Disekap

496 34 16
                                    

"Nyelakain abun? Maksut loh apa?" tanya dannia dengan nada keras.

"Gue tau deey lo masih sakit hati kan sama abun karna dia lebih milih alin?" Tanya Farrel dengan senyum miring nya.

"Kata siapa!" Jawab dannia singkat.

"Ngomong aja deey, gue bisa buat abun sengsara kalo lo kau bales dendam!" Ujar Farrel menawarkan kepada dannia.

Dannia masih berfikir, apa yang di maksud Farrel dari nyelakain abun, apa yang sudah Farrel perbuat ke abun?.

"Caranya gimnaa?" Tanya dannia berusaha memancing Farrel.

"Kayak hari itu! Waktu gue berhasil blong in rem motor abun trus dia kecelakaan sampe amnesia!" Jawab Farrel dengan senyum miring.

"Tapi lo jangan kasi tau siapa-siapa yah deey, gue ngelakuin ini buat ngedapetin lo lagi" Sambung Farrel.

"Looo gilaaa yahhh!!!" Bentak dannia.

"Lo udah nyelakain abun, buat dia lupa sama gue dan buat gue putus sama dia dengan! Dengan cara kotor kayak gini lo mau dapetin gue lagi?" Sambung dannia.

"Gak waras lo! Gue harus ngelaporin lo kepolisi ini udah kejahatan" Lanjutnya lagi kemudian meraba-raba tasnya mencari dimana keberadaan ponselnya.

"Jangan macam-macam yah lo deey! Di dalam mobil ini cuman ada gue sama lo, jadi lo jangan coba-coba berbuat hal bodoh" Bentak Farrel.

"Lo pikir gue takut!" Jawab dannia tidak mau kalah.

Farrel mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah sapu tangan yang entah sudah di campur apa oleh Farrel.

Dia menutup mulut dannia dengan sapu tangan itu dan detik selanjutnya dannia pingsan.

"Lo cuman milik gue deey! Jangan harap lo bisa balik lagi ke abun" Ujar Farrel dengan senyuman jahat dan kemudian melajukan mobilnya entah ke suatu tempat.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan dannia belum juga pulang ke rumah, dengan memegang ponsel terus menghubungi anaknya bunda dannia terus mondar-mandir di teras rumahnya.

"Kemana sih kamu deey, udah sore gini kok belum balik" Ujar bunda sangat khawatir.

Dia pun berniat menghubungi zara, bermaksud menanyakan apakah zara tau dimana keberadaan putrinya.

"Hallo zara"

"Iya tante kenapa?"

"Dannia ada sama kamu? Dia belum pulang soalnya, tante khawatir"

"Loh tadi zara gak sama dannia tan, soalnya zara buru-buru mau jalan sama angga, coba tante tanya abun siapa tahu dia balik sama dannia"

"Ohiya raa makasih yah, tante ke rumah abun dulu"

Bunda segera mematikan ponselnya dan menuju ke rumah abun.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum" Panggil bunda dari luar pintu rumah abun.

Seseorang membuka pintu dan kebetulan saja orang itu adalah abun.

"Eh Tante ayo masuk dulu, mau ketemu bude yah biar abun panggilin" Jawab abun sopan.

𝕋𝕖𝕥𝕒𝕟𝕘𝕘𝕒𝕜𝕦 ℙ𝕒𝕔𝕒𝕣𝕜𝕦🌞(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang