Sembilan Belas

15.7K 1K 36
                                    

Haloha amor!
—————

“Nggak usah basa basi, lo kan yang lakuin itu? ” tanya Elza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nggak usah basa basi, lo kan yang lakuin itu? ” tanya Elza.

“Jenapa kamu bisa mikir kalau aku yang ngelakuin itu?”

“Gue tau sikap busuk lo jess,” sinis Elza.

Jessica terkekeh pelan, “Kamu emang yang paling ngerti aku Za.”

“Ck, mau lo tuh apasi sebernernya!?”

“Milikin kamu Za! Kenapa sih kamu nggak ngerti ngerti!”

“Dengerin gue ya, sampe kapan pun lo nggak bakal bisa milikin gue, hati gue udah jatuh ke Bianca.”

“Hahaha, aku bisa singkirin Bianca supaya kamu bisa aku milikin,” kata Jessica sambil tertawa.

Elza menggeram marah, ia harus cepat cepat pergi dari sini kalau tidak emosinya akan meledak, ia tidak sepengecut itu untuk menyakiti perempuan yang ia kenal.
—————

Sepulang dari rumah Jessica, Elza tidak langsung pulang ia pergi dulu ke club malam, kapan terakhir kali ia ke club? Sepertinya sudah lama.

Elza mendudukan dirinya di bar, “Sendirian lo ” tanya bartender yang sudah berteman dengan Elza.

“Hm.”

“Biasa?”

Yes, please.”

Bartender itu segera membuatkan minun untuk Elza.

Elza menghabiskan beberapa gelas whisky, ia tidak berniat mabuk hari ini elza termasuk orang yang kuat minum minum, buktinya beberapa gelas whisky tidak membuatnya mabuk.

Elza segera membayar minumannya dan melangkah keluar dari club malam. Ia tidak akan pulang kerumahnya hari ini. Setelah mengabari sang bunda kalau ia tidak akan pulang, Elza segera melajukan motornya.

Elza segera menekan beberapa digit angka, ia segera masuk kedalam apartmentnya.

Ia menghempaskan tubuhnya, lalu matanya melirik kearah jam tangan.

01.00 AM

Tiba tiba terlintas ide, ia akan menelpon gadisnya. Pasti sekarang Bianca tengah bergelung di bawah selimut pinknya.

Elza segera menghubungi bianca, dua panggilan tidak bianca jawab dan akhirnya di panggilan ketiga baru bianca jawab.

Seketika layar ponsel elza penuh dengan wajah bantal bianca. Sial! Bianca sangat imut dengan bare facenya.

“Kamu apaan si El nelpon jam segini!” kesal bianca dengan suara seraknya.

Damn! Bianca sangat seksi!

“Hehe, kangen aku.”

Bianca mendengus kesal. “Kan bisa ketemu besok.”

“Tapi aku udah nggak kuat nahan kangennya,” kata elza dengan suara yang dibuat manja.

My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang