"Aku mau kita balikan" Ujar abun.
"Gimana yah bun, aku mikir-mikir dulu takut salah ngambil keputusan lagi" Jawab dannia.
"Iya aku gak bakal maksain" Sambung abun.
Mereka melanjutkan perjalanan sampai ke gerbang sekolah, di parkiran ada zara, angga dan junior. Mereka bingung sekaligus bahagia melihat abun dan dannia berangkat bersama.
"Kalian balikan?" Tanya zara bingung.
"Bentar lagii raa" Jawab abun cengengesan.
"Kayaknya otak temen gue beneran udah balik yah" Tambah junior sambil memegang pundak angga.
"Iya jun kayaknya udah beneran sadar" Jawab angga juga kembali menatap junior.
"Drama banget kalian, ayo raa ke kelass" Ajak dannia kepada zara.
"Ayo deey" Dua gadis cantik itu menuju ke kelasnya sementara abun dan teman-temannya masih ada di parkiran entah apa yang mereka bicarakan sampai tertawa terbahak-bahak.
Di Koridor dannia bingun apakah dia akan membicarakan hal ini kepada zara sahabatnya.
"Raa gue ada sesuatu yang mau di omongin" Ujar dannia gugup.
"Apaa deey? Kok tegang?" Tanya zara bingung.
"Bunda ngajak pindah ke Belanda raa" Jawab dannia pelan.
"WHATTTTT! Belandaa? Lah kenapa tiba-tiba?"
"Itulah raa, bunda yang minta katanya ada bisnis di sana aku di suruh lanjutin kuliah di sana" Jawab dannia lagi.
"Truss lo bakal ninggalin gue? Ninggalin abun gitu?"
"Makanya gue bingung raa, gue gak mau ninggalin lo ninggalin abun, tapi gue juga gak bisa biarin bunda ke sana sendiri" Jelas dannia.
"Yaudah deey apapapun keputusan lo itu yang terbaik" Ujar zara pasrah.
***
Di depan kelas dannia, abun sudah sedari tadi menunggunya untuk pulang bersama. Abun terus memainkan game di ponselnya hingga tidak sadar dengan kedatangan dannia di sampingnya.
"Bunn nungguin gue?" Kejut dannia kepada abun.
"Iyaa danniaa, dari tadi malahan" Jawab abun kemudian memasukkan ponselnya ke saku.
"Ayo balik" Ajak abun kemudian menarik tangan dannia ke parkiran.
Seperti waktu pacaran abun memasangkan helm ke dannia, hal yang sangat dannia rindukan. Dannia hanya tersenyum sambil menatap mata abun.
"Ayo naikk, ngeliatnya segitu banget" Ujar abun mengejutkan dannia. Dannia segera naik dan abun melakukan motornya.
"Deey kita makan dulu yah" Ajak abun.
"Iya bunn terserah" Jawab dannia.
Dannia hanya menuruti saja apa yang abun katakan, dia berpikir bahwa waktunya bersama abun sudah tidak lama lagi, jika dannia sudah pindah ke Belanda ini semua hanya tinggal kenangan baginya.
"Deey kok ngayal ayo turun kita udah sampe" Kejut abun ke dannia saat sudah ada di depan warung mie ayam.
"Eh iyaa abun" Jawab dannia.
"Mau pesen apa?" Tanya abun lembut.
"Samain aja sama kamu" Jawab dannia tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕋𝕖𝕥𝕒𝕟𝕘𝕘𝕒𝕜𝕦 ℙ𝕒𝕔𝕒𝕣𝕜𝕦🌞(end)
Non-FictionSaat tetangga mu adalah pacarmu sendiri? "Lo emang gak pernah sayang sama diri lo sendiri bun" -Dannia Salsabilla "Yang terpenting kan gue sayang sama lo deey" -Abun Sungkar "Tertawa di awal cerita tidak bisa menjamin ending yang bahagia" Happy Rea...