44- Kehilangan

7.9K 1.4K 438
                                    

⚠️Typo guys



Suara riuh langkah kaki terdengar di lorong malam rumah sakit, Regil yang berjalan paling depanpun sudah tak bisa menutupi kecemasan dan ketakutannya. Ia sudah tak memperhatikan sekeliling, bahkan ia tak tahu siapa saja yang mengikutinya di belakang. Yang ia pikirkan hanya satu, keadaan Aneska dan bayinya.

Hingga sampailah mereka di depan UGD di mana Aneska tengah di tangani, Regil hendak menerobos hingga seseorang menahannya membuat Regil menghempaskan kuat tangannya dan menatap nyalang orang yang mencoba menahannya.

"Siapa Lo sialan, gue mau ketemu istri gue!"

Adendra yang ternyata ikutpun berjalan mendekati Regil dan mencoba menenangkan lelaki itu, sedang yang lainnya masih sibuk dengan kecemasan mereka. Tapi tak berlaku untuk Regal, lelaki itu kini tengah menyipitkan matanya menatap penuh selidik lelaki yang berdiri di depan adiknya.

Hingga pintu UDG terbuka, memperlihatkan Ciko dengan jas putih terkena noda darah.

"Ciko, Ciko gimana Aneska? Dia baik-baik aja kan?"

Ciko membuka maskernya, menatap semua orang satu persatu hingga tatapannya jatuh pada Regil yang terlihat panik dan kacau.

Menghela napas, "Sorry Gil. Kita udah berusaha semampu kita, tapi- bayi dalam kandungan Aneska gak tertolong."

Mila hampir saja jatuh jika Yudha tak segera menahannya, di bantu orang kepercayaan Regal yang ikut. Yudha membawa Mila duduk di kursi tunggu, Airys sendiri sudah mencengkram lengan Regal kuat.

Regil blank, tatapannya kosong. Lelaki itu sudah tak bisa mencerna apapun lagi, tak tertolong katanya?

"Cik? Aneska keguguran?" Tanya Adendra meyakinkan.

Mendengar pertanyaan Adendra, Regil kembali menatap Ciko. Hingga saat Ciko mengangguk Regil kembali di lahap lamunanya, keguguran? artinya sudah tidak ada bayi lagi di dalam perut Aneska? bayi yang selama ini Regil tunggu?

"Lalu, bagaimana kondisi Aneska dok?"

Semua orang menatap lelaki yang sedari tadi berdiri itu, Ciko tersenyum tipis.

"Aneska baik-baik saja, hanya mengalami luka ringan. Tapi, dia belum sadarkan diri."

"Bisa saya masuk?"

"Siapa Lo?" Tembak Regal membuat semua orang yang ingin bertanya merasa terwakilkan, dan kini menunggu jawaban dari lelaki itu.

"Ah, Gue Lintang."

"Dia yang bawa Aneska ke sini, Gal." Sambung Ciko.

Regal menyipitkan mata, hingga kemudian lelaki itu merogoh sakunya dan mengambil ponselnya. mengotak-atik kemudian menunjukan layar ponselnya pada lelaki itu, dimana layar ponselnya memperlihatkan dua orang yang sedang berpelukan di depan pintu.

"Ini Lo?"

Regil yang menemukan kembali kesadarannya melirik ponsel Regal kemudian menatap lelaki itu.

Lintang hanya tersenyum, kemudian mengangguk. Dan lagi-lagi membuat Regil shock, kalau dia perempuan sudah berapa kali dia pingsan dan sadar. Demi Tuhan, ini masalah terbesar yang Regil alami.

"Jangan salah paham dulu, gue anak pemilik cafe tempat Aneska kerja dulu dan itu-" Lintang menujuk ponsel Regal.

"-Gue gak sengaja ketemu Aneska dan gue antar dia sampe sana, gue peluk dia karena."

Flash Back

Aneska dan Lintang kini berdiri di depan pintu kediaman Aneska dan Regil, menyimpan kantong belanjaan Aneska di lantai. Lintang menatap Aneska yang kini berbalik menatap Lintang bingung.

REGILa love [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang