Empat Puluh Delapan

12.3K 867 16
                                    

Ini hari pertama Bianca kembali kesekolah, tapi ia masih harus mengenakan tongkat karena kakinya belum sepenuhnya pulih.

Mobil yang dikendarai bimo berhenti tepat di depan gerbang sekolah bianca, bimo melepas sabuk pengamannya dan berjalan mengitari mobil lalu membantu bianca turun.

Didepan gerbang sudah ada alena yang berdiri menunggu bianca, “ bi masuk ya ” ujar bianca pada bimo.

Bimo tersenyum dan mengacak acak poni bianca, “ belajar yang bener ya ”

Bianca mengangguk dan berjalan kearah alena, bianca tersenyum kecil, “ apa kabar alena? ”

Mata alena berkaca kaca, alena melangkahkan kakinya mendekati bianca dan langsung memeluk erat tubuh bianca.

“ kangen bangetttt ” ujar alena.

Bianca terkekeh, “ ayo masuk ” ujar bianca.

Alena melepaskan pelukannya dan membantu bianca berjalan dari samping.

Bianca tersenyum manis saat teman teman sekelas menyapanya dan memberikan ucapan selamat datang kembali.

Bianca mendudukan dirinya di bangku pojok dan alena ikut mendudukan dirinya disamping alena.

“ bianca! ” panggil salah satu murid lelaki yang duduk dipaling belakang.

Bianca menoleh, ia menaikan sebelah alisnya.

“ emang bener elzano meninggal? ” tanya lelaki itu.

Wajah bianca langsung berubah muram, membahas elza adalah topik yang sensitif bagi bianca saat ini, ia pun belum mendapat kejelasan sampai saat ini dari keluarga elza, saat bianca datang kekediaman shaquille, keluarga elza seakan akan  menutupi sesuatu, ia hanya bisa berdoa yang terbaik untuk elza.

Bianca hanya tersenyum miris, alena yang melihat itu langsung menegur lelaki itu, “ jangan dulu bahas elza! ”

Bianca tersenyum tipis, “ gapapa alena ”

Tak lama guru matematika datang, dan belajar mengajar pun dimulai.

——————

Setelah meghabiskan setengah harinya disekolah akhirnya bianca sudah kembali kerumahnya,  sekarang ia sedang berbaring sambil menatap langit langit kamarnya.

Bianca memejamkan matanya, bayangan bayangan bersama elza masih terus berputar di kepala bianca, ia masih berusaha untuk mengikhlaskan elza tapi sulit!

“ gue harus bisa ” kata bianca menyemangati dirinya sendiri.

Bianca harus kembali menjalani hari harinya seperti dulu, ia harus mulai terbiasa jika tidak ada elza disisinya, ia harus menguatkan hatinya, masih banyak orang orang yang menyayangi bianca, jangan hanya karena satu orang hidupnya berubah.

Bianca tidak akan melupakan elza, elza masih tetap cinta pertamanya sampai sekarang, elza masih menempatkan ruangan tersendiri dihatinya, jika memang takdir harus memisahkan mereka bianca akan mencoba untuk merelakannya, tapi ia berharap elza akan kembali kepadanya.

Bianca memegang kalung pemberian elza, “ aku sayang kamu elza.. ” ujar bianca dengan senyum lirih.

Bianca memejamkan matanya dan perlahan lahan rasa kantuk mulai menyerangnya dan ia pun terlelap.

Bianca meregangangkan badannya dan melirik jam diatas nakas, waktu menunjukan pukul lima sore, bianca mengambil ponsel ada satu notifikasi disana.

Ansel : bianca? Bisa kita ketemu sebentar ada yang mau gue kasihin ke lo

Bianca : bisa, dimana sel?

My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang