Halo amor!
—————Wekeend, adalah waktu yang ditunggu tunggu oleh semua umat manusia di bumi ini.
Entah untuk bersantai, pergi hangout bareng temen atau hanya untuk tidur sepanjang hari.
Sama seperti Elza dan Bianca, mereka berdua sedang siap siap untuk pergi berlibur.
Rencananya mereka akan pergi kepantai, mereka hanya berlibur berdua, menghabiskan waktu berdua bersama sama.
“Mama, aku jalan yaa, Elza udah diluar,” pamit bianca.
“Iyaa Bi hati hati.”
Bianca segera keluar dan melihat elza sedang bersandar di pintu mobil, “Haii icaa,” sapaan yang selalu Bianca dengar dari elza.
“Hai, ayo berangkat sekarang.”
Saat hendak masuk kedalam mobil, ada suara yang mengiterupsi.
“Udah mau berangkat Bi? ” tanya Bimo — abangnya.
“Iyaa bang.”
“Hati hati,” kata bimo sambil mengelus puncak kepala adiknya.
“Jagain adek gue, jangan sampai kenapa napa!” pesan bimo ke elza.
“Siap bang.” jawab elza.
Setelah itu mereka masuk kedalam mobil, dan Elza segera mengendarai mobilnya.
Didalam mobil terasa sangat ramai karena ulah Bianca, padahal mereka hanya berdua didalam mobil tapi seperti mengajak satu rt, ramai sekali!
“Hareudang hareudang!” teriak bianca sambil menjadikan botol minuman sebagai mic.
Bianca mengarahkan botol itu ke arah mulut elza, “Panas panas panas,” lanjut elza.
Lalu setelah itu mereka berdua kembali tertawa, bahagianya Elza sederhana kalau Ica-nya bahagia ia pasti bahagia.
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, mereka membutukan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di tempat tujuan.
Elza melirikkan matanya kearah Bianca yang tertidur di sampingnya.
Tangannya terulur mengusap kepala bianca dengan sayang, betapa beruntungnya ia bisa memilki Bianca di hidupnya.
Tak lama mobil Elza berhenti di salah satu penginapan yang langsung menghadap kearah pantai.
Bianca masih belum bangun juga, Elza segera menggendong tubuh Bianca dan membawanya masuk kedalam penginapan setelah meminta petugas membawakan barang barang mereka.
Elza meletakkan tubuh Bianca hati hati diatas kasur, ia memang hanya memesan satu kamar, ia tidak akan berbuat macam macam kepada Bianca, ia bukan tipe orang yang akan merusak apa yang perempuan jaga.
Elza melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi dan membasuh tubuhnya yang lengket.
Dua puluh menit berlalu, Elza keluar sudah mengenakan pakaian santainya.
Ia melihat bianca masih tertidur pulas diatas ranjang, sepertinya ia kelelahan.
Elza melangkahkan kakinya kearah ranjang dan ikut merebahkan tubuhnya disamping bianca.
Tangan elza terulur memeluk tubuh mungil Bianca, tubuh Bianca sangat pas didalam pelukkannya seakam memang bianca ditakdirkan hanya untuknya.
————
Cahaya matahari belum menampakan sinarnya, dan kedua insan ini sedang asik berpelukan.
“Eunghh.”
Bianca mengerjabkan matanya, sudah pagi.
Ia melihat kesamping, mendapati Elza sedang tertidur pulas.
Bianca mengamati wajah Elza lamat lamat, hidung yang sangat mancung, mata tajam, bibir yang merah merona, dan alis yang tebal.
Memang sangat tampan sekali pacarnya ini.
Bianca melepaskan diri dari pelukkan elza, setelah berhasil ia segera bangkit dari tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Bianca meminta dibawakan sarapan oleh pelayan yang ada dipenginapan ini.
Bianca berjalan kearah jendela dan menyibak gordennya, pemandangan pantai langsung terlihat didepan sana.
Bianca berjalan kearah pintu saat mendengar ketukan, ia membuka pintu itu dan melihat pelayan yang membawakan sarapan.
Ia segara membawa makanan itu dan melihat elza yang sudah bangun dari tidurnya.
“Good morning!” ucap Bianca sambil meletakkan nampan isi sarapan mereka.
“Morning,” sapa elza
“Mandi dulu El, baru abis itu sarapan.”
Elza segera bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah beberaapa menit Elza keluar dengan handuk di pundaknya, ia hanya mengenakan celana santai dan tubuh bagian atas yang terbuka.
Elza mendudukan dirinya disamping Bianca.
“El bajunya kenapa nggak dipake?” tanya Bianca.
“Nanti aja,” jawab Elza setelah itu ia mengambil piring yang sudah berisi sandwich.
Setelah sarapan mereka keluar dari penginapan untuk melihat, sunrise.
Elza mendudukan dirinya di atas kain yang di gelar diatas pasir, masih sangat sepi dipantai ini dan hanya ada beberapa orang.
Bianca melangkahkan kakinya lebih kedepan dari tempat Elza duduk dan merebahakan dirinya diatas pasir.
“Caa, kotor nanti,” kata elza.
Bianca tidak menjawab ia malah membalikan tubuhnya menjadi tengkurap.
Cahaya matahari sudah mulai naik keatas, Elza senantiasa masih terus memandangi wajah Bianca.
Ia mengeluarkan ponselnya dan segera memotret pemandangan indah di depannya ini.
Ia melihat hasil fotonya, Elza tersenyum manis melihat wajah cantik Bianca.
Judul cerita hari ini Sunrise and Bianca tidak memiliki perbedaan karena sama sama indah dan sama sama memberi cahaya, matahari memberi cahaya untuk dunia dan Bianca memberi cahaya di kehidupannya.
—————
TO BE CONTIUNED.
Komennn dan votenya jangan lupa woii😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boyfriend ( Selesai✔️ )
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ] Shaquille series #1 ⚠️PROSES REVISI TANPA UNPUBLISH! Gimana rasanya ngeliat orang yang sedang menguliti manusia seperti ia menguliti hewan? Takut? Ingin nangis? Ingin teriak tapi takut dibunuh? Itu yang dirasakan oleh b...