Empat Puluh Satu

11.9K 744 31
                                    

—————

Stay private, keep them guessing

———————

Semua murid di kelas elza tengah fokus memandangi kertas yang berisi soal soal di depan mereka. Ini merupakan hari terakhir mereka mengukuti ujian nasional.

Elza dengan santainya mengisi soal soal tersebut tanpa kesulitan sedikit pun, tidak sampai setengah jam elza sudah menyelesaikan soal soal di depannya ini.

Ia bangkit dari duduknya dan menarik perhatian beberapa murid, elza maju kedepan dan berdiri tepat di depan meja guru.

“ saya sudah selesai bu, saya boleh keluar? ” kata elza santai.

Guru yang sedang menjadi pengawas itu mengernyit heran, “ kamu beneran udah selesai? ” kata guru itu.

“ ibu bisa cek, saya pamit bu ” jawab elza sambil melengos pergi dari kelas.

Murid dan guru pengawas  hanya menatap kepergian elza dengan geleng geleng kepala.

“ dia keturunan albert enstein kali ya? ” celetuk salah satu murid.

———————

Elza mengendarai motornya tak tentu arah, jam menunjukan pukul delapan pagi, masih terlalu pagi jika ia pulang kerumah.

Elza hanya mengikuti insting saja saat mengendarai motornya. Tiba tiba elza menyadari jika ia masuk kedalam kawasan komplek perumahan bianca.

Hubungannya dengan bianca masih renggang, elza masih bersikap datar dan cuek didepan bianca, sebenarnya elza sudah muak berpura pura seperti ini, bukan hanya bianca yang tersakiti dirinya pun sama tersakitinya.

Beberapa kali elza melihat seseorang mengintai bianca dari balik pohon dekat rumahnya, atau kadang ia melihat orang itu mengikuti di belakang saat bianca berjalan sendirian, jika saja ia bertindak diluar mungkin saja nyawa bianca dalam.bahaya.

Elza tersenyum saat melihat bianca tengah berlari lari kecil dihalaman depan rumahnya, elza memberhentikan motornya jauh dari rumah bianca sehingga bianca tidak melihat kehadiran dirinya.

Setelah sudah puas memadangi bianca dari kejauhan elza kembali menjalankan motornya meninggalkan komplek perumahan bianca.

—————

Bianca tengah merebahkan dirinya di karpet kamarnya, matanya fokus kearah tv yang sedang menayangkan film romance.

Tangannya tak berhenti mengambil popcorn dan menyuapkannya kemulut, tiba tiba suara notifikasi dari ponsel berbunyi.

Tangan bianca meraba raba nakas dengan ranjang tanpa bangkit dari tidurannya.

Bianca mengernyit saat melihat pesan dari ketua osis, tumben sekali ketua osis menghubunginnya.

Alexamaharani: bianca?

Bianca : iya?

Alexamaharani : lo bisa bantu buat ngisi pensi ga? Lo nyanyi sambil gitaran, kemarin gue liat lo lagi nyanyi di ruang musik.

Bianca berfikir sebentar, ia menimang nimang apakah ia terima tawaran itu atau tidak.

Bianca : iya kak lexa aku mau

Alexamaharani : wah makasih banyak bi, nanti lagunya bebas lo pilih sendiri.

Bianca : iya kak

Bianca bangkit dari duduknya dan membuka aplikasi youtube untuk mencari referensi lagu yang akan ia nyanyikan saat pensi nanti.

Saat sudah tau akan menyanyikan apa ia mengambil gitar kesayangannya dan mulai berlatih.

————

Jessica tengah bersiap siap menemui seseorang ada urusan penting yang harus ia bicarakan.

Ia mengenakan tanktop crop dipadukan dengan rok kotak kotak yang menampilkan sebagian pahanya, Ia mengambil sling bag dan memakai sneakersnya.

Ia mengenakan tanktop crop dipadukan dengan rok kotak kotak yang menampilkan sebagian pahanya, Ia mengambil sling bag dan memakai sneakersnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( abaikan mukanya:) )

Jessica langsung masuk kemobilnya dan langsung menuju kesalah satu club malam untuk menemui seseorang.

Ia mengedarkan tatapannya dan langsung menuju salah satu meja yang sudah diisi oleh satu orang cowok.

“ maaf lama ” kata jessica saat sudah sampai depan cowok itu.

Cowok itu tidak menjawab, ia kembali menenggak minuman yang ada di tangannya.

“ to the point aja ” ucap orang itu.

Jessica segera menjelaskan apa yang ingin ia sampaikan, orang itu mendengarkan dengan seksama dan sesekali menggeram marah mendengarkan cerita yang disampaikan jessica.

“ kamu ngerti kan za? ” tanya jessica.

Elza mengangguk, ya orang yang bianca temuin adalah elza.

Mereka berdua tidak tahu jika ada seseorang yang memakai baju serba hitam, tengah mendegarkan percakapan mereka.

Tangan orang itu terkepal dan bibirnya menyunggingkan seringai, “ brengsek! Berani lo nantang gue! Kita liat permainan gue! ” geram orang itu.

Ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan melewati meja yang dihuni oleh elza dan jessica.

——————
Tbc.

Pendek bgt gasi? Hehe maaf 👉👈

Spoiler untuk next chapter😋

Komennn dan voteee!! Untuk next, kalo rame aku up secepatnya💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komennn dan voteee!! Untuk next, kalo rame aku up secepatnya💋

See u!

My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang