma secepatnya ya".

Dealova memutuskan untuk tidak pulang kerumah dia ingin menemani orang yang sangat ia sayangi itu.

"Lo berdua balik duluan aja gue mau disini nemenin Devan".

"Beneran gak apa nih kita tinggal?". Kata Zefa

Dealova tersenyum,"Iyah gak apa kok".

"Oh iya ntar kalo bokap sama nyokap gue nanya gue dimana bilang aja gue nginep dirumah lo yah Shel".

"Iyah tenang aja del". Kata Shela

"Yaudah kita berdua pamit pulang ya,lo jangan lupa makan dari tadi belum makan kan lo". Kata Zefa

"Iyah nanti gue makan".

Shela dan Zefa pun pulang.Dealova melangkah mendekati pintu ruang ICU terlihat seorang laki-laki terbaring lemah dan tak berdaya,"Maafin aku dev gara-gara aku kamu jadi begini". Batinnya

                              ***

"Langit tak mendengar suara namun Tuhan maha mengabulkan doa"

-Dealova Orlin Natawijaya







DEALOVA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang