"Gue gak mau ngecewain abun lagi" Batin dannia.
"Maaf yah gue gak bisa, gue pulang sendiri aja" Dannia meninggalkan tempat itu dan kembali lagi ke kamar kamar abun untuk minta tolong aji mengantarnya pulang.
Dannia membuka pintu kamar abun perlahan, "kak aji" Panggil dannia pelan.
"Kok balik lagi dann ada yang ketinggalan?" Tanya aji heran.
"Kak bisa anterin dannia balik gak? Dannia baru inget tadi dannia habis kecopetan sekarang udah gak ada uang sama sekali" Jelas dannia.
"Astaga kecopetan? Kamu gak papa kan?" Tanya aji lagi khwatir.
"Iya kak dannia gak papa kok cuman barang-barang dannia aja yang di ambil" Jawab dannia.
"Yaudah ayo kakak antar" Ujar aji.
Sesampainya di rumah dannia langsung masuk ke kamar nya untuk mandi dan mengganti pakaiannya, setelah itu keluar untuk makan bersama bundanya.
"Deey bunda tau kamu sayang sama abun, tapi jangan sampai sekolah kamu terganggu gara-gara masalah ini yah nak" Ujar bunda menasihati dannia.
"Iya bundaa, kalo ada PR juga pasti dannia kerjain kok" Jawab dannia membela diri.
"Bundaa, deey kangen abun" Ujar dannia sambil menatap bundanya sedih.
"Bunda tau sayang, kamu yang sabar yah" Kata bunda menenangkan putrinya.
Dannia menghela nafas nya panjang kemudian melanjutkan makannya.
Selama dua bulan terakhir hanya abun yang memenuhi isi kepala dannia, dannia rindu abun dannia sayang abun dan semua tentang abun.
Setelah makan dannia kembali ke kamar, matanya tertuju pada bunga matahari pemberian abun, dia menghampiri bunga itu dan kembali mengingat kenangan-kenangannya dengan abun.
Seperti pada saat mereka sedang di jalan menuju ke suatu tempat kemudian hujan mengguyur mereka, dan mereka tidak ada niatan untuk berteduh mereka malah asik teriak di bawa hujan dengan dannia yang terus memeluk abun erat.
Atau pada saat ulang tahun dannia, abun memberikannya kado terunik yang pernah dannia dapatkan selama hidupnya.
Abun memberikan nya sebuah buku dengan petunjuk di dalamnya, dan tertuju pada halaman bergambar love Dengan tulisan saranghae.
(Kek gini gais)
Abun juga memberikannya sebuah undangan bertemu yang di rangkumnya dalam sebuah kliping.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕖𝕥𝕒𝕟𝕘𝕘𝕒𝕜𝕦 ℙ𝕒𝕔𝕒𝕣𝕜𝕦🌞(end)
Non-FictionSaat tetangga mu adalah pacarmu sendiri? "Lo emang gak pernah sayang sama diri lo sendiri bun" -Dannia Salsabilla "Yang terpenting kan gue sayang sama lo deey" -Abun Sungkar "Tertawa di awal cerita tidak bisa menjamin ending yang bahagia" Happy Rea...