36- Kecurigaan Ciko

9.3K 1.4K 377
                                    

Regil menggeliat dalam tidurnya, menarik kedua tangan ke atas kepala. Regil meregangkan tubuhnya, hingga Regil merasakan selimut yang ia pakai melorot dan hawa dingin seakan menyentuh tulang-tulang di bagian dada.

Tunggu! Dada? Akhir-akhir ini Regil sering tidur menggunakan piyama yang sama dengan Aneska dan jarang tidur bertelanjang dada, tapi kenapa?

Bergerak, selimut bagian kaki Regil tersingkap hingga paha. Dan lagi, Regil merasakan hawa dingin hingga pahanya. Dan akhir-akhir ini Regil jarang mengenakan celana pendek saat tidur, tapi-

Mendudukkan tubuhnya dengan mata membulat, Regil segera mengecek tubuhnya di balik selimut. Dan yang ia dapatkan, hanya tubuh yang berbalut boxer pendeknya.

Memutar pandangan, ini bukan kamarnya dan-

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan sosok perempuan dengan pakaian rumahannya. Membawa segelas minuman di tangannya, dan saat perempuan itu menatap kearah Regil. Tatapan kedunya bertemu, dan sialnya dia bukan istrinya tapi--

"Fina!"

"Regil, kamu udah bangun?" Ucap Fina sambil berjalan kearah Regil, menyimpan gelas minuman yang ia bawa di atas nakas di samping tempat tidur kemudian duduk di bibir tempat tidur di samping Regil membuat Regil menggeser tubuhnya menjauh.

"Fina, kenapa gue ada di-" memutar lagi pandangannya, "-kamar. Dan-" melirik Fina, "ada Lo sini?"

Fina tak menjawab, ia kemudian tersenyum getir dan menunduk.

"Kamu gak inget?"

Regil menarik selimut yang menutupi tubuhnya, lalu memeluknya erat. Menatap Fina dengan khawatir.

"Inget apa?"

"Semalam kita, k-kita ngelakuin-"

"NGELAKUIN APA FINA? JANGAN NGADI-NGADI!" sambar Regil dengan paniknya.

Fina mengangkat pandangannya, menatap Regil dengan wajah sedih dan air mata yang berlinang.

"Regil, kamu yang maksa aku. Semalam kita udah ngelakuin itu!"

"Itu, maksudnya kayak gue sama Aneska dulu?"

Menggigit bibirnya, Fina mengangguk.

Regil makin panik, tanpa sadar ia melirik perut Fina.

"T-terus n-nanti Lo hamil?"

Fina menggeleng lemah, "a-aku gak tahu. Tapi, kamu gak pake pengaman."

Sial, di saat seperti ini Regil jadi mengingat ucapan Mahendra. Dua orang dewasa melakukan hal yang iya-iya tanpa Pangemanan kemungkinan besar akan, dung...

Tidak! Regil kan sudah punya istri, Aneska dan calon anak. Masa ia Regil akan punya calon anak lagi!

"Enggak, bohong ah. Gue gak mabuk loh, kata Aneska dulu gue mabuk. Sekarang enggak, jangan begoin gue ya!"

"Terserah Regil, terserah kamu. Kalo kamu gak percaya aku gak papa, kalo pun aku nantinya hamil-" Fina diam sejenak, menatap dalam mata Regil yang memancarkan ketakutan.

"-aku akan urus sendiri." Terusnya.

"Argh!" Mengacak rambutnya frustasi, bagaimana ini? Masa Regil harus menikahi Fina juga.

Regil yakin, Regil tidak melakukan itu. Tapi, saat dengan Aneska pun ia tidak ingat. Bagaimana sekarang?

"Jam berapa sekarang?" Tanya Regil dan Fina menujuk jam di dinding kamarnya.

Membulatkan matanya, pukul 10.00 pagi dan sialnya dia masih di sini.

"Apa semalam gue gak pulang?"

REGILa love [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang