Hai hai amor!
—————Bianca sedang menunggu Elza di depan rumah untuk mengantarnya ke sekolah, sudah menjadi rutinitas mereka untuk pergi dan pulang sekolah bersama.
Ternyata apa yang ia takutkan selama ini tidak terjadi, dulu ia takut kalau ia tidak akan bahagia saat berpacaran dengan Elza, tapi sekarang Elza lah salah satu sumber kebahagiaannya berasal.
Berpacaran dengan Elza memang banyak konsekuensinya, entah mungkin ia akan terlibat suatu masalah nanti, tapi itu tidak membuat bianca berhenti mencintai Elza, lelaki itu yang memberinya banyak kebahagiaan, memberinya pengalaman baru. Ia sangat mencitai Elza, mencintai setiap hal yang dilakukan Elza, mencintai setiap kata kata manis yang keluar dari mulut Elza.
Lelaki itu mempunyai caranya sendiri untuk membahagiakannya, sebenarnya ia takut— takut Elza berubah dan berpaling pada perempuan lain, ia takut— takut Elza mencintai wanita lain selain dirinya.
Semoga, semoga kisah mereka berdua lancar sampai maut memisahkan mereka.
Tinn!
Suara klakson motor Elza, Bianca berdiri dan menghampiri Elza dengan senyum manis yang terukir di wajah cantiknya.
“Hai El, selamat pagi!” sapa Bianca saat ia sudah di samping Elza.
“Pagi pacarnya aku,” kata Elza sambil terkekeh.
“Berangkat sekarang?” lanjut elza.Bianca mengangguk dan segera naik keatas motor Elza setelah ia memakai helm.
Di sepanjang perjalanan Bianca menceritakan masa kecilnya kepada Elza.
“Kamu tau? Kata Mama aku pernah makan siput yang lagi lewat, terus aku bakar dan makan bareng temen aku, untung aku ga kenapa napa!” kata bianca sambil meringis ngeri saat ia membayangkannya.
Elza tertawa mendengar cerita absurd gadisnya, ada ada aja, masa makan siput bakar batin elza.
Ya begitu lah hari hari mereka, Bianca yang berceloteh ria dengan Elza yang menanggapi celotehan Bianca.
Tak terasa mereka sudah sampai di parkiran sekolah, Bianca dan Elza berjalan melewati koridor koridor sambil bergenggaman tangan.
Elza mengusap kepala Bianca dengan lembut saat sudah sampai didepan kelas bianca, “Belajar yang bener ya,” ujar Elza.
“Ay ay captain!” ucap Bianca sambil tertawa.
Elza terkekeh gemas melihat tingkah Bianca, ia segera pergi dari depan kelas Bianca.
—————
Jam istirahat sudah berbunyi, Alena dan Bianca sedang berjalan menuju kantin, hari ini Elza tidak ikut bersamanya entah kemana perginya dia.
Saat di tengah jalan tiba tiba Bianca kebelet buang air kecil, ia pamit pada Alena dan segera berlari ke toilet.
Bianca segera memasuki toilet dan mengunci pintunya.
'huhh legaa' batin bianca.
Ia melangkah ke wastafel dan membenarkan seragamnya yang sedikit acak acakan.
Tiba tiba ada segerombolan cewek masuk kedalam toilet, Bianca tau siapa gerombolan itu, dia kakak kelasnya Bianca yang dikenal suka membully kaum lemah.
“Gue denger denger lo pacaran sama anak baru ya?” ucap salah satu perempuan yang bianca ketahui namanya Kyle.
Bianca tidak menjawab ia sibuk mencuci tangannya, “Sombong banget lo ga jawab!” teriak temannya kyle —susane.
Bianca menghela nafas “Memangnya kenapa kak?” tanya Bianca malas.
“Jauhin elza! Dia milik gue dan cuma buat gue! ” teriak seseorang yang baru masuk ke dalam toilet.
Oh jadi Jessica berteman sama tiga cabe cabean ini? Bantin Bianca.
“Loh memangnya kenapa harus jauhin Elza? ” tanya Bianca tenang.
“Dia itu milik gue! Gue yang udah kenal duluan sama dia! ” sarkas Jessica.
Bianca hanya memutar bola mata malas, sungguh malas sekali ia meladeni perempuan seperti Jessica.
“Lo ngerti nggak si apa yang gua omongin!? ” geram Jessica.
Jessica yang sudah terlanjur marah melayangkan tangannya kearah pipi bianca, tapi belum sempat tangannya menyentuh pipi Bianca tangannya sudah ditahan oleh Bianca.
“Maaf ya Jessie, Elza milih gue bukan lo! Elza juga malas ketemu sama lo! Nggak usah nyuruh nyuruh gue jauhin Elza!” sarkas bianca.
“Dasar cewek sialan!” geram Jessica.
Bianca melangkahkan kakinya keluar dari toilet tapi sebelum keluar, “Bukaa mata...
Lihat dirimu!” sindir Bianca, setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar.Jessica sedang merutuki bianca habis habisan. “Anjing! Awas lo bianca!”
—————
Bianca sedang bersantai santai di kamarnya, jam sudah menunjukan pukul 9 malam, tiba tiba ada yang menekan bel rumah Bianca.
Ia segera turun kebawah, Bianca melihat abangnya sudah berdiri depan pintu dengan kotak di tangannya.
“Lo pesen paket? ” tanya Bimo— abangnya Bianca.
“Enggak,” jawab Bianca saat sudah sampai disamping abangnya.
“Tapi ini atas nama lo,” kata Bimo sambil menyerahkan kotak itu.
“Yaudah Bi keatas lagi,” kata Bianca sambil membawa kotak itu.
Siapa yang mengiriminya paket malam malam begini?
Ia mendudukan dirinya di bangku dan membuka apa isi dari kotak itu.
“Aaaa!” teriak Bianca sambil membanting isi kotak itu.
—————
TO BE CONTIUNED.
Haihaii apa kabar?
Udah mendekati konflik ni wkwkwk😂
Pantengin terus yakk cerita ini!
Vote dan komen jangan lupaaa!
See u❤💋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] Shaquille series #1 ⚠️PROSES REVISI TANPA UNPUBLISH! Gimana rasanya ngeliat orang yang sedang menguliti manusia seperti ia menguliti hewan? Takut? Ingin nangis? Ingin teriak tapi takut dibunuh? Itu yang dirasakan oleh b...