Setelah percakapan tadi,Dealova pergi ke Balkon.
Dealova memandang langit malam,malam ini langit terlihat cerah bertabur bintang dan dihiasi bulan purnama yang bersinar terang.
Dia menginginkan sesuatu dalam hatinya ia berharap,"Andai ada bintang jatuh,aku akan meminta satu permintaan untuk kali ini saja."
Beruntung,Malam ini ada salah satu bintang jatuh,ia mengepalkan kedua tangannya kemudian membuat satu permintaan terbesarnya.
"Tuhan tolong takdirkan dia untukku,jangan biarkan takdir memisahkan kami kembali."
***
Di satu sisi,Devan yang sedang memandang langit malam pun juga mendapati bintang jatuh.
Ia teringat masa kecil bersama gadis kecilnya dulu.
Flashback on
Dua anak kecil itu tengah duduk bersama di taman,mereka tengah melihat langit yang cerah malam itu,kemudian gadis kecil itu berkata
"Devan liat deh,ada bintang jatuh."
"Memangnya kenapa kalo ada bintang jatuh." Kata Devan kecil
"Kata orang kalo minta sesuatu waktu bintang jatuh,maka permohonannya akan dikabulkan sama tuhan." Ucap gadis kecil itu
"Ah masa,jadi Delov percaya sama gituan." Kata Devan kecil
"Ya coba aja dulu Devan." Ucap gadis kecil itu
Kedua anak itu saling menutup mata dengan tangan masing-masing, Dealova kecil menutup mata Devan dengan tangannya begitupun sebaliknya Devan kecil meletakkan tangan kanannya di kedua mata Dealova,mereka saling membuat permohonan.
"Devan,apa yang Devan minta.?",kata gadis kecil itu
"Rahasia dong,Delov nggak boleh tau." Ucap Devan kecil
"Ya sudah kalau begitu Delov juga nggak mau ngasih tau ke Devan apa yang sudah Delov minta." Ucap gadis kecil itu cemberut
"Biarin,emang Devan nggak mau tau,wle." Devan kecil menjulurkan lidahnya
Flashback Off
Devan tersadar akan lamunannya tentang masa lalu itu,dia pun segera membuat satu permohonan
"Tuhan,izinkan aku untuk terus bersamanya,sebesar apapun rintangannya pasti akan aku lewati,karena bagiku dia adalah sosok perempuan yang sangat istimewa."
***
Sementara di balkon tempat Dealova berada,ada Seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.
Terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah Dealova, sementara Dealova masih memandang ke arah langit.
"Apa yang lo minta Del."
Gadis itu terkejut, ia membalikkan badan menoleh kebelakang,"Tristan."
"Apa yang lo minta Dealova,hari gini masih percaya gituan aja lo." Kata Tristan
"Ng-nggak kok,gu-gua nggak minta apa-apa kok." Kata Dealova terbata-bata
"Bo'ong lu orang ngomongnya aja gugup gitu." Kata Tristan
"Ish resek lu ya tan." Kata Dealova sambil menabok lengan kanan Tristan
"Hayo ngaku lo hayo,kalo nggak ngaku gue gelitikin nih loh." Kata Tristan sambil menunjuk-nunjuk wajah Dealova
Wajah Dealova merah padam,dia menahan senyumnya,sesaat kemudian tawanya pecah,"hahaha, apaansih lo tan, kebiasaan deh sok tau."
"Gua tau kok del,gua tau apa yang lo pinta,dan gue semakin yakin kalo gue emang nggak pernah ada di hati lo,karena hati lo itu cuman buat Devan, tapi gua bahagia del,gua bahagia ngeliat lo bisa menemukan kebahagiaan lo kembali."
Batin Tristan
Tristan mengacak-acak rambut Dealova gemas,"Tidur monkey,udah malem,party nya juga udah mau selesai,ntar masuk angin lo."
"Ish Tristan,rambut gue jadi berantakan kan." Kata Dealova sambil membenarkan rambutnya
"Tadi lo bilang apa tan?gue monkey,lu pikir gue monyet apa."
"Dealova kembarannya monyet ragunan,wlek." Ejek Tristan sambil menjulurkan lidahnya
Tristan pun segera berlari ketika melihat Dealova hendak melempar heelsnya yang sudah ia lepas.
"Kabuuuuurrrrr."
"Awas aja ya lu Tan." Kata Dealova
Dealova pun segera kembali ke ruangan.
Happy Reading ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
DEALOVA (TAMAT)
Teen Fiction"Hi you! welcome on this story, hope you enjoy this story and keep support for me as author. Hope you always happy and keep your health. So, lets reading Dealova and feel the love in every chapter. Thank you." - First story by nita_684 "Aku pergi bu...