46- Balasan

6.9K 1.2K 294
                                    

Regil hanya menatap datar Fina yang menangis di tempatnya, sudah lelah Regil.

"Regil, ak-aku gak tahu itu Aneska dan aku gak niat buat- hiks Regil demi Tuhan aku gak,"

"Lanjutkan sesuai hukum yang berlaku, Pak. Saya gak mau pembunuh anak saya bebas gitu aja."

Fina membulatkan matanya, berdiri dari duduknya dan kembali bersimpuh di kaki Regil yang kini terduduk dengan angkuhnya. Yang lain hanya diam, bahkan Regal dan Yudha pun tak banyak bicara.

"Regil aku mohon, ini kecelakaan. Aku gak berniat buat Aneska keguguran Regil, dan-dan di sini ada anak kamu Regil. Iya kamu tega?"

Regil menyeringai, matanya sudah tak mengisyaratkan apapun. Kesedihan, amarah kekecewaan Regil telan bulat-bulat. Bahkan di saat seperti ini Fina masih bisa berbohong? demi Tuhan ada apa dengan Fina kenapa gadis sebaik Fina di butakan karena cinta?

"Gue gak pernah nyetuh Lo,"

Fina menelan ludahnya kasar, menggelengkan kepalanya brutal. "Kamu lupa Regil, kamu lupa!"

Regil mengeratkan giginya, membungkuk menatap Fina dengan tangan yang mencengkram rahang gadis itu.

"Gue punya bukti Fina! Atau Lo mau nambah hukuman Lo di jeruji besi?"

Haiden yang melihat itu hendak berdiri, tapi segera di halangi oleh tangan Regal. Sempat bersi tatap, Haiden kemudian memilih diam.

"Busuk! Buta! Lo buta karna cinta Fina, karna Lo anak gue pergi. Sialan!"

Fina terduduk keras karena dorongan tak main-main di rahangnya dari Regil.

"Tuan Regil, mohon tidak melakukan kekerasan. Biar masalah ini kita selesaikan secara hukum yang berlaku," Lerai Polisi.

"Lo gak hamil!" Ucap Regil mengabaikan Polisi.

"Regil,"

"Lo yang ngejebak gue!"

Fina mengepalkan tangannya kuat-kuat, segera menegakkan tubuhnya dan melayangkan tamparan di pipi Regil membuat semua orang terbelalak. Dua polisi lain segera menarik Fina menjauh dari Regil, sedang Regil mati-matian menahan air matanya dengan pipi yang memerah.

"Sialan! Gue kayak gini karna Lo Regil! REGIL SIALAN! kenapa gak mati aja perempuan kampung itu hah! Karena dia Lo tega sama gue!" murka Fina.

Rahang Regil semakin mengeras saat Fina dengan beraninya menghina Aneska di depannya juga di depan Yudha dan Regal.

"Saya tambah laporan, atas pencemaran nama baik terhadap istri saya dan juga tuduhan terhadap saya." ucap Regil tegas penuh penekanan sambil mengeluarkan sebuah flashdisk dari saku bajunya.

"Semua bukti ada di sana, dan dia berbohong atas kehamilannya."

Fina membulatkan matanya, menatap Regil tak menyangka. Regil benar-benar berbeda, itu bukan Regil yang ia kenal. Ternyata ia memang sudah benar-benar kehilangan Regil.

"Laporan kami terima dengan bukti jelas, dan kami akan menindak lanjuti semuanya sesuai hukum yang berlaku." Ucap Polisi itu kemudian.

Fina tak bisa berkata-kata, menatap Regil yang kini berdiri dari duduknya dan berjabat tangan dengan Polisi kemudian berjalan mendekati Fina.

Memajukan wajahnya kearah wajah Fina, "Semua ada balasannya Fina. Jangan Lo pikir cowo kayak gue akan diem aja, Lo salah cari lawan."

Dan Regil melangkah pergi meninggalkan ruangan, Fina terduduk di lantai dengan meratapi nasibnya. Ya, ia salah memilih lawan. Dan harusnya ia tak main-main dengan Regil.

REGILa love [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang