25- Lah?

10.4K 1.7K 383
                                    

Jadi sebelum baca, aku mau ucapin Happy birthday dulu buat adik akuuu Yustiara hafipah yang ke 18. Wish you all the best adeeeek, semoga di tahun ini makin terterter,, doa yang terbaik aja dan semoga yang di semogakan terkabul di tahun ini. Yeye 🎉🎂💐

Juga buat best leader nya BTS, Kim Namjoon. Ya ampuuun sami ku eheheeh, ❤️❤️❤️

dah mangga di baca punten ada iklan 🤭



••••••••


Berdiri di depan sebuah rumah sederhana, Mila dan Yudha saling lirik. Membuat Aneska merasa tak enak hati di buatnya.

Jadi kekuarga Dirgama itu kini sudah berada di Yogyakarta, setelah menempuh perjalanan hampir setengah hari. Dan setelah melewati jalan berliku, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Rumah Aneska, rumah dengan modelan zaman dulu dengan atap rendah dan kecil juga beberapa cat mengelupas.

Regil pikir tak akan separah ini, mana mereka membawa tiga bocah yang tak bisa diam. Di tempat sempit ini, mereka bisa apa selain merengek kan?

Aneska melangkah maju, mengetuk pintu rumah itu hingga terdengar teriakan dari dalam. Dan tak lama pintu terbuka, menampilkan wanita paruh baya di sana.

"Kakak, kapan pulang nak." Memeluk Aneska, Aneska tak bisa tak membalas pelukan itu.

"Barusan Bu," jawabnya.

Ibu Aneska melepas pelukannya, menatap wajah putri sulungnya dengan mata berkaca-kaca. Rindu, jelas. Sudah hampiri berapa lama mereka tak bertemu.

Hingga mata sang ibu menyadari atensi dari orang-orang yang berdiri di depan rumahnya, juga racauan anak kecil di yang ribut.

"Siapa mereka nak?"

Aneska melirik Regil dan keluarga, menelan ludah kasar. Tiba-tiba Aneska menjadi gugup, entahlah Aneska merasa takut jika reaksi ibunya tidak akan semulus yang Regil ucapkan padanya. Sadar, jika ia sudah sangat mengecewakan ibunya.

"Ayo bu, masuk. Mari masuk," Ucapnya juga pada keluarga Dirgama.

Regil melangkah memasuki rumah, memutar pandangannya dan melihat betapa sempitnya rumah itu. Dengan kursi terbuat dari bambu, tak ada sofa atau kursi empuk lainnya. Bahkan tak bisa menampung semua anggota keluarganya, terlebih para bocah yang enggan duduk di pangku membuat mau tak mau Regil dan Regal berdiri di sisi lain kursi.

"Nggak muat ya? Sebentar, ibu Carikan dulu tikar ya."

"Eh, nggak usah Bu. Irys, Regal bawa anak-anak keluar aja ya. Aldov juga keliatannya kegerahan," ucap Mila sambil melirik salah satu cucunya yang mulai merengek.

Dengan segera, Regal menggendong Aldov dan mengajak Ken keluar diikuti Airys yang menggendong Aldev. Regil yang hendak melangkah pun menghentikan langkahnya saat tangannya di tangan oleh ayahnya.

"Mau ke mana kamu?"

"Keluar, gerah." Jawabnya tanpa dosa, membuat Yudha menghela napas.

"Duduk!"

Merengut, mau tak mau Regil menurut dan duduk di kursi yang sempat di tempati Airys tadi.

"Saya buatkan minum, ya. Sebentar"

"Biar Anes, Bu. Ibu di sini aja," sang ibu tersenyum saat melihat putrinya berjalan kearah dapur.

Setelah Aneska menghilang di pintu dapur, ibu Aneska menatap kearah dua orang yang terlihat sedang mengamati setiap inci rumahnya. Tersenyum semakin lebar saat melihat anak muda satu-satunya di sana sedang tersenyum tampan padanya.

REGILa love [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang