Satu minggu berlalu sejak kejadian dimana bianca melihat elza sedang menguliti seseorang, ini yang kedua kalinya bianca melihat elza sedang menguliti seseorang.
Pertama saat bianca sedang jalan pulang sehabis membeli cemilan ia melihat elza sedang menguliti seseorang seperti ia menguliti hewan, dan disaat itu pula ia tak sadar bahwa secara tak langsung ia sudah terikat dengan elza.
Awal pertemuan yang sangat amat tidak mengenakan, dan syarat konyol yang diberikan elza menjadikan bianca seperti sekarang.
Bianca sedang merapikan alat tulisnya, ini hari terakhir murid kelas sebelas dan sepuluh mengerjakan ujian.
Dan mulai senin besok mereka akan di liburkan selama satu minggu, lalu yang kelas dua belas akan mengadakan ujian nasional.
Bianca menyampirkan tasnya dan berjalan keluar kelas, kelas mereka diacak dan digabung dengan kelas lain, bianca jadi tidak sekelas dengan alena.
Bianca mengeluarkan ponselnya, saat akan memesan ojek online tiba tiba ponsel bianca mati karena habis baterai.
Ia melangkah keluar menyusuri koridor koridor sekolah, saat sudah sampai didepan ia segera berjalan kearah halte untuk menunggu angkutan umum.
Bianca mendudukan dirinya di bangku halte, pikirannya melayang entah kemana, bianca kira setelah pertemuannya dengan elza waktu itu hubungannya akan kembali normal tapi tidak.
Elza masih dingin dan cuek padanya, tapi ada satu kemajuan, elza mau membalas pesannya, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.
Bianca melihat ke sekeliling, ia merasa seperti ada yang memperhatikannya. Sebenarnya sudah lama ia merasa seperti ada yang memperhatikan aktivitasnya, tapi ia tidak menggubris itu.
tapi makin hari semakin menjadi, pernah sekali bianca memergoki seseorang berpakian serba hitam dan mengenakan masker sedang memperhatikan dirinya dari bawah rumahnya, entah apa yang sedang orang itu lakukan.
Bianca menyipitkan matanya saat mengenali motor yang sedang melaju kearahnya, ia bangkit dari duduknya dan melambaikan tangannya.
“ elzaa! ” teriak bianca.
Senyum sumringah terbit dibibir bianca saat elza memberhentikan motornya di depan dirinya.
Elza menarik kaca helmnya dan menoleh kearah bianca.
“ apa? ” tanya elza datar.
“ aku boleh pulang bareng? ” tanya bianca dengan senyum yang masih terpantri di bibirnya.
Elza tidak menjawab, bianca menganggap itu sebagai jawaban.
Bianca maju dan naik ke atas motor besar elza, “ ayo ” kata bianca setelah ia duduk nyaman diatas motor.
Tanpa banyak omong elza menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan halte.
Bianca memeluk tubuh elza dan menyandarkannya kepalanya di punggung elza.
“ sebentar aja.. ” ucap bianca lirih saat elza mencoba melepaskan pelukkannya
Bianca mengeratkan pelukkannya, “ aku ngerasa akhir akhir ini ada yang mantau aku el ” ujar bianca.
“ mantau kaya gimana? ” jawab elza, elza memelankan laju motornya dan mendengarkan ucapan bianca dengan seksama.
“ aku ngerasa akhir akhir ini semua yang aku lakuin itu dalam pantauan seseorang, waktu itu aku lihat ada yang ngawasin aku dari bawah rumah, dan tadi di halte aku ngerasa ada yang liatin aku ” jawab bianca.
Elza tidak menjawab ia mengetatkan rahangnya, ia sudah tau kalau selama ini bianca dipantau oleh seseorang makanya ia tidak berani mendekat kearah bianca, tidak, elza bukan tidak berani ia hanya menjaga bianca dari musuh yang sangat berbahaya ini.
Nanti, ada saatnya orang itu akan mati ditangannya.
Tak lama motor yang meraka naiki sudah sampai di rumah bianca, bianca belum turun juga dari atas motor elza.
“ ca? ” panggil elza.
Bianca tidak menjawab, elza menolehkan kepalanya dan melihat bianca tertidur sambil menyadarkan kepalanya di punggungnya.
Elza tersenyum tipis, ia menahan tangan dan tubuh bianca lalu turun dari motor dengan hati hati.
Saat sudah turun dari motor elza langsung menggendong tubuh bianca dan membawanya masuk kedalam pekarangan rumah.
Elza meminta bantuan satpam untuk mengetuk pintu karena tangannya sedang menggendong bianca.
Tak lama bimo keluar dengan boxer spongebobnya, elza menahan tawa saat melihat penampilan bimo.
“ sial! Ngapain lo ketawa? ” kata bimo sinis.
“ boxer lo bang, lucu ” jawab elza.
Bimo menatap tajam elza, ia mengalihkan tatapannya saat melihat bianca digendongan elza.
“ lo apain adik gue?! ” tanya bimo ngegas.
Elza terkesiap, “ santai kali bang, dia tidur tadi di motor ” jawab elza.
“ ya udah bawa masuk, langsung tidurin aja di kamarnya. ” suruh bimo.
Elza mengangguk dan melangkahkan kakinya menaiki undakan tangga, elza membuka pintu kamar bianca dengan sikunya lalu masuk kedalam kamar.
Elza memperhatikan kamar bianca, dekorasi dan tatanan kamarnya sudah berbeda saat terakhir kali ia kesini, sekarang kamar bianca dominan warna pink,abu abu dan putih.
Elza merebahkan tubuh bianca dan melepaskan sepatu yang dikenakan bianca.Elza mendekat kearah bianca yang tertidur pulas lalu menjongkoknya tubuhnya.
“ lovee you ” ujar elza pelan dan mencium kening bianca lama.
——————
Tbc.
Komen yg banyak jangan lupa✨
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] Shaquille series #1 ⚠️PROSES REVISI TANPA UNPUBLISH! Gimana rasanya ngeliat orang yang sedang menguliti manusia seperti ia menguliti hewan? Takut? Ingin nangis? Ingin teriak tapi takut dibunuh? Itu yang dirasakan oleh b...