Raa ngomong yang bener abun kenapaa?
Abun kecelakaan deey, tadi angga ngabarin aku.
Ponsel yang ada di tangan dannia terjatuh, ia tidak percaya apa yang dia dengar. Jantung dannia seperti berhenti dadanya sesak air matanya mengalir membasahi pipi mungilnya.
"Abunnnn" Teriak dannia di dalam kamarnya sambil menangis.
Bunda yang khawatir dengan keadaan anaknya segera memasuki kamar dannia.
"Deey kenapa sayang?" Tanya bunda khawatir.
"Abun bundaaa abun kecelakaan" Jawab dannia histeris.
"Kita harus ke rumah sakit bunda abun ada di sanaa" Lanjut nya lagi.
"Iya sayang tenang dulu yah, sekrang kamu ganti pakaian kita kerumah sakit sekarang" Ujar bunda dannia menenangkan putrinya.
Dengan wajah lembab karna menangis dannia menuju ke rumah sakit bersama bundanya.
Sesampainya di rumah sakit dannia melihat Zara junior dan angga berada di depan ruang operasi, tante dan sepupu abun juga ada di sana.
"Raa abun gimanaa? Dia gak papa kan raa?" Tanya dannia kepada Zara sambil menangis histeris.
"Deey sabar dulu abun lagi di ruang operasi tadi kepalanya luka parah sekarang lagi di tanganin dokter, kamu tenang yah" Ujar Zara memeluk dannia untuk menenangkan nya.
"Ini semua gara-gara gue raa, kalo aja kemarin gue gak temuin Farrel abun gak bakal kecewa dan nyelakain dirinya kayak gini" Sambung dannia lagi, dannia menangis semakin menjadi-jadi.
"Deey ini bukan salah lo, ini udah takdirnya lo yang tenang yah" Ujar junior menenangkan dannia.
Lampu ruang operasi mati tanda bahwa abun telah selesai di operasi, dokter yang menangani abun pun keluar dari ruangan.
Sontak semua yang ada di situ menemui nya.
"Gimana keadan ponakan saya dok?" tanya tante abun khawatir.
"Operasi nya berjalan lancar, tapi pasien dalam keadaan koma" Jawab dokter tersebut.
"Apa dok koma?" Tanya junior seakan-akan tidak percaya akan apa yang terjadi ke sahabatnya.
"Dok kita bisa kan jenguk abun?" Tanya dannia khawatir dan masih dengan air matanya yang terus membasahi pipinya.
"Maaf yah, untuk saat ini pasien belum bisa di ganggu nanti kalo kami sudah memindahkan pasien ke ruang inap kalian bisa menjenguk dia di sana" Jelas dokter tersebut kemudian meninggalkan mereka.
Kaki dannia terasa sangat lemas, dia terjatuh ke lantai dan terus menangis.
"Bunn bangun gue sayang sama lo" Ujar dannia dengan nada terisak.
"Tante mending dannia di bawa pulang dulu biar abun saya sama angga yang jagain" Saran junior kepada bunda dannia karna khawatir melihat keadaan dannia.
"Gak mau gue gak mau balik, gue mau di sini aja jagain abun sampe abun bangun" Jawab dannia sedikit teriak.
"Deey kita balik dulu yah, abun pasti juga khawatir kalo liat keadaan ko kayak gini, lo juga harus jaga kesehatan lo deey" Bujuk Zara kepada dannia.
Dannia mengangguk pelan, dan segera berdiri di bantu oleh Zara dan bundanya, mereka pun pulang, sedangkan angga junior dan aji sepupu abun akan menunggu abun di rumah sakit.
Sesampainya di rumah, sama saja dannia tidak bisa tertidur dia terus menangis memikirkan keadaan abun.
Dannia ingin malam yang dingin dan sunyi segera berlalu agar dia bisa ke rumah sakit menjenguk pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕖𝕥𝕒𝕟𝕘𝕘𝕒𝕜𝕦 ℙ𝕒𝕔𝕒𝕣𝕜𝕦🌞(end)
Non-FictionSaat tetangga mu adalah pacarmu sendiri? "Lo emang gak pernah sayang sama diri lo sendiri bun" -Dannia Salsabilla "Yang terpenting kan gue sayang sama lo deey" -Abun Sungkar "Tertawa di awal cerita tidak bisa menjamin ending yang bahagia" Happy Rea...