11- REGILa

13.7K 1.6K 462
                                    

⚠️warning!!!  Adegan iya-iya 🤧




Entah setan apa yang merasuki Regil, hingga membuat lelaki yang tengah demam plus patah hati itu kini di malam selarut ini berada di sebuah club yang bahkan ia tak pernah menginjak tempat seperti itu.

Menatap kosong kearah lain dengan tangan sibuk memegang botol minuman yang sudah setengah kosong. Regil tengah meratapi nasibnya.

Hei guys, pacaran 5 tahun. Dengan pernah mengalami LDR terlama, terus di khianati begitu itu sakitnya luar biasa. Regil pernah di sunat, sakitnya melebihi di sunat loh.

Tahu jaku? Itu ayam jago di Kenzie keponakan lucnut nya! Regil pernah di patok, dan ini lebih sakit dari patokan ayam jago itu.

Sedih Regil itu, lagi sakit bukannya di sayang. Malah di hianati, pengen nangis aja Regil. Tapi, ia kan malu. Udah besar, masa nangis. Nanti di ledekin keponakan-keponakannya!

"Hallo, mau di temani?" Regil dengan mata sayu, menatap sampingnya di mana seorang perempuan duduk di sampingnya dengan pakaian seksi.

"Maap nih ya, Tante. Kata bunda gak boleh deket-deket sama yang baru di kenal, nanti Regil di culik." Oceh Regil.

Perempuan itu menatap Regil dari atas sampai bawah, gila pikirnya. Ocehan macam apa itu? Tante? Ckckck

Regil mengerutkan keningnya saat melihat perempuan itu pergi, memilih meneguk minuman di depannya hingga tandas membuat Regil mengerutkan keningnya hingga memeletkan lidahnya.

Rasa pahit, dan panas menyeruak di arena mulut dan tenggorokannya. Tapi semua itu tak menghilangkan semua perasaan sakit yang Regil rasakan.

Memukul keras dadanya, sesaknya tak kunjung hilang.

"Bunda huaaa, hiks." Regil menghapus kasar air matanya, memutar mata ke sekitar.

Malu guys, Regil kelepasan menangis.

"Bang, satu botol lagi." Ucap Regil dan segera di sajikan sebotol minuman alkohol di depannya oleh bartender.

Regil, meneguknya kasar hingga tersisa setengah dan setelahnya Regil tak ingat apa-apa.

*****

Aneska, mendudukan dirinya di atas sofa. Melepas ikatan rambutnya dan mengipas-ngipaskan tangannya di depan wajah.

Malam ini ia baru saja pulang dari cafe tempatnya bekerja, memutuskan segera membersihkan tubuhnya. Aneska segera beranjak dam memasuki kamar mandi.

Selang beberapa menit, Aneska keluar dengan piyama tidurnya. Berjalan kearah cermin, Aneska duduk didepan cermin dan mulai merapikan rambutnya.

Tok.. tok.. tok..

Menengok kearah pintu, Aneska mengerutkan kening. Siapa yang bertamu malam-malam begini?

Brak.. brak.. brak..

Terlonjak, tak ada akal sekali yang menggebrak pintu malam-malam begini.

"Ya sebentar, siapa sih!" Aneska buru-buru berjalan kearah pintu, dan membuka pintunya hingga tubuhnya oleng saat tubuh orang yang berada didepan pintu jatuh menabrak tubuhnya.

"Eeeh, hei. Regil!"

Aneska bingung sekaligus panik saat melihat Regil jatuh menubruk tubuhnya, membuat Aneska harus menahan beban Regil.

"Gil, bangun hei. Regil!"

Aneska berdecak saat Regil tak merespon, memilih menyeret Regil masuk dan mendudukkannya di sofa. Aneska terengah-engah, hei tubuh Regil lebih besar darinya ngomong-ngomong.

REGILa love [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang