Dannia mondar-mandir di depan komplek mencari angkutan umum untuk berangkat ke sekolah, sambil memainkan ponselnya dia mencoba menghubungi zara mungkin saja dia masi di jalan dan bisa menjemput dannia.
Percuma zara ternyata sudah ada di kelas karna hari ini jadwalnya piket. Tiba-tiba mobil yang tidak asing bagi dannia berhenti di hadapannya. Seseorang turun dari mobil itu dan menghampiri dannia.
"Deey lo mau ke sekolah?" Tanya orang itu.
"Iyaa" Jawab dannia datar.
"Ayo berangkat sama gue" Ajak Farrel. Iya orang itu adalah Farrel orang yang pernah dannia suka.
Dannia terlihat berfikir, kalau dia tidak ikut Farrel sekarang dia pasti akan terlambat, tapi kalau dia berangkat ke sekolah sama Farrel bagaimana kalau abun melihat nya.
"Abun kan udah gak peduli lagi sama gue, apa salahnya gue nerima bantuan Farrel" Ujar dannia di dalam hati.
Dannia mengangguk pelan. Farrel segera membuka pintu mobil untuk dannia.
"Silahkan naik tuan putri" Ujar Farrel mempersilahkan dannia masuk ke mobilnya. Dannia memutar bola matanya malas, menurutnya hal itu tidak lebih romantis dibanding abun yang memasangkan dirinya helm.
Mereka pun menuju ke sekolah dannia. Di dalam mobil itu hanya ada keheningan, dannia sibuk memainkan ponselnya dan Farrel terus berusaha memancing dannia untuk mengobrol.
"Gimana hubungan lo sama abun?" Tanya Farrel.
"Gue udah putus" Jawab dannia singkat dan sedikit sinis.
"Ohh pantesan gue ngeliat dia ngepost foto cewek lain di ig" Pancing Farrel bermaksud untuk memanas-manasi dannia.
"Bisa gak sih jangan bahas hal ini" Jawab dannia sewot.
Farel tersenyum miring, akhrinya dia mempunyai kesempatan untuk memiliki dannia seutuhnya lagi.
"Gak sia-sia gue bayar orang buat sabotase motor si brengsek itu" Ujar Farrel dalam hati.
Flashback mode on
Hati abun sangat panas melihat pacarnya menemui cowok lain, dia pun bergegas keluar rumah berniat untuk balapan liar demi menghilangkan kekesalan di hatinya.
Dia menuju tempatnya dulu biasa balapan liar, dan benar saja abun datang di saat yang tepat ada beberapa orang di sana yang menantang abun balap liar. Abun tidak asing dengan satu cowok yang terlihat songong.
Bukankah orang itu yang dannia temui di kafe tadi? Emosi Abun semakin meningkat melihat kesombongan orang itu.
"Lo cowoknya dannia kan?" Tanya orang itu kepada abun.
"Iya emang kenapa lo gak Terima?" Tanya abun lagi dengan suara keras.
"Lo mau tau gue siapa?" Tanya Farrel dengan nada sombongnya.
"Gue gak peduli lo siapa!" Jawab abun.
"Biar gue kasih tau yah, gue orang yang pernah ada di hati dannia, dan gue juga orang yang udah ninggalin dannia dua tahun lalu" Ujar Farrel tambah sombong.
Emosi abun sudah tidak bisa dia tahan dia memegang kera baju Farrel kasar dan siap melayangkan pukulannya kapan saja.
"Truss lo bangga udah ninggalin cewek baik kayak dannia!" Teriak abun tepat di depan wajah Farrel.
"Gue lebih bangga lagi kalo gue berhasil ngerebut dia dari lo" Melayang sudah pukulan abun di pipi kanan Farrel dan mengeluarkan sedikit darah di ujung bibirnya.
"Udah gak usah banyak ngomong ayo kita balapan!" Teriak abun menantang Farrel. "Itu juga kalo lo berani balapan pake motor, secara lo kan orang kaya yang jagonya balapan mobil" Sambung abun lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕖𝕥𝕒𝕟𝕘𝕘𝕒𝕜𝕦 ℙ𝕒𝕔𝕒𝕣𝕜𝕦🌞(end)
Non-FictionSaat tetangga mu adalah pacarmu sendiri? "Lo emang gak pernah sayang sama diri lo sendiri bun" -Dannia Salsabilla "Yang terpenting kan gue sayang sama lo deey" -Abun Sungkar "Tertawa di awal cerita tidak bisa menjamin ending yang bahagia" Happy Rea...