———————————
— aku yang mencoba paham dan kamu yang selalu memendam.
——————————————
Hari minggu dimana semua orang beraktivitas dirumah. Jam menunjukan pukul enam pagi, elza bangkit dari tidurnya dan berjalan kekamar mandi.
Setelah memakan waktu kurang lebih lima belas menit elza keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya.
Tubuh bagian atasnya terpampang jelas menampakan tubuhnya yang atletis.
Elza menuju ke lemari dan mulai berganti pakaian, ia akan pergi jogging ke taman yang selalu ramai jika hari minggu.
Elza mengenakan celana jogger nike di padukan dengan sweater nike.
Setelah selesai dengan penampilannya, elza mengambil sepatu dan langsung memakainya.
Saat sudah turun ia melihat sang bunda tengah menyiapkan sarapan.
“ pagi bunda ” sapa elza saat sudah disamping vania.
“ pagi, abang mau kemana? ” tanya vania.
“ jogging ”
Vania mengangguk, “ sarapan dulu ga bang? ”
“ nanti aja bun, ya udah abang jalan dulu ya ” kata elza sambil mengecup pipi vania.
Ia segera melangkah keluar dari rumah dan mulai berlari lari kecil menuju taman yang ia tuju.
Menempuh waktu dua puluh menit akhirnya ia sampai ditaman, banyak orang yang berjogging seperti dirinya dan ada juga yang hanya duduk duduk santai menikmati suasana ditaman.
Elza mendudukan dirinya di kursi taman, ia mengistirahatkan tubuhnya dulu baru ia akan melanjutkan kembali joggingnya.
Mata elza menyipit saat melihat seseorang yang sangat amat ia kenali.
Perempuan yang sudah membuat hatinya tak karuan beberapa minggu ini.
Ya, itu bianca!
Ia sedang berlari lari kecil, elza tersenyum saat melihat penampilan bianca.
Sweater oversize yang membuat tubuh bianca seakan tenggelam tapi itu malah membuat kesan imut pada diri bianca.
Pandangan elza tiba tiba menajam saat melihat celana yang di kenakan bianca.
Sialan! Bianca memakai celana pendek yang malah menampilkan kaki jenjang bianca.
Rahangnya mengeras saat semua laki laki yang melewati bianca selalu melirik ke arah kaki putih bianca.
Elza bangkit dari duduknya, ia memutuskan untuk mengikuti bianca diam diam.
Ia memberikan tatapan tajam saat laki laki menatap bianca dengan tatapan tertarik.
Elza mendadak berhenti saat melihat bianca berhenti dan duduk disalah satu kursi sambil mengelap pelipisnya yang berkeringat.
Elza juga ikut mendudukan dirinya di kursi yang lumayan jauu dari bianca, ia tidak mau bianca menyadari kehadirannya.
—————
Bianca mendudukan dirinya disalah satu kursi taman, ia lelah setelah berlari lari kecil mengelilingi taman ini.
Ia mengelap keringat yang turun di pelipisnya.
Ia merasa sedari tadi ada yang mengikutinya, tapi saat ia menoleh tidak ada siapa siapa. Apa itu cuma perasaannya saja?
Bianca mengedarkan pandangannya menjelajahi taman hingga matanya terfokus pada satu titik, dia lelaki yang duduk disana, yang sudah membuat dirinya rindu akan perlakuan manisnya, laki laki yang sudah membuat dirinya meraskan rasanya diacuhkan dan diabaikan.
Bianca bangkit dari duduknya dan menghampiri laki laki itu, ia harus menyelesaikan masalah ini secepatnya, ia harus menanyakan apa masalah yang ia buat sehingga elza seakan menjauh dari dirinya.
“ elza! ” panggil bianca.
Yang dipanggil mendongak sehingga mereka saling bertatap tatapan, seakan akan lewat tatapan bisa meluapkan isi hati mereka masing masing.
Cukup lama mereka bertatap tatapan hingga elza memutuskan kontak mata tersebut.
“ aku mau ngomong sama kamu ” ujar bianca.
Elza menoleh, “ apa? ” tanya elza singkat.
Bianca menghela nafas, “ aku ada buat salah? Sampe kamu kaya gini? ” tanya bianca.
Elza tidak menjawab, ia tidak kuat ditatap bianca seperti itu.
“ bilang sama aku el, jangan gini ” lirih bianca.
“ aku gatau salah aku dimana, kalau aku ada salah aku minta maaf, tapi ga gini caranya el, kita bisa bicarain ini baik baik ”
“ kenapa tiba tiba kamu kaya gini? Kamu diemin semua chat aku! Kamu gamau ngomong sama aku! Kamu tiba tiba menjauh! ”
“ kenapa huh kenapa!? Aku bingung el bingung... Aku selalu mikir aku salah dimana? Apa kesalahan aku sampe buat kamu kaya gini! ” kata bianca dengan mata yang memerah.
Hatinya sakit, melihat orang yang ia cintai tiba tiba mengacuhkannya. Bahkan sekedar membalas pesannya saja tidak.
“ kenapa el? Jawab aku! ” sentak bianca.
“ ga, bukan apa apa ” jawab elza.
“ bukan itu jawaban yang aku mau, aku butuh jawaban dari ini semua! Kenapa kamu tiba tiba deket sama jessica padahal dulu kamu benci banget sama dia!? ”
“ kamu tau? Aku sakit liat kamu lebih milih jessica di banding aku! Aku sakit el... Sakit! Kamu tau rasanya udah nungguin orang sampe telat masuk sekolah belum lagi dihukum dan harus panas panasan dan dengan seenaknya orang yang aku tunggu itu bilang kalau dia lupa dan lebih milih nganterin cewek lain dari pada pacarnya sendiri! Kamu tau rasanya? Enggak! ” ucap bianca dengan air mata yang merembes keluar dari mata indahnya.
“ pleaseee.. Jangan gini ” lirih bianca.
Elza mengepalkan kedua tangannya dengan rahang yang mengeras, ia memejamkan matanya dan bangkit dari duduknya.
Ia melangkah pergi dan mengabaikan bianca yang meneriakan namanya.
—————
Tbc.
(cangtip bgt😭)
😡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )
Jugendliteratur[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] Shaquille series #1 ⚠️PROSES REVISI TANPA UNPUBLISH! Gimana rasanya ngeliat orang yang sedang menguliti manusia seperti ia menguliti hewan? Takut? Ingin nangis? Ingin teriak tapi takut dibunuh? Itu yang dirasakan oleh b...